Happy Reading ~
⚠️Warning typo⚠️.
.
.
.
.
.
Sudah 3 hari Arayna mempelajari sihir bangsa Fairy yang diajarkan oleh Sabina. Dan siang ini, Arayna tengah berfokus untuk mempelajari sihir bangsa Fairy. Ia sudah terbilang cukup lihai untuk menguasai dasar-dasarnya.
"Lakukan sekali lagi dan setelah itu kita selesai" Ucap Sabina.
"Baik ibu" Balas Arayna.
Dan setelah itu Arayna melalukan apa yang Sabina ucapkan.
"baiklah selesai"
"bersihkan dirimu lalu setelah itu kita pergi kepasar" Ucap Sabina dan dibalas anggukan oleh Arayna..
.
"ayo dibeli! mumpung harga dan tidak mahal!!" ucap salah satu penjual dipasar.
hari ini, pasar sangat ramai sekali. seperti ada kejadian sesuatu yang membuat pasar sangar ramai seperti ini, hari hari sebelum nya tidak terlalu ramai seperti hari ini.
Dan ternyata di malam hari nanti ada sebuah pesta di sana, jadi tidak salah jika pagi/siang hari pasar sudah ramai. Para penjual ada yang menyiapkan dekorasi dan juga ada yang masih menjual dagangannya. Hal itu juga dilakukan oleh Arayna, ia tengah sibuk menghias toko dengan beberapa dekorasi yang unik dan dibantu oleh Ghena, sedangkan Sabina tengah mengurus dagangannya."eh aku mendengar bahwa pangeran putra mahkota akan hadir di pesta nanti! Aku jadi tidak sabar melihat ketampanannya!" Ucap salah satu pembeli di toko Sabina, Arayna yang mendengar itu sontak menoleh.
"wah benarkah? aku akan dandan cantik malam ini!" Ucap teman pembeli itu.
'Putra mahkota? berarti.. laki-laki di perpustakaan saat itu?' Batin Arayna.
"Kakak taruh ini disebelah sana" Ucap Ghena.
"..." Arayna tidak menjawab, justru ia malah melamun memikirkan sesuatu.
"Kak? kakak! jangan melamun" Ucap Ghena.
"A-ah iya maaf aku tidak sengaja melamun, ini ditaruh mana tadi?" Tanya Arayna.
"disebelah sana" Ucap Ghena sembari menunjuk.
"baiklah"
.
.
☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑴𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒂𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 ༒༆࿐ཽ༵☆
.
.
keadaan pasar sangat ramai dibandingkan pagi/siang hari tadi. Itu karena adanya pesta disana, banyak dekorasi yang menghiasi jalanan disana, dan terlebih lagi banyak lampu hias yang mendominasi.
"Ibu, aku akan berkeliling sebentar dengan Ghena. Kami ingin membeli sesuatu sambil melihat-lihat" Ucap Arayna yang dianggukki semangat oleh Ghena.
"iya ibu! aku dengan kak Arayna ingin berjalan-jalan, apakah boleh?" Tanya Ghena.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menjaga toko. Selamat bersenang-senang, Arayna, jagalah Ghena" Ucap Sabina.
"siap ibu, kami pergi dulu, daa" Pamit Arayna.
"kakak, ayo pergi kesana!" Pinta Ghena.
"ayo!" Ucap Arayna.
.
.
"Paman, harga jepit rambut ini berapa?" Tanya Arayna saat membeli di toko hiasan rambut.
"Harganya hanya 2 koin perak saja Nona, ingin membeli berapa?" Ucap penjual itu.
"aku membeli 2, ini koinnya" Ucap Arayna. "Ayo pergi Ghena" Ajak Arayna dan diangguki oleh Ghena.
"Terimakasih Nona, silahkan membeli disini lagi" Ucap penjual itu dengan senang hati.
"kakak, disana sangat ramai, ayo kesana!" Ucap Ghena antusias.
"baiklah ayo!" Ucap Arayna, lalu ia dan Ghena berjalan ke arah yang dimaksud oleh Ghena.
Dan ternyata, tempat itu ramai karena Putra mahkota hadir di pesta ini. Bukan karena dagangan penjual, melainkan datangnya Putra mahkota dari kerajaan.
"Tunggu, kakak itu Putra mahkota!" Ucap Ghena senang.
"benarkah?" Ucap Arayna. 'ternyata yang dibilang oleh gadis pembeli tadi siang benar, Putra mahkota menghadiri pesta ini' Ucapnya dalam hati.
"Ayo kesana kak, aku ingin melihat putra mahkota, dia pasti sangat tampan" Ucap Ghena.
"astaga, baiklah ayo" Ucap Arayna.
Lalu Arayna dan Ghena berjalan di kerumunan itu. Terlihat putra mahkota yang sedang menikmati beberapa jenis makanan disana dengan dikawal oleh beberapa prajurit kerajaan.
"kakak itu Putra mahkota! aku sangat senang" Ucap Ghena senang. Hal itu membuat Arayna tersenyum manis.
"Iya aku melihatnya Ghena, bagaimana? ingin melanjutkan mencari sesuatu?" Ucap Arayna.
"Eum.. melanjutkan saja! aku ingin membeli sesuatu untuk ibu" Ucap Ghena.
"baiklah, ayo" Ucap Arayna.
Setelah Arayna dan Ghena berkeliling mencari sesuatu, tiba-tiba datang segerombolan orang berjubah hitam yang akan mengacaukan keadaan pesta di pasar. Hal itu sontak membuat para warga disana berlari untuk melindungi diri mereka. Saat ini, Arayna tengah membawa Ghena untuk menjauh dari sana.
"Ghena, ayo kembali ke toko!" Ucap Arayna dan dijawab anggukkan oleh Ghena. Arayna menggendong Ghena agar lebih mudah untuk berlari.
"kakak Ghena takut.." Lirihnya.
"jangan takut okay? tenang, ada kakak disini" Ucap Arayna. Namun, ia tiba-tiba dihadang oleh seseorang berjubah.
"Pergi lah Ghena, pergi cari tempat yang aman. kakak akan melawannya" Ucap Arayna.
"Tapi kak-"
"Pergi!" Lalu Ghena pergi dari sana untuk mencari tempat yang aman.
Arayna menatap tajam orang didepannya. Ia tidak sadar, sekarang mata kirinya berubah menjadi merah.
.
.
.
.
.
.
TBC
Haii aku up lagii
jangan lupa vote+komen yaa!
#abaikantypo
di next chapter Arayna bakal jadi mode Dewi Arandelle dan bertemu dengan..siapa yaa👀
see youu!!
Sabtu, 30 November 2024

KAMU SEDANG MEMBACA
The Goddess Of Ryverland
Fantasía'aku kembali untuk menegakkan keadilan dunia ini!' -Arandelle Dytthe Elfzyer Cerita ini menceritakan tentang Arayna Dlythe Valenia yang tiba-tiba berada didalam novel favoritnya setelah membacakan novel itu pada adiknya agar tidur. Namun, ia malah m...