《21》
《END》
21+
Pernikahan terpaksa antara Haruno Sakura dengan Akasuna no Sasori tampak berjalan baik di hadapan semua orang. Terkecuali oleh Sasori dan kekasihnya, juga Sakura dengan sahabatnya. Akankah semua akan baik-baik saja ke depannya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
By. Pinterest
Pandangan sang pria terpaku pada satu titik yang perlahan menuju ke arahnya. Di depannya sana, seorang perempuan yang sebentar lagi resmi menjadi istrinya membuatnya tak dapat berkedip. Begitu cantiknya perempuan kesayangannya dalam balutan gaun pengantin dengan sebuah mahkota di atas kepalanya yang menambah nilai kecantikan perempuannya tersebut.
Dia sempurna.
Perempuan yang akan resmi menjadi istrinya tampil sempurna dengan perutnya yang membesar tampak memukau. Sasuke yakin dia sudah tersihir oleh keindahan Sakura, tanpa mengalihkan perhatian kakinya secara otomatis melangkah mendekat meski seharusnya dia menunggu di altar.
Sakura dengan sang ayah berhenti, sang ayah menyerahkan tangan putrinya untuk diberikan pada Sasuke. Sedangkan Sasuke sudah menyodorkan telapak tangan di depan Sakura, tangan mereka tertaut, usapan lembut Sasuke lakukan di punggung tangan Sakura sembari membawanya mendekat altar pernikahan.
Di tempat mereka berdiri saat ini, janji pernikahan terucap sungguh-sungguh. Acara pernikahan yang berlangsung sakral dengan kehadiran orang-orang terdekat mereka yang menyertai pernikahan mereka berdua dengan doa-doa baik.
《18》
"Umhh ...,"
Suara kecupan terdengar erotis bersamaan ciuman mereka yang liar dan panas. Tak ada sehelai benang pun yang mengganggu keintiman tubuh mereka yang saling memberi kehangatan dan gairah dalam posisi menyamping dengan sang wanita yang membelakangi prianya.
Sakura menengok ke belakang, membalas belitan liar lidah tak bertulang yang terus mencumbunya. Sebelah tangan Sasuke mengusap perut wanitanya yang menonjol besar, berisi janin yang kini telah memasuki usia delapan bulan kehamilan. Malam ini menjadi malam pertama mereka menjadi sepasang suami istri.
Sakura bertindak lebih agresif, menggesekkan bokongnya yang dimana terdapat batang kejantanan Sasuke dalam keadaan hidup. Gesekan panas itu memercik gairah, mengumpulkan gairah ke satu titik yaitu alat kelamin mereka yang menjadi lebih sensitif.
Bibir basah milik Sasuke berpindah, mengarah langsung pada pucuk payudara kiri Sakura yang mencuat. Sasuke menghisapnya, mengulumnya di dalam mulut sembari sebelah tangan memijat payudara kanan Sakura. Dua gundukan Sakura bertambah besar sejak hamil, juga bertambah lebih sensitif ketika pria itu mainkan.
"Aahh ...," secara naluriah perlakuan Sasuke di kedua payudaranya membuat Sakura mendesah, tangannya menjangkau batang kejantanan Sasuke untuk mengocoknya.
"Argh!" Sasuke turut mendesah, membuat Sakura semakin basah mendengar desahan seksi pria itu.
Sakura mencoba beranjak, mendorong Sasuke berbaring sedangkan dirinya menjamah lenih cepat kejantanan itu dengan tangannya. Sorot mata Sasuke tak rela dihentikan aktivitasnya memainkan gundukan Sakura. Namun, Sakura mengambil posisi di atas Sasuke, mencari posisi paling aman untuk perutnya yang sudah besar.