"sekolah itu tempat nya menuntut ilmu, bukan tempat menuntut semua kemauan mu!"
kisah tentang beberapa remaja yang duduk di bangku smk kelas sebelas namun pindah ke sekolah sma hanya karna tidak bisa mengucapkan, "masa sma adalah masa-masa paling in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"CHIKA BANGUN CHIKAA!!"
Teriakan itu berasal dari Cio yang berada di luar kamar Chika sambil mengetuk pintu nya berkali-kali, pria tua itu belum siap-siap sama sekali, padahal pagi ini ia ada meeting penting namun apapun dilakukan untuk anak nya.
TOK! TOK! TOK!
"CHIKKAA!"
Cio terus mengetuk pintu kamar Chika sampai Shani menghampiri nya, Cio tersenyum takut melihat Shani, dan detik berikutnya telinga pedas karna jeweran dari Shani.
"Aduh mah sakit mah," ucap Cio
"Mah, udah sakittt.." ujar nya kesakitan
"Ck, bisa gak sih kalau bangunin anak nya itu gak usah teriak-teriak, ini bukan hutan Gracio!" omel Shani
"Aduh, iya sorry, i'm sorry mommy.." kata Cio
"Kebiasaan kamu tuh!" marah Shani melepaskan jeweran nya.
Cio menjauh dari tempat Shani berdiri ia mengelus lembut telinga yang sakit karna jeweran istri nya itu, selain telinga nya wajah nya juga merah menahan sakit.
"Chika bangun dek," kata Shani lembut
TOK! TOK! TOK!
"Chikaaa,"
"Ck, dia—" ucapan Cio tertahan
"CHIKA BANGUN ATAU MAMA SIRAM AIR PANASS?!!"
"BANGUN GAK KAMU!!"
Kini gantian Shani yang berteriak bahkan lebih keras dari teriakan Cio sebelum nya, wanita badas itu membuat dirinya tercengang dan shok di pagi hari.
"Shok!"
"Kenapa kamu?!" ucap Shani
"Gapapa," jawab Cio takut
CKLEK!
Pintu kamar terbuka mereka melihat ke arah Chika yang sudah siap dengan seragam sekolah nya, aroma-aroma parfum menyengat di hidung, penampilan nya luar biasa rapi nya.