Di zaman kerajaan yang megah, ada dua kerajaan yang saling bersaing, Kerajaan Merah dan Kerajaan Biru. Kerajaan Merah dikenal dengan pasukan perkasa dan strategi cerdas, sedangkan Kerajaan Biru terkenal dengan sihir yang kuat dan kemampuan bertempur yang menakjubkan.
Suatu ketika, terjadi ketegangan di perbatasan kedua kerajaan. Raja Merah, yang kuat dan berani, memutuskan untuk mengajak Raja Biru bernegosiasi, tetapi tawarannya ditolak. Ketegangan ini pun mengarah pada pertarungan yang tak terhindarkan.
Pagi hari di lapangan pertarungan, ribuan prajurit dari kedua belah pihak bersiap. Suasana penuh gemuruh dan rasa cemas. Raja Merah mengangkat pedangnya, mengisyaratkan tanda dimulainya perang. Pertarungan berlangsung sengit. Sihir dan senjata bertabrakan, suara clank dan teriakan prajurit memenuhi udara.
Di tengah pertempuran, kedua raja bertemu di tengah medan. Mereka saling menggenggam senjata, memamerkan keterampilan bertempur yang telah dilatih selama bertahun-tahun. Pada akhirnya, dalam momen yang dramatis, Raja Merah dan Raja Biru bertarung dengan segenap kekuatan mereka.
Namun, saat mereka akan menghantamkan serangan terakhir, mereka menyadari bahwa seiring berjalannya waktu, banyak jiwa yang hilang. Dalam kesedihan dan keletihan, mereka memutuskan untuk menghentikan pertempuran.
Dengan saling mengerti bahaya yang mengancam kedua kerajaan, Raja Merah dan Raja Biru kemudian sepakat untuk berdamai dan bekerja sama demi masa depan yang lebih baik. Dari pertarungan itu, mereka belajar bahwa persatuan jauh lebih berarti dibandingkan dengan perang.
YOU ARE READING
short story collection
RandomCerita pendek yang saya bikin untuk menghibur anda saat ada waktu luang.