2 hari kemudian
Pagi ini beomsoo dan gyumin pulang ke rumah
"Ahhh akhirnya sampe juga"
Gyumin dan beomsoo yang baru turun dari kendaraan masing masing
"Sumpah cape banget, gila ni tangan gw kaya mau patah" Ucap gyumin
"Yok masuk"
"Selamat siang semuanya babang ganteng pulangggg" Teriak gyumin dari pintu utama
"Eh kok sepi banget kaya kuburan pada kemana sih, biasanya hyunsik Hyung lagi main HP ni disini" Tanya gyumin
"Hyung Hyung Hyung kalian dimana" Panggil beomsoo
"Gyumin mereka pada kemana sih"
Yang ditanya hanya menaiki bahu nya tanda tidak tau.
Dirumah sakit
"Bagaimana dok dengan hasilnya" Tanya sing tak sabar
"Sabar sing"
"Em dari hasil yang saya lihat saudara Leo dengan saudara sing memikiki kecocokan darah yaitu sebesar 100% cocok" Jelas dokter
"Apa, yang benar dokter" Leo yang tidak percaya
"Leo kau adik kami" Sing Memeluk erat leo
"Coba dok aku ingin melihat hasilnya" Ucap Lex
Dokter itu memberi hasil lainya
"Bagaimana Hyung hasilnya" Tanya yang lain
"Benar hasilnya 100%cocok" Ucap Lex
Di rumah leo
"Leo ayo siapkan semua pakaian mu kita harus pulang sekarang ke rumah baru kita" Ucap sing semangat
"Ah Se-seperti nya aku tetap disini saja kak sing" Ucap Leo
"Kenapa?, kau tidak mau bergabung dengan kami semua" Tanya sing
"Bukan seperti itu, aku tidk bisa meninggal kan rumah ini"
"Karna rumah ini banyak menyimpan kenangan ku bersama mama" Jelas Leo
Sing yang mendengar alasan dari Leo tiba tiba menangis
"Sing kenapa kau Menangis" Tanya zayyan
"Tidak Hyung, aku hanya iri pada Leo, dia begitu banyak menghabiskan waktu dengan bunda sedangkan aku" Ucap sing sambil menghapus sisa air matanya
"Maaf kan aku kak sing aku tidak bermaksud membuat mu seperti ini" Ucap Leo merasa bersalah
"Ah tidak, tidak papa memang aku aja yang lebay"
"Kau benar tidak mau ikut dengan kami? " Tanya sing
Leo hanya menggeleng kan kepala nya
"Ya sudah lah aku tidak bisa memaksamu"ucap sing sedih
Padahal sing ingin sekali Leo pindah kerumah alvarendra
" Sudah lah sing tidak papa lagian kan rumah kita dan rumah Leo tidak terlalu jauh "
"Kau masih bisa main kesini dan Leo bisa bermain kesana sesuka hati kalian" Ucap hyunsik
"Iya kau benar Hyung"
"Ya sudah ayo kita pulang, besok kita ada kegiatan masing masing kan? " Tanya Lex
"Iya aku besok harus sekolah"
Dirumah alvarendra
"Ahhh akhirnya sampai juga"
"Huh cape banget hari ini, rasanya hati ini begitu panjang dan melelahkan"
"Kalian dari mana saja? "
"Adiknya pulang bukan di sambut malah asik berlibur tanpa kami berdua" Ucap beomsoo tiba tiba dari arah dapur
"Beomsoo kau sudah pulang? " Tanya hyunsik
"Ya iya lah Hyung kalau belum mana mungkin kami berdua ada di sini sekarang" Kesal gyumin
"Aduh jangan marah dong kami bukan pergi berlibur kami baru pulang dari rumah sakit" Jelas hyunsik
"Hah siapa yang sakit? " Tanya beomsoo dan gyumin barengan
"Bukan sakit kami hanya tes DNA saja" Ucap sing melanjuti pembicaraan mereka
"Memangnya siapa yang bukan keturunan alvarendra disini" Tanya gyumin
"Kau ternyata kau bukan keturunan alvarendra gyumin" Ucap Davin berbohong
"Apa kau yang benar Davin"
"Iya benar kau ternyata bukan keturunan alvarendra" Ucap sing ikut ikutan
"Apa kah benar hyung? " Tanya gyumin pada para Hyung nya
"Oh astaga kau percaya dengan mereka berdua" Ucap Lex
"Hahahhaha Gyumin anak pungut" Ejek sing dan Davin
"Enak saja aku bukn anak pungut ya" Ucap gyumin
"Sebenarnya siapa yang kalian tes DNA Hyung? " Tanya beomsoo serius
"Kami mengecek hasil dari anak remaja bernama Leo yang di jumpai oleh sing dan Davin di sekolahnya" Jelas hyunsik
"Lalu hasilnya bagaimana? " Tanya beomsoo lagi
"Tentu saja cocok" Sing tiba tiba menjawab
"Kok bisa? Apa kah tidak salah" Tanya beomsoo
"Tentu tidak, aku sudah sangat yakin dari awal, kalau Leo itu adik kita" Ucap sing
"Memangnya dia tinggal dimana Hyung" Tanya gyumin
"Dia anak penjual roti, dia tinggal sebatang kara " Ucap Lex
"Apa penjual roti"
"Kalian yang benar saja anak penjual roti jadi bingung keluarga kita? " Beomsoo yang tidak percaya
"Memangnya kenapa jika dia jual roti, memangnya salah? " Tanya sing
"Salah aih tidak tapi rasa tidak cocok saja, anak miskin jadi saudara kita" Ucap gyumin
"Apa maksud mu bicara seperti itu gyumin" Tanya sing
"Apa? Aku bicara pakta kan, mana mungkin keluarga kita mempunyai penerus seorang penjual roti"
"Cukup gyumin, jaga bicara mu" Ucap sing marah
'Kenapa kau tampak marah kan benar yang aku katakan"
"Aku bilang cukup ya cukup, Leo bukan anak miskin, dia hanya saja kehilangan keluarga nya makanya dia jadi seperti ini" Ucap sing
"Sudh kenapa kalian malah bertengkar" Ucap zayyan
"Dia duluan Hyung"
"Apa apa an aku tidak berbicara apa apa"
"Tadi kau mengatakan kalau Leo itu anak miskin kan"
"Memang kenyataan nya begitu"
"Jika sekali lagi aku dengar kau mengatakan Leo itu miskin aku tidak akan mengampuni mu gyumin"
Ucap sing langsung pergi dari situ
"Apa apa an sih gyumin, dia mengatakan Leo miskin seenak nya saja" Ucap sing kesal
"Sudah lah aku tidur di rumah Leo saja, aku males bertemu dengan mereka semua" Ucap sing lalu pergi ke rumah Leo
Maaf jika ceritanya engak jelas
Maaf juga kalok jarang up
Maaf kalok banya typo
![](https://img.wattpad.com/cover/383466796-288-k41418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
dialah bungsu Alvarendra sesungguhnya
Fanfictiontidak, alm. ibu dan ayahku tidak pernah mengatakan kalau aku mempunyai saudara, jadi kalian jangan coba coba membohongi ku.