bab 3

142 21 4
                                    

Pulang sekolah

"Sore Hyung" Sapa Davin dan sing bersamaan
"Sore sing davin" Jawab hyunsik dan lex yang sedang duduk di sofa ruang TV.
"Aku ke kamar duluan Hyung" Sing yang menaiki anak tangga sambil murung.
"Davin, sing kenapa? Kok kaya sedih gitu? " Tanya lex penasaran.
"Gini Hyung ceritanya di sekolah tadi" Menjeda ucapannya sambil ingin duduk disofa"tadi di sekolah disaat aku dan sing baru datang ada anak remaja penjual kue gitu,dia minta izin buat jualan di area sekolah kan Hyung"jelas Davin sebelum melanjutkan ceritanya.
"Iya terus" Hyunsik bertanya.

"Terus sing menyuruhnya untuk berjualan di dalam area sekolah, singkat waktu anak remaja ini memberikan kami 2 buah roti katanya sih untuk ucapan Terima kasih karna kami telah mengizinkan dia jualan di area sekolah" Jelas davin

"Lalu salah nya dimana? Kok sing murung gitu,apa rotinya gak enak atau rotinya udah expayet atau apa" Bingung lex. "Iya salah nya dimana? " Sambung hyunsik.

"Belum Hyung aku belum selesai bercerita" Jawab Davin
"Setelah itu kan Hyung di saat kami di kelas sing memberikan roti itu kepada ku, katanya dia tidak mau dan aku mengambilnya, dan saat istirahat tiba aku memakan roti itu sendirian dikelas karna sing dan teman yang lainnya telah pergi kekantin" Jelas Davin lagi, "dan Hyung tau roti yang aku makan ini persis seperti roti bikinan bunda" Jelas Davin

"Bunda? Yang benar kamu vin" Lex dan hyunsik yang tidak percaya
"Benar Hyung kalau tidak percaya tanya kan saja pada sing" Ucap Davin

"Oh jadi karna ini sing jadi termenung" Ucap lex
"Lalu mengapa kau tidak bertanya pada anak remaja itu siapa yang membuat rotinya" Tanya hyunsik

"Itu masalahnya hyung, disaat aku dan sing ingin menjumpai anak itu, dia sudah tidak ada di area penjualan itu hyung, kata satpam sih dia udah pulang" Ucap Davin

Dan satu lagi hyung, kau tau nama anak itu sama seperti persis seperti anak hasil perselingkuhan bunda, namanya LEO. ucap Davin lagi

"Leo"
"Iya hyung, nama dia adalah Leo" Jelas Davin

"Sing apakah besok dia akan datang lagi ke sekolah untuk berjualan disana? " Tanya Lex
"Aku tidak tau hyung, tapi sepertinya sih iya karna kan tadi dagangan roti dia habis pasti besok dia akan datang lagi ke sekolahan" Ucap Davin

"Memangnya kenapa hyung" Sambung hyunsik.
"Mungkin aku besok akan kesana dan menanyakan masalah roti ini, apakah ini ada sangkut pautnya sama bunda" Jelas Lex.
"Em Baiklah" Ucap hyunsik mengerti.

"Ya sudah hyung aku kembali ke kamarku dulu, aku ingin bersihkan diri dulu" Pamit Davin
"Baiklah" Lex dan hyunsik bersamaan

Dikamar sing
(Melamun)

"Ma-af kak, Leo min-ta ma-af, Leo akan pergi, Leo jan-ji gak akan jualan disini lagi"(bayangan tadi siang)

"Kak ini roti buat kaka, sebagai ucapan terimakasih aku, tenang ini gratis kok" Bayangan

"Aghhhhhh" Sing yang dari tadi kepikiran soal kejadian di sekolah tadi.
"Ada apasih dengan gw, kenapa gw malah mikirin kejadian tadi sih" Frustasi sing.

"Apa benar roti yang gw makan tadi itu bikinan bunda" Ucap sing
"Kalau benar itu roti bikinan bunda, terus apa sangkut paut nya sama anak remaja tadi" Tanya sing lagi

Di rumah Leo

"Ahhhh akhirnya sampe juga, cape banget" Menidurkan diri di atas kasurnya.

"Untung aja tadi Leo jualan di sekolah itu, jadinya dagangan leo habis deh" Ucapnya pada diri sendiri.
"Besok Leo mau jualan disana aja deh" Ucapnya lagi
"Sekarang Leo bersih bersih terus istirahat"

dialah bungsu Alvarendra sesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang