Cuaca pagi yang begitu cerah, dua orang Omega tengah bersiap untuk pergi ke kampus dan memulai kelas baru. Kini keduanya tengah berjalan menuju kampus yang berjarak tidak terlalu jauh dari asrama.
"Sepertinya duduk dibelakang adalah pilihan yang tepat". Ucap Phuwin.
Sesampainya di kelas keduanya memilih duduk di bangku belakang. Sebelum itu Dunk melihat papan nama yang terletak pada samping pintu.
"Kelas A, Profesor Caskey, biologi"
"Mata kuliah yang tepat untuk memulai kelas baru". Ucap Dunk lalu berjalan mengikuti Phuwin.
Jarak 5 menit setelah kedatangan dua Omega tersebut, satu persatu mahasiswa lainnya mulai memasuki kelas. Sejauh ini tak banyak Omega yang terlihat hanya beberapa dan sebagian didominasi oleh Alpha dan Beta.
"Owh". Dunk yang tengah membaca jurnalnya sembari menunggu kedatangan dosen tiba-tiba dikejutkan dengan feromon Phuwin yang menunjukkan jika dirinya dalam keadaan bahaya. Dan lagi ia mencium feromon dengan aroma Red wine yang begitu tajam.
Dan saat Dunk menoleh kearah Phuwin, Dunk mengikuti arah pandang Phuwin dan disana Dunk melihat beberapa Alpha yang baru saja memasuki kelas.
Dunk bisa merasakan feromon yang sangat aneh yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya saat matanya tak sengaja bersitatap dengan salah satu Alpha tersebut. Aura yang Alpha itu tunjukkan seolah menakuti serigalanya, padahal sebelumnya ia tidak pernah merasakan ini pada Alpha yang pernah ia temui sebelumnya.
"Aku tidak pernah menyangka jika Alpha Joong akan satu kelas dengan kita".
"Joong Edward maksudmu? The Aristokrat Edward family?" Ucap Dunk.
"Iya, Alpha berambut hitam dan berpakaian serba hitam itu dia adalah keturunan Alpha dari kelas bangsawan yang menguasai kelas sosial". Ucap Phuwin gugup.
"Aku tau". Yah benar, Dunk pernah mendengar tentang keluarga Alpha Edward. Keluarga keturunan Alpha sejati yang berdarah dingin, kedua orang tuanya Alpha serta kakek neneknya adalah seorang Alpha juga. Tentu saja Dunk tau tentang Alpha sejati yang terlahir dari pasangan Alpha di masa lalu.
Hanya saja Dunk masih merasa aneh dengan salah satu Alpha yang ia ketahui bernama Joong itu. Alpha tersebut mengeluarkan aura intimidasi yang sangat kuat saat bersitatap dengannya. Namun Dunk memilih tidak memikirkan hal itu, ia sangat tau bagaimana sifat seorang Alpha. Dan Dunk sebisa mungkin tidak terpancing dengan Alpha tersebut.
Terlahir dari keluarga yang berstatus sosial tinggi, Joong begitu diidamkan. Banyak dari mereka, bahkan mengemis dan memohon untuk ditiduri oleh sang Alpha. Namun sejauh ini Joong lebih suka bermain dengan Alpha dan beta laki-laki.
Menjadi salah satu Alpha yang memiliki kesempurnaan fisik. Wajah tampan, hidung mancung serta sorot mata yang tajam ditambah dengan tubuh yang begitu kuat membuat siapa saja menginginkannya termasuk dengan Omega. Namun untuk Omega, sejauh ini Joong tidak pernah tidur bahkan menyentuh kaum yang dianggapnya sebagai kaum rendahan. Ia merasa jika Omega adalah jalang murahan yang begitu menyedihkan.
"Omega yang di restoran malam itu ternyata satu kelas dengan kita". Ujar Alpha berambut coklat yang hanya diangguki oleh Joong.
"Dia adalah Omega calon penerus klannya, wajar jika dia tidak seperti Omega lainnya". Imbuhnya.
"Omega tetaplah Omega, mereka semua sama. Sama-sama rendahan". Ucap Joong dingin.
"Tapi kau lihat, dia bahkan tidak menunjukkan reaksi apapun saat kau menebarkan feromonmu saat di kelas tadi-"
"Pond, cari tahu tentang dia". Ucap Joong tanpa ekspresi.
"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah itu, apa kau ingin meniduri mulut seksinya itu?". Ucap Pond. Namun tidak ada jawaban apapun dari sahabatnya itu.
"Oke, 5 menit". Final Pond yang langsung mencari tahu tentang Omega cantik itu.
5 menit berlalu Pond menyerahkan sebuah ipad pada Joong, disana beberapa info mengenai Omega cantik tersebut. Joong yang melihat itu tersenyum miring, entah apa yang telah direncanakan Alpha tersebut yang pasti itu bukan hal yang baik untuk sang Omega.
Jam menunujukan pukul 6 sore, Dunk baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya. Dunk melangkahkan kakinya untuk menuju ke asrama. Dunk memilih menggunakan tangga dan menikmati suasana sekitar yang begitu tenang. Namun saat hendak menaiki tangga Dunk merasa ada sosok mata yang mengawasinya dari kejauhan. Dunk mencoba menoleh sekitar namun tidak menemukan siapapun. Dunk mencoba acuh dan melanjutkan untuk manaiki tangga, namun saat sampai di lorong tangga berikutnya Dunk lagi-lagi merasa ada yang mengawasinya. Saat Dunk kembali menoleh sekitar ia tidak menemukan sosok tersebut. Dunk berniat kembali melanjutkan langkahnya, namun saat hendak melangkah Dunk mendengar suara langkah kaki yang begitu lambat namun tegas. Dunk sedikit tertegun karena langkah kaki itu diiringi dengan bau feromon yang sedikit tidak asing.
Red wine
"Seperti aku pernah mencium bau ini". Batinnya.
Aroma tersebut semakin kuat dan langkah kaki itu semakin terdengar jelas. Dan benar saja saat Dunk membalikkan badan sosok Alpha berambut hitam pekat dan berpakaian serba hitam telah berdiri dengan gagahnya.
Alpha Joong
Joong melangkah mendekat kearah sang Omega. Dunk yang menyadari itu memundurkan badannya hingga membentur dinding lorong koridor.
"Cantik, tapi sayang kau seorang Omega" Ucap Joong hendak menyentuh pipi sang Omega namun di tepis dengan cepat oleh Dunk.
"Lalu? Apa ada yang salah dengan seorang Omega?" Ucap Dunk dingin.
Joong menilai Omega yang didepannya, secara fisik Omega Dunk sangatlah cantik dan menawan dan ia mengakui keberaniannya sangat besar. Karena biasanya jika Omega berhadapan dengan Alpha akan merasa talut dan tunduk. Mungkin itu karena sang Omega adalah calon penerus dan menganggap status mereka sama.
Sadar tengah dinilai oleh Alpha dihadapannya Dunk mencoba mendorong sang Alpha agar sedikit menjauh darinya.
"Salah, karena Omega adalah kaum rendahan yang berlagak seperti jalang murahan". Ucap Joong dengan senyum miringnya.
"Jaga bicaramu". Ucap Dunk menatap tajam sang Alpha.
"Aku penasaran, sudah berapa banyak Alpha dan beta yang menidurimu".
"Kau-" Dunk yang reflek hendak menampar sang Alpha, tangannya dicengkeram kuat oleh sang Alpha.
"Jangan karena statusmu kau bisa melakukan hal gegabah pada seorang Alpha sejati". Ucap Joong penuh penekan.
"Aku tidak takut, bahkan denganmu sekalipun".
"Baiklah, aku akan menunjukkan padamu bagaimana Omega sepertimu harus bersikap pada seorang Alpha".
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OMEGA //JD
Fiksi Remaja"Kaum rendahan tetaplah rendah, dan harus tau dimana mereka diposisikan".