"sekolah itu tempat nya menuntut ilmu, bukan tempat menuntut semua kemauan mu!"
kisah tentang beberapa remaja yang duduk di bangku smk kelas sebelas namun pindah ke sekolah sma hanya karna tidak bisa mengucapkan, "masa sma adalah masa-masa paling in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam pun tiba Shani dan Cio sudah rapi dengan pakaian nya, mereka duduk manis di bawah sambil menunggu Chika yang masih dandan di kamar nya.
"Chika lama ya kalau dandan, heran deh," kata Cio mulai kesal
"Sabar pah," ucap Shani lembut
"Gak bisa!"
"Gak mau sabar! Buat apa sabar?! Tuhan menciptakan emosi, buat apa sabar?!!" balas Cio ketus
"Biarin aja lah, biar kalau dia keluar nanti cantik dikit gak kayak gembel dijalanan itu loh pah," sahut Shani
"Astaghfirullah mah,"
"Dia dandan sejam itu buat nutupi jamet nya, dia ketutup muka cantik aja nya, aslinya mah jamet parah," kata Cio spontan
"Ih, jahat kamu sama anak nya," balas Shani
Tak lama dari itu suara langkah kaki terdengar oleh mereka, manusia yang ditunggu sedari tadi akhirnya keluar dari kamar dan menuruni anak tangga untuk sampai ke lantai bawah.
"Mah pah.."
"Ouh cantiknya,"
Cio terpesona dengan kecantikan putri nya sendiri sedangkan Shani tersenyum manis melihat penampilan Chika begitu feminim dan berbeda dari biasanya.
"Gini kan cantik,"
"Ouh, jadi selama ini aku gak cantik gitu?!" ucap Chika cemberut
"Maksud mama itu, kamu tambah cantik kalau penampilan feminim, jadi makin euhh.."
"Gitu," ucapnya tersenyum manis
"Ouh," balasnya
"Ouh aja?!"
"Kamu—"
"Udah Gracio!" ujar Shani melotot
"Karna semuanya udah siap, ayo kita bera—" ucapan Shani terhenti
"Sebenarnya kita ini mau kemana sih mah, kenapa Chika harus dandan cantik kayak gini, kita mau makan sama siapa?!" tanya Chika penasaran
"Udah, nanti pasti kamu tau kok, kita mau makan sama siapa," jawab Shani
