003

662 119 16
                                    

"Xiao Zhuo daren..?" Pei sijing tersentak kala Zhuo Yichen sudah berada disana dengan tatapan marah.

Ia kemudian menjauhkan tangannya dari pipi gemuk Zhu Yan dengan hati hati takut membangunkan Zhu Yan yang tengah beristirahat.

"Waktu mu sudah habis, sekarang silahkan kembali" ucap Zhuo Yichen

Pei sijing mengangguk "Hao... Aku pamit Xiao Zhuo daren..."

Pei sijing memberi penghormatan pada Zhuo Yichen dan hendak segera keluar dari kamar itu.

Namun... Sebuah suara isakan kecil terdengar kala ia baru saja hendak melangkahkan kakinya.

"Hiks..." Zhuo Yichen maupun Pei sijing terkejut ketika melihat Zhu Yan yang terbangun dengan menangis.

Bibirnya melengkung kebawah dengan air mata yang mengalir dan tatapan polos ketika melihat mereka.

Zhuo Yichen segera memeluk Zhu Yan menenangkannya yang menangis kebingungan saat berada disana.

"Stt... Jangan menangis kamu aman sekarang hm.." ucap Zhuo Yichen menenangkan Zhu Yan.

Zhu Yan menatap Zhuo Yichen dengan tatapan polos matanya yang berbinar berkedip dengan lucu hingga membuat Zhuo Yichen segera memberinya kecupan hangat didahi sebagai penenang.

"Zhao Yuanzhao? Kau sadar?" Wen Xiao entah bagaimana sudah ada di kamar itu dengan wajah terkejut.

Pei sijing menggenggam satu tangan Wen Xiao untuk menenangkannya agar tidak gegabah.

Zhu Yan menatap satu persatu Zhuo Yichen,Wen Xiao dan Pei sijing dengan wajah baru.

Wen Xiao sangat ingin menyentuh wajah itu namun Pei sijing menghentikannya sebab masih ada Zhuo Yichen disana.

"Zhu Yan? Apakah kamu mengingat semuanya?" Tanya Zhuo Yichen dengan perlahan.

Zhu Yan memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung dan lucu.
Persis seperti bayi yang baru lahir yang tidak mengenal apapun disekitarnya.

"Tunggu! Apa mungkin ingatannya tersegel?" Ujar Wen Xiao

"Tersegel? Bagaimana bisa tersegel? Li Lun saja saat itu tetap mengingat semua hal saat lahir kembali" ujar Zhuo Yichen dengan tak percaya.

"Tapi bukankah kasusnya berbeda? Li Lun saat itu belum mati hanya memasukan pil internalnya pada batang pohon,sedangkan Zhu Yan... " Ucap Pei sijing

"Li Lun? Hiks Li Lun hiks..." Zhu Yan kembali menangis kini ia semakin sedih sebab mendengar nama Li Lun disebutkan.

"Kamu ingat Li Lun? Kenapa malah mengingatnya?! Dia sudah mati! Yang kamu perlu ingat adalah dia sudah tidak akan pernah kembali!" Ucap Zhuo Yichen sambil mengguncang bahu Zhu Yan.

"Xiao Zhuo! Jangan membuatnya takut! Zhu Yan mungkin tidak begitu mengingatnya!" Peringat Wen Xiao

"Katakan! Zhu Yan!" Zhu Yan menutup telinganya yang sakit akibat teriakan Zhuo Yichen padanya.

Wen Xiao yang ingin menenangkan pun tak bisa sebab Zhuo Yichen sangat menatapnya tajam seakan memberinya peringatan bahwa Zhu Yan tak boleh ia sentuh.

"Bicaralah lebih lembut Zhuo daren..."ucap Pei sijing

Zhuo Yichen menutup mata mencoba menghilangkan emosi dalam dirinya lantas segera memeluk Zhu Yan kembali.

"Jangan takut ....." Zhu Yan membalas pelukan Zhuo Yichen hingga membuat Zhuo Yichen terkejut kala Zhu Yan ternyata mau membalas pelukannya.

"Li Lun... Aku bertemu dengannya..."

🐉💘🐒 / 🌲💞 🐒

Note:
Bagaimana bab ini? Ayo berikan komentar kalian hahaa

Jangan terlalu overthinking sama Zhuo Yichen dia baik kok🥱

Baik banget malah....

Bantuin author dong buat subscribe channel YouTube:selmiawalia
linknya:https://youtube.com/@selmiawalia?si=1nMb93mLoPfXHl6C

Kalo subscribernya udah 650 author bakal lanjutin ini book. Soalnya capek nunggu kepastian tuh😶

Love you💕

After Fangs of Fortune [BL ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang