{tiga}

192 18 3
                                    

"Halo?"
"Iya ih."
"Berisik."
"Iye, iye."
"Bawel ah. Udah. Bye."

Adri menutup teleponnya. Kakaknya emang bener-bener bawel. Oh, iya. Adri dan Melody memang mempunyai orang tua yang sukses. Tapi mereka dilatih untuk selalu sharing sama orang tua mereka. Ya, contohnya sekarang. Soal mobil.

"Ribet ih si Ody pake acara minta anter ke rumah temen segala," Adri mengeluh sendiri.

Setelah mengganti bajunya dengan kaos v-neck hitam dan celana pendek selutut, Adri langsung tancap gas ke kampus kakaknya.

Jarak dari rumah ke kampus kakaknya tidak begitu jauh. Kampusnya terletak tidak jauh dari sekolahannya juga, Sekolah Pelita Utama.

Sekolah Pelita Utama termasuk sekolah yang cukup elite. Bukan anak sembarangan yang bisa masuk sekolah itu. Anak-anak yang masuk di PU, pilihannya cuma 2. Berbakat atau ber-uang.

Tidak sampai 20 menit, Adri telah sampai di kampus kakaknya. Ia melihat kakaknya telah menunggu di depan gerbang utama kampus.

Tapi...

Kakaknya lagi sama siapa, tuh?
Seorang cowok, yang emang boleh diakui ganteng, dengan badan atletis, sedang terlihat tertawa bersama Melody.

"Ody!" Adri memanggil lewat jendela mobil yang ia buka. Ia memang jarang memanggil Melody dengan sebutan 'kakak', kecuali sedang ada maunya. Karena mereka memang dekat dari kecil, jadi ya....

Melody menoleh dan melambaikan tangannya. Cowok yang ada di sebelahnya ikut menoleh sambil memperhatikan Adri.

"Buruan ah. Gue ada urusan," ujar Adri seketika itu juga. Entah mengapa, ia kurang suka dengan cowok itu.

"Dri, sorry yak. Gue bareng Kenzo. Lo langsung ke tempat urusan lo aja," sahut Ody sambil cengengesan. Mungkin ada rasa tidak enak juga karena telah merepotkan adiknya.

"Pacar baru?" Adri menggerakan alisnya seakan menunjuk pada cowok tersebut, yang diketahui namanya Kenzo.

Dikira orang jepang, kali. Batin Adri.

"Apaan dah. Orang dia temen juga! Sok tau aje," Melody menjawab sambil melirik ke arah Kenzo, berharap ia tidak ambil hati terhadap perkataan adiknya itu.

"Yaudah, gue jalan dulu. Nanti lo minta dianterin pulang aja ya, sama temen lo itu," Adri menekankan mata teman. Setelahnya, Adri langsung menutup kaca mobil dan kembali melajukan mobil.

Sebenarnya tadi itu Adri cuma asal bicara. Ia tau benar siapa yang diincar kakaknya.

Ting!

Handphone Adri berbunyi tanda ada pesan yang masuk.

Melodijo : maksud lu apaan tadi

Melodijo itu adalah gabungan dari nama Melody dan warna ijo kesukaannya.

Gama Adri : lu apaan. nyuruh jemput tapi pergi bareng orang laen.

Melodijo : kan lu katanya ada urusan

Gama Adri : itu pembelaan diri, pea.

Melodijo : jadi lo gak ada urusan?

Gama Adri : ada. main wii dirumah.

Gama Adri : udah ye. ntar tabrakan lagi gue.

Melodijo : lu tabrakan mah yang nabrak mental

Emangnya gue Haji yang lagi booming itu, batin Adri.

Sesudah itu Adri tidak membalas lagi pesan kakaknya.

Between UsWhere stories live. Discover now