two

333 39 1
                                    

ELLE'S P.O.V

tut...tut....tut...tut...

Ayolah, angkat telfon mu, Lou.

"hmm"

"LOUIS!"

"Ada apa? Aku sedang sakit,bodoh."

"Aku tau kau sakit."

"Tumben kau perhatian dengan ku."

"Aku kan sekelas dengan mu,bodoh! Aku ingin curhat nih."

"Curhat aja."

"Justin mengajakku....."

"Ayolah, aku sedang tidak mood. To the point aja."

"Justin mengajakku untuk....."

"Pergi membelikan Louis makanan."

"Ha-ha tidak lucu,Louis."

"Cepatlah, tar pulsa mu habis menelfon ku."

"Dia mengajakku untuk melakukan itu besok malam."

"Shit, itu?"

"Apa yang kau pikirkan, hah?"

"hmm, sex?"

"Ya! aku gugup sekali. Aku tidak pernah melakukan itu sebelumnya."

"APA KAU GILA, HAH? BUAT APA KAU MEMBUANG KEPERAWANAN MU HANYA UNTUK LELAKI BRENGSEK SEPERTI DIA?!"

"Louis! Pelankan suara mu! Kau tidak perlu berteriak di telinga ku."

"Please, Jangan lakukan itu."

"Tapi aku mencintai nya, Lou. Sudah ya aku tutup dulu! Pulsa ku sekarat. Aku benar benar tidak sabar dengan besok malam!"

"Elle aku saya-"

Tut....tut....tut....

Wait, apa yang ia bilang?

Psssst, mungkin aku hanya salah dengar.

--

"LOUIS!" Aku mengejar sahabat ku ini. Mengapa ia selalu datang lebih awal di sekolah?

Dia pun membalikkan badannya dan tersenyum kepada ku.

"Kau sudah sembuh?" Tanya ku sambil menaruh punggung telapak tanganku di jidatnya.

"Sudah."

"Kemarin sebelum ku mematikan telfon ku. Kau mau mengatakan apa?"
Tanya ku menurunkan punggung telapak tanganku dari jidatnya.

"Aku tidak berkata apa apa." Jawabnya dengan wajah sedikit gugup.

"Aku tidak percaya. Aku jelas jelas mendengar kau akan mengatakan sesuatu." Jawab ku sambil menepuk pelan lengan Louis.

"Oh, aku mengatakan aku saykit perut." Jawabnya dengan tawanya yang renyah di bagian akhir.

LOUIS' P.O.V

Shit, hampir aku ketahuan.

"Dasar freak! Aku tidak sabar menunggu malam ini." Kami pun mulai berjalan ke arah kelas kami.

"Menjijikan. Tapi, aku juga akan melakukannya dengan Tahlia." Jawabku dengan nada sombong.

"Apa?! Jadi kau dengan Tahlia sudah balikan? Melakukan apa? Kapan? Dimana? " Tanyanya layaknya seorang wartawan.

"Tidak, aku hanya makan malam saja dengannya. Aku kan masih lelaki normal yang tidak horny tidak seperti pacarmu itu."

"Justin tidak horny atau apalah itu. Dia melakukan itu karena dia mencintai ku."

"Apakah kau mencintai dia? Kalau dia mencintai mu pasti ia akan menunggu waktu yang tepat. Buktinya saja dia berpacaran dengan kau baru 1 bulan kan? Itu yang namanya cinta?" Jawab ku panjang lebar.

"Dengar ya, Lou. Aku tidak butuh saran mu. Lagipula, Justin sudah menyuruhku tidak mengkontak mu lagi. Karena kau hanya beban di hubunganku dengannya." Elle berjalan meninggalkan ku. Taklupa ia memberikan ku tatapan sinis sebelum pergi.

Coba saja aku tidak mencintai dia, aku sudah mencabik cabik wajahnya daritadi.

Mungkin aku harus menyimpan dalam dalam perasaan ku ini. I need to let her go.

Aku benar benar bingung sekarang.
--

A/N: Aduh ini cerita manyamenye banget ya-_- Tapi gue bingung mau gimana lagi HAHAHA. okbye

Please leave your comments and votes!

HAPPY 5th ANNIVERSARY PACARPACAR GUEEEE. till the end? till the end!!!! amen👼

💋💋

LIE / l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang