18. Kak Nadia

2.5K 279 1
                                        

Bintang yang hanya duduk diam dibalkon teringat jika dirinya memiliki kertas origami, Bintang berlari kecil menuju meja belajar dan membuka laci, mata itu memancarkan binar terang ketika melihat sebungkus origami macam warna yang sempat ia beli waktu mereka ke mall.

Tangan itu dengan lincahnya membuat origami bermacam bentuk, ada yang berbentuk bangau, ada berbentuk buruk bahkan berbentuk kapal, dulu waktu masih bersama Sabrina dan Jonathan, hampir setiap malamnya Bintang selalu main origami, dirinya yang waktunya hanya didalam mansion membuat Bintang mengeluarkan ide-ide cemerlang agar dirinya tak bosan.

Tak terasa kasur milik Bintang penuh dengan macam bentuk origami yang berserakan.

"Astagfirullah, kamarmu rapi sekali" cibir Reynand ketika memasuki kamar Bintang yang berserakan penuh dengan origami, bahkan tak hanya diatas kasur bahkan dilantai pun banyak origami yang berbentuk macam hewan.

"Hehe bang Rey" seru Bintang menyengir kuda, ia mulai memunguti origaminya yang berserak dilantai, lalu memasukannya ke dalam kardus kecil, "tumben Abang ke sini? Kangen ya sama Bintang?" Tudingnya menatap Reynand menggoda.

Reynand memutar bola matanya malas, ia berjalan menuju kasur Langit yang kini jadi milik Bintang.

"Udah makan malam belum dek?" Tanya Reynand, ia mengelus rambut halus milik adiknya, dirinya memang baru pulang dan baru saja selesai mandi, Reynand akan selalu memastikan Bintang baik-baik saja, Reynand tak ingin Bintang merasakan apa yang Langit rasakan.

"Udah" jawabnya yang masih fokus dengan origami bentuk bangau miliknya, "Abang kenapa pulang malam?" Tanyanya penasaran karena hanya Reynand yang tak ada tadi.

"Abang tadi nemanin kak Nadia beli novel di mall" jawab Reynand yang kini sudah berguling dikasur Bintang, tangannya bahkan memeluk pinggang adiknya.

"Kak Nadia siapa?" Tanya Bintang kini menatap Reynand, dirinya baru mendengar nama itu hari ini, setahu Bintang ia belum mengenal nama Nadia sebelumnya.

Reynand tersenyum membayangkan Nadia sampai membuat Bintang bergedik ngeri, kakaknya tak lagi kesambet kan? "Kak Nadia itu pacar Abang"

Bintang memiringkan wajahnya kearah Reynand, ia tak tahu apa itu pacaran, sebelumnya ia belum pernah mendengar kata itu.

"Pacar itu apa?" Tanya Bintang menyengir, ia bahkan menggaruk pelipisnya yang tak gatal karena merasa aneh dengan kata pacaran.

Jujur saja Reynand bingung cara jelaskanya seperti apa, "pacaran itu dimana kak Nadia suka sama bang Rey, pacaran itu bisa dilakukan sama lelaki dan perempuan yang saling cinta"

"Ohh gitu" jawab Bintang ragu, jujur saja dirinya belum mengerti penjelasan dari Reynand, "kalau begitu kenalin Bintang sama kak Nadia ya" mohon Bintang memegang lengan kanan Reynand menggunakan kedua tangannya, ia sudah bisa membayangkan menyenangkannya bisa berkenalan dengan kakak cewek.

"Besok kita jalan gimana? Abang kenalin sama kak Nadia, biar adek bisa dekat dengan kak Nadia" ajak Reynand, berhubung besok tanggal merah, Reynand bisa mengajak adik sekaligus sang kekasih jalan, sebenarnya Nadia sudah ingin berkenalan dengan Bintang, karena Reynand selalu bercerita dengan sang kekasih soal Bintang.

"Mau Abang, kalau begitu malam ini Abang tidur sama Bintang aja ya?" Tawar Bintang, dirinya tak sabar untuk besok bertemu dengan Nadia.

"Oke" jawab Reynand, ia mencium pipi gembul adiknya yang semakin berisi

****
Pagi ini Bintang bangun lebih pagi, dirinya begitu antusias untuk bertemu dengan Nadia, bahkan Reynand saja tak melunturkan senyumannya sejak tadi, ia seperti melihat Langit tapi dalam versi yang lebih ceria dan polos, Reynand sejak tadi tak mengalihkan kegiatan Bintang yang bersiap untuk pergi, tadinya Reynand ingin membantu tapi anak itu menolak dengan alasan ingin bersiap sendiri.

BINTANG AKSENA (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang