10.perpisahan 2

9 2 1
                                    


°•
•••<->••• H a P p Y R E a D i n G •••<->•••
•°

"Pagi Ay, pagi Ar" sapa Acha setelah keluar dari kamar.

Ayumi dan Ara saling memandang, ada yang aneh fikir mereka, Acha keluar masih dengan piamanya, apakah dia tidak bekerja hari ini ?.

Acha melewati kedua Sahabatnya, mengambil sepotong roti dan kembali menuju kamarnya.

"Acha "seru Ayumi seraya menunjuk kepala Ara.

Ara berhenti dan menoleh krdua sahabatnya.

Ara pun dengan sigap berekspresi semenyedihkan mungkin. membuat Acha mengangkat sebelah alisnya bingung.

Acha memandang kedua Sahabatnya bergantian, ntahla hari ini ia malas berfikir sehingga sedikit Lola.

"Cha ? Gua nggak pulang selama 2 hari, dengan kepala gua yang ada perbannya. Lu gak ada rasa penasaran gitu ?" cecar Ara.

Acha seketika sadar. Acha memperhatikan kepala Ara yang memiliki perban diatasnya.

seketika raut wajahnya berubah panik.

"Ra ini kenapa?!" Tanya Acha menghampiri Ara, menyentuh wajah Ara, menolehkan kepala Ara kearah kanan dan kiri.

Ntah mengapa Ara tertawa melihat Acha yang kwatir padanya, Gemash rasanya.

"Gak apa-apa Cha. Kemarin gua terlibat kecelakaan kecil mangkanya gua ga balik kerumah." jelas Ara, Ayumi tersenyum sedang Acha masih sibuk memeriksa Ara, takut-takut ada tempat lain yang terluka.

"Maaf ya, Karna gua gak pulang beberapa hari ini dan terkesan menghindari" Jelas Ara menyesal dengan suara memelan.

Acha mengangguk mengerti.

"Nggak papa Ra, aku coba buat ngerti, kalau kamu udah siap kamu bisa cerita jangan hindari aku". Balas Acha, Ara tersenyum puas, Ayumi pun ikut tersenyum.

"Ayo, sarapan lah, udah siang ini, pada gak mau kerja ta ?" Ayumi mengingatkan .

Acha tidak jadi masuk ke dalam kamarnya,ia memutuskan untuk makan bersama kedua sahabatnya.

mereka bertiga bercerita bagaimana semrawutnya rumah kala Ara tidak ada.

"Iya anjirr kaget banget gua kemarin pagi, masuk rumah sampah di mana-mana, piring banyak yang kotor, gila di rumah ngapain aja cok lorang bedua." emosi Ara tak habis fikir dengan kedua sahabatnya.

Acha dan Ayumi tertawa.

"Emang Anjir kalian ini, Ngapain aja dirumah." lanjutnya menggeleng-gelengkan kepala.

lagi-lagi Acha dan Ayumi tertawa.

Disisi lain.

Ganta sudah kembali ke apartemennya,ia masih terkejut saat tahu bahwa Acha lah yang membawanya ke rumah sakit.

Ganta merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Ganta sendirian saat ini, Silla tengah ke minimarket untuk membeli keperluan yang harus dibeli.

bel berbunyi.

Ganta bangkit,berjalan hendak membuka pintu.

"Cepet banget atau ada yang tertinggal?" batin Ganta,pasalnya Silla baru pergi lima menit yang lalu.

"Permisi den" Ganta tersenyum saat salah menebak ternyata yang membunyikan bel bukanlah kekasihnya melainkan pekerja digedung ini.

"Iya pak? kenapa ya ?" tanya Ganta.

Memories of joy [ -TAMAT- ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang