Hujan dan persahabatan

1 0 0
                                    

Di sebuah kota kecil, hujan selalu menjadi teman bagi dua sahabat, Aji dan Rina. Mereka sudah bersahabat sejak kecil dan selalu menikmati setiap momen bersama, termasuk saat hujan.

Suatu hari, ketika hujan turun dengan derasnya, Aji dan Rina memutuskan untuk bermain di luar. Dengan payung besar berwarna cerah, mereka berlari keluar, tertawa lepas sambil melompat di genangan air. Hujan membuat suasana menjadi ceria, dan mereka merasa seperti anak-anak kembali.

Di tengah keseruan mereka, tiba-tiba Rina terjatuh dan lututnya terluka. Aji cepat-cepat berlari menghampiri. “Rina, kamu baik-baik saja?” tanyanya khawatir. Rina hanya bisa tersenyum sambil menahan sakit. Aji mengeluarkan sapu tangannya dan mengikatkan di lutut Rina.

“Jangan khawatir, aku akan membawamu pulang!” kata Aji sambil memapah Rina. Mereka berjalan pelan menuju rumah Rina, dengan Aji terus menggenggam payung agar Rina tetap kering.

Setelah sampai di rumah, Rina mendapatkan perawatan dari ibunya. Sambil menunggu, Aji menemani Rina dan bercerita banyak hal lucu untuk menghiburnya. Hujan terus turun, tetapi mereka berada dalam suasana hangat penuh tawa.

Malam harinya, Aji pulang dengan perasaan bahagia, meskipun hari itu cukup mengecewakan bagi Rina. Rina merasa bersyukur memiliki sahabat seperti Aji yang selalu ada di sisi dan siap menolongnya. “Hujan memang bisa jadi menyedihkan, tapi masih bisa menjadi momen indah saat kita bersama,” pikir Rina.

Sejak kejadian itu, setiap kali hujan turun, Aji dan Rina selalu mengingat kebersamaan mereka, menguatkan persahabatan yang sudah terjalin. Hujan bukan hanya menyirami tanah, tetapi juga menguatkan ikatan mereka.

short story collectionWhere stories live. Discover now