#4

134 26 0
                                    



"kenapa kamu tega sih ra"
ucapnya lirih kemudian melangkahkan kaki untuk pergi dari tempat itu


"Chik, kenapa, di sini sama siapa"
Tanya Vivi yang tiba-tiba sudah berada di depannya


"Ara kak, Ara"
isak tangis Chika lepas di dalam pelukan Vivi

"aku udah bilang, dia pemain"

"bukan, aku yang salah. Bukan Ara"

"Chik stop nyalahin diri...

"Aww kak" Ucap Chika menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya,
dan dengan sigap tangan Vivi ikut menghalangi cahaya mobil yang saat ini menyorot lurus ke mereka.


"Oh jadi gini Chik kelakuan kamu"
Fiony yang tiba-tiba turun dari mobil


"Ngapain lo kesini"
Ucap Vivi dengan lantang kepada Fiony yang sedang berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, wajahnya terlihat senyum smirk seakan-akan dia pemegang bola kemenangan saat ini


"heyy, gw lagi gak ngomong sama lo kak. Tapi gw ngomong sama DIA" tunjuk Fiony persis depan muka Chika menggunakan jari telunjuknya




Sedangkan Chika hanya menatap tanpa berkata-kata. Terlihat wajah Vivi sudah mulai memerah, bahkan bisa di dengar beberapa kali gigi geraham Vivi saling bergesek menggeram seperti ingin memangsa Fiony.



"Santai aja dong ka" Fiony mengusap usap pundak Vivi bak meledeknya, lalu beralih kesamping Chika

"Oiya Chik bentar lagi Ara juga balik sama gw" bisik Fiony di telinga Chika lalu pergi meninggalkan mereka berdua

"udah ya gak usah di gubris omongannya"
Sepertinya Vivi mendengar bisikan Fiony kepada Chika

"harusnya memang Ara gak sama aku kak"
Chika menatap Vivi memelas


"Mau pulang aja hmmm?"





Chika mengangguk lalu Vivi menggandeng menuju mobilnya.
Selama di perjalanan Chika dan Vivi saling diam, beberapa kali terlihat dari kaca Chika meneteskan air mata.



"kamu mau nginep tempat aku"

"makasih kak, tapi aku mau pulang aja"

"Yaudah aku anter kamu pulang ya sayang"



Tak ada jawaban, Vivi melajukan mobilnya ke arah rumah Chika yang tak jauh dari tempat tinggal Vivi.


























Di Apartemen _
Zee yang masih sibuk dengan game online nya tiba-tiba kaget melihat Ara pulang dengan kondisi mabuk.



"mabok lagi nih bocah"
batin Zee memapah Ara masuk ke dalam kamar



"nih minum dulu" Zee menyodorkan segelas air putih hangat kepada Ara yg tidur tengkurap.



Ara menggeleng, ia malah menutup muka dengan selimut tebalnya.


Segera Zee mengambil handphone nya dan menelfon seseorang.
setelah 20 menit orang yang tadi di telpon nya sudah herada di apartemen mereka.


"dimana Ara"

"di kamar, masuk aja Fio"


Fiony bergegas menghampiri kamar Ara yang tidak tertutup.
Dilihatnya Ara sedang tertidur pulas dengan wajah tertutup selimut.



Waktu (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang