maskeran

10 6 0
                                    

Di saat malam hari yang menujukan pukul 2 malam. Nizam dan candra begitu kepo dengan perawatan oliviona. Di saat itu juga oliviona Maskeran bersama dua pria itu, seperti pasangan keluarga lihat nya

"Viona. Gue mau warna itu tuh" Nizam menunjuk masker warna ijo

"Izam mau ijo? Andra mau apa? " oliviona memasangkan masker itu ke arah muka nizam

Perhatian oliviona seperti bunda yang sayang kepada anak anak nya. Tentu nya, betapa lengket anak bermuda kepada oliviona, begitu dengan cazel, cazel yang menggambarkan anak kecil yang begitu tulus kepada abang abang bermuda nya. Seperti keluarga cemara

Akhirnya candra memilih warna putih yang di gunakan oliviona. Ya oliviona adalah tunangan candra. Yang akan nikah

"sini dulu" oliviona memasang masker itu ke arah muka candra lalu mencium pipi candra

Tiba tiba saja lino yang datang kelelahan melihat ketiga orang itu seperti hantu. Yap kelakuan ketiga orang itu sungguh gabut hari nya

"ANJ─ gua kira apaan! Lagian ngapain masker malam malam" lino begitu kelelahan. Cowok itu  begitu tertekan melihat kelakuan ketiga bocah itu

"lagian paman kemana aja sih? " yap oliviona memanggil lino paman. Lino sendiri mempunyai ladang dan juga harta warisan. Lino sendiri suka kopi

"Baru aja dateng kuliah.. Capekk!! Buatin kopi dong" lino orang yang suka mengopi. Beda dengan teman teman nya

"Lagian kek kake kake aja lo" nizam ke dapur sembari ngoceh membuat kopi

"Btw tumben kalian bertiga ada disini" lino biasa nya melihat markas itu hanya ada haikal dan adam

"Bertiga? Orang ada lagi satu. Noh bocah sugianto maen catur" oliviona menunjukk arah belakang teras

"Ada siapa aja" lino menyantap kopi itu dengan menyeruput pelan pelan

"Alon alon.." (pelan pelan) nizam tidur di paha candra. Sedangkan oliviona menyender pundak candra dengan santainya

"Ada si ustadz ada si anak gembel ada juga si es tung tung" jawaban oliviona membuat cowok itu mengangguk dan paham maksud gadis itu

Ustadz, anak gembel, es tung tung, adalah
Ustadz yaitu adam, anak gembel adalah Azzam, anak es tung tung adalah asen. Yap asen adalah teman dekat geng bermuda. Bisa di bilang babu nya

"Lo pada gak tidur" cowok itu menyender ke tembok karna ke lelahan dan menyala kan AC

"Gak. Mau selesai'in dulu maskeran" jawab nizam dengan santai

"Kenapa harus jam segini? " lino begitu heran dengan kelakuan tiga manusiawi itu. Ya... Ketiga orang itu setiap kali maskeran pasti harus jam 2 ternyata mereka memang sengaja karna hanya karangan cabutan saja

"karna pengen begadang sambil maskeran" cengir oliviona menutup mukanya malu di tatap oleh lino

"Hm... " lino meminum kopi itu dengan habis

Dan saat itu juga lino mandi lalu pulang menyalakan motornya lalu pergi arah pulang rumah. Azzam yang sedang main catur itu berhenti karna matanya sudah mengantuk. Permainan itu di akhiri, adam juga harus menghafal surat surat pendek dan juga mengaji.

Azzam ke arah kamar lalu tidur dan menutupkan kedua matanya lalu memeluk bantal guling. Sedangkan oliviona, nizam, candra sibuk menonton televisi

Adam melangkah ke arah kamar mandi untuk wudhu. Setelah pria itu selesai wudhu adam memegang al-quran itu lalu mengaji. Tentu nya volume TV itu di kecilkan agar tidak mengganggu adam yang sedang mengaji

"assalamu'alaikum" sapa asan yang baru saja bangun tidur

"Walaikumsalam" balas ketiga anak itu pat pattan

"Widih anak alim ngaji nih. " cengir asan. Asan lalu berbicara lagi "lagian kalian berdua ngapain coba maskeran kek setan wewe gombel yang mencari mangsa

" iya karna suka aja. Kan lo tau sendiri kita bertiga ini seferquensi yang sama"senang oliviona.

Asen lalu menyala kan headphone nya lalu fokus chattingan oleh alvias

"Chat ma siapa lo? Cengir mulu? Orang gila? " merinding oliviona melihat asen tertawa tidak jelas.

"Lo napa Anjirlah" pekik nizam mengkerutkan alisnya

"Gak.. Cuma lucu aja sama jokes alvias" jujur asen. Asen paling di benci teman kelas nya karna jika ada masalah maupun soal menyontek iya selalu mengadu kepada guru yang membuat yang lain tidak, bisa menyontek

"ASU ASUUU" seruhan nizam melihat kekalahan timnas sepak bola

"Lo pada nonton sempak bola? " asen begitu serius dengan TV tersebut

"Sepak sen. Kalo sempak ya buat bawahan lo kali" jelas candra

"Harua banget di jelasin"wajahnya Nizam begitu sungguh seperti linglung

" waw so sekseh"gelbino datang lalu main iPadnya

"Sibuk amat nih bocah. Gak bilang assalamu'alaikum" adam melihat gelbino datang tanpa mengucapkan salam sedikitpun

"Yaa maaf.. Assalamu'alaikum" salam gelbino terlambat

"Walaikumsalam" pat pat mereka

"Lain kali ngucap salam jangan di biasain" ceramah adam seperti habib

"Iya iya" cengir gelbino menggarukkan area kepalanya yang tak gatal. Ia lalu memainkan game seperti menggambarkan, ya hobi gelbino menggambar. Dan begitu suka dengan lukisan

.

.



.





.





.





.

Next

ku tak membencimu. cerita Anak SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang