happy reading ~
janlup vote yaa~
#warningtypo.
.
.
.
.
.
Seseorang itu langsung menyerang Arayna, dengan cepat ia menghindari serangan seseorang itu. Beruntung saja Arayna bisa berkelahi, jadi dia bisa membalas serangan dari orang itu. Seseorang itu terus menyerang Arayna tanpa celah, hal itu membuatnya sedikit kewalahan karena tidak dapat melawan.
'aku harus menyerangnya, tidak bisa dibiarkan jika begini terus. tapi dia terus menyerang ku' Batin Arayna.
saat sedang menghindari serangan dari musuh, Arayna mendengar seseorang itu berbicara.
"apa kabarmu Arandelle? ternyata yang dikatakan oleh Dergh benar, kau sudah kembali." Ucapan seseorang itu yang bernama Edrick membuat Arayna mengangkat sebelah alisnya.
"aku bukan Arandelle." Arayna menyerang Edrick dengan cepat. Secara tidak sadar, Edrick melukai tangan kanannya. ia menjadi tidak fokus saat terluka.
"akh!" Arayna mundur beberapa langkah.
Edrick langsung menyerang Arayna yang tengah kesakitan, ia mengambil kesempatan itu untuk menyerangnya. Arayna menghindari serangan yang terus menerus dari Edrick tanpa henti, ia kewalahan. hingga akhirnya Arayna terjatuh karena tubuhnya tidak seimbang.
Edrick langsung mengambil kesempatan untuk memb*unuh Arayna.
"Tidak akan biarkan kau kembali lagi Arandelle." Ucap Edrick. Lalu ia langsung men*suk Arayna.
Bruk!
Tiba-tiba seseorang datang menghalangi Edrick yang akan memb*nuh Arayna dan mendorong edrick sangat keras hingga terpental jauh.
"kau tidak apa-apa?" Tanya seseorang itu yang ternyata adalah Gerald -- Putra mahkota. ia membantu Arayna berdiri.
"Y-ya tidak apa-apa, hanya sedikit terluka" Ucap Arayna. Gerald masih belum menyadari tentang perubahan mata Arayna.
Disisi lain, Edrick sudah bangkit dan siap untuk kembali menyerang Gerald yang menghalangi niat nya untuk membunuh Arayna.
"dia sudah bangkit, terimakasih sudah menolong ku. sekarang pergilah, aku akan melawan nya lagi" Ucap Arayna.
"Tidak, kau yang pergi. Kau sedang terluka, serahkan dia padaku" Ucap Gerald.
"wah wah kita lihat siapa yang datang? putra mahkota. kau telah repot repot untuk menyelamatkan dia dari seranganku." Ucap Edrick mendekat.
"kenapa kau mengusik warga desa ini lagi? apa perlu aku membakar semua kaum bangsamu Edrick." Ucap Gerald.
"kau tidak perlu repot-repot untuk hal itu putra mahkota. sekarang, serahkan dia padaku." Ucapnya menunjuk Arayna dengan pedangnya. hal itu membuat Arayna menatap tajam Edrick, ia bersiap-siap akan menyerangnya. namun dihentikan oleh Gerald.
"Jangan menyerang. itu saja sama seperti kau menyerahkan nyawamu padanya." Ucap Gerald.
"ck, baiklah." Balas Arayna.
"jadi? cepat serahkan Arandelle padaku Putra mahkota!" Ucapan Edrick membuat Gerald terheran.
"apa kau gila? Dewi Arandelle telah lama tidak ada!" Ucap Gerald.
"Gadis itu adalah Arandelle." Gerald langsung menoleh pada Arayna yang menatap Edrick tajam dengan warna mata kirinya yang berwarna merah dan mata kanannya berwarna hijau seperti warna mata Dewi Arandelle saat marah.
"Arayna kau-"
"aku bukan Arandelle! sudah berapa kali aku bilang padamu sialan!?" Arayna langsung menyerang Edrick dengan beberapa pukulan keras. Gerald yang melihat itu terkejut dengan perubahan Arayna.
"wow? santai saja nona. jangan terburu-buru" Ucap Edrick lalu membalas serangan Arayna.
"berhenti berbicara bahwa aku adalah Arandelle." Arayna menghindar dari serangan Edrick.
"Hentikan Arayna. tanganmu sedang terluka!" Ucap Gerald. lalu ia mulai memisahkan Arayna dan Edrick. Gerald menahan Arayna yang ingin melawan Edrick lagi.
"hentikan. tahan amarahmu Arayna." Ucap Gerald.
"tidak, lepaskan aku putra mahkota! dia sudah mengacaukan pesta disini karena kaumnya dan dia sendiri." Ucap Arayna.
"aku tahu tapi berhenti lah. para prajurit kerajaan telah menyelamatkan warga desa, hentikan Arayna." Ucap Gerald yang membuat Arayna menghela nafasnya.
"baiklah."
"sudahkah kalian berdua berbincang? kalian telah membuang-buang waktuku." Ucap Edrick.
"Pergilah Arayna. aku akan mengurus nya" Ucap Gerald yang langsung diangguki oleh Arayna. ia harus mencari Ghena yang entah berlindung dimana. ia harap Ghena sudah bersama Sabina.
Melihat Arayna yang pergi, membuat Edrick langsung mengejar Arayna. Namun terhenti karena dihadang oleh Gerald.
"Lawanlah aku Edrick."
"baiklah jika itu mau mu."
.
.
.
.
.
disisi lain, Arayna tengah mencari keberadaan Ghena. ia berteriak untuk memanggil namanya dan berharap Ghena menjawab. namun nihil, tidak ada jawaban.
Arayna langsung menuju ke tempat dimana toko Sabina dan berharap Ghena ada disana.Setelah sampai, Arayna langsung memasuki toko Sabina. beberapa perabotan hancur karena pemberontakan dari kaum Edrick yaitu iblis.
"Ibu! Ghena! ini aku Arayna!" Teriaknya. Lalu tidak lama, Sabina muncul dengan Ghena yang digendongnya.
"astaga Arayna, kau tidak apa-apa? tanganmu.." Ucap Sabina.
"aku tidak apa-apa ibu, hanya terluka sedikit. Ghena tidak terluka kan?" Tanya nya.
"Tidak, dia hanya ketakutan."
"Syukurlah kalau begitu. aku terluka karena melawan seseorang" Ucap Arayna.
"Siapa?" Tanya Sabina.
"Kalau tidak salah namanya Edrick. dia ingin membunuhku, tapi untung saja putra mahkota datang menyelamatkan ku." Ucap Arayna.
"Syukurlah kalau begitu, ceritakan lah dari awal Arayna." Ucap Sabina dan diangguki oleh Arayna. ia mulai menceritakan semua yang terjadi.
"Tapi mengapa dia memanggilku Arandelle? Dia terus memanggilku dengan nama Dewi Arandelle"
"itu karena kedua matamu yang berubah Arayna. kedua matamu berubah seperti Dewi Arandelle, Edrick sudah hidup bertahun-tahun dia abadi. dan pastinya sudah mengenal tentang Dewi Arandelle, menurut buku yang ku baca. Edrick yang dulu membunuh Dewi Arandelle, jadi dia mengira kau adalah Dewi Arandelle telah bangkit kembali dan ingin membunuhnya lagi" Jelas Sabina.
.
.
.
.
.
Haii, ada yang kangen dengan cerita ini?? aku harap kalian ngga lupa sama cerita ini yaa👀.
aku udah hiatus berapa hari ya? ngga kerasa wkwk.
sekarang aku up agak panjang dikit dari biasanyaa
jangan lupa vote+komen yaa!
see you guys!
Minggu, 8 Desember 2024

KAMU SEDANG MEMBACA
The Goddess Of Ryverland
Fantasía'aku kembali untuk menegakkan keadilan dunia ini!' -Arandelle Dytthe Elfzyer Cerita ini menceritakan tentang Arayna Dlythe Valenia yang tiba-tiba berada didalam novel favoritnya setelah membacakan novel itu pada adiknya agar tidur. Namun, ia malah m...