#6

82 24 0
                                    



"Aku mau nyusul Ara Mi"
Chika terus merengek agar Maminya bisa menuruti permintaannya



"ga bisa sayangg. Mami ga bisa anter kamu kesana"

"tapi aku mau sama Ara Mi"


"sayang, dengerin Mami. Semua akan baik-baik aja. Kakak berdoa buat kesembuhan Ara di sana ya"


"Tapi Miiiii.......
Chika mengubah posisi dari tidur menjadi duduk


"Chik, doain Ara cepet sembuh yaa"
Ucap Freya



"lo gatau Frey, lo gatau gimana perasaan gw"
Ucap Chika sambil mendorong berkali-kali tubuh Freya yang berada di sampingnya


"Kak udah ya, nanti adek ikut sedih"
Cristy memeluk tubuh Chika dari belakang



















6 bulan berlalu--

"masih belum ada kabar"
Vivi merapikan buku-buku di kamar Chika yang terlihat berantakan

"belum kak"

"Bokap nyokap nya gak bisa di hubungin juga??"



Chika menggeleng.
Sampai saat ini Shani dan Gracio sama sekali tidak memberi kabar apapun kepada Chika tentang perkembangan Ara selama di singapure,
Bahkan sejak Ara di bawa pergi, keberadaan Shani dan Gracio juga tak nampak lagi di rumah besar itu

























Singapure---


"Araa"
panggil Shani saat melihat Ara yang tengah duduk di kursi roda dekat taman

"Iya bun" Ara sedikit menoleh ke arah Shani

"Kamu gak mau coba telfon........

"jangan sebut namanya bun" sepertinya Ara tau kemana arah pembicaraan Shani

"Dia nyariin kamu terus"



Ara tak merespon.
Ia hanya memejamkan matanya, menghirup udara pagi segar di taman, sambil menggosokan kedua telapak tangannya agar sedikit mendapat kehangatan dinginnya pagi ini



Shani yang melihatnya seakan di beri kode untuk meninggalkan anak semata wayangnya itu.



Kejadian malam yang di lihatnya benar-benar membuat Ara sangat dingin.
Ara melakukan beberapa operasi di kepala karna benturan kecelakaan malam itu.
Tepat setelah kejadian Ara melihat Chika dan Gita, Ia memutuskan untuk pergi dengan amarah yang tinggi.




Berkali-kali ia memukul stir mobil hitam yang di kendarai.
Ia mengumpat dengan ucapan kasar.
Sampai di mana ia tak sadar bahwa depan ada jurang yang di trabas, dan mobil yang di naikinya masuk kedalam nya


Dengan kondisi banyak darah di bagian kepala Ara berusaha menghubungi Ayahnya dan sempat Share Location berharap untuk mendapat pertolongan.


Sesampainya di rumah sakit ternyata masih kurang memadahi sehingga paginya langsung di bawa ke luar negeri oleh Gracio.



Shani yang selalu sabar menemani Ara hanya bisa terus berdoa untuk kesembuhan putri nya.



"Chikaa mana Bun"
Suara serak Ara mengagetkan Shani yang tengah tidur di samping nya setelah 2 bulan Ara di nyatakan koma



Shani yang kaget segera memeluk tubuh mungil Ara yang masih terlihat lemas.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang