"Ya, aku mengerti kalau kita memang butuh anggota untuk klub kita." Honchan menyilangkan kedua lengannya di depan dada sambil berucap demikian, tidak beranjak dari kursi ruang kelas yang ia duduki saat ini. "Tapi aku tidak menyangka kalau orang ini yang kau ajak untuk bergabung."
"Ahaha."
Aku tertawa renyah melihat reaksi Honchan menatapku. Sementara orang yang dimaksud yakni Yucchan masih dengan manjanya merangkul lengan kiriku layaknya sepasang kekasih sambil senyum-senyum nakal.
"Tentu saja! Aku 'kan selingkuhannya Ecchan! Aku akan mengikutinya kemanapun dia pergi. Ehehehe~"
"Aduh. Kepalaku mendadak sakit."
Honchan memegang kepalanya sendiri seperti seorang yang kesakitan di bagian kepalanya. Bukan karena penyakit atau terbentur benda tumpul, tapi karena melihat sifat aslinya Yucchan ketika sudah berada di dekatku. Seperti anak kecil, tidak bisa dihentikan meskipun seorang paling jenius di sekolah.
"Yucchan, duduk."
"E-Eh!?"
Mendengar ucapanku dengan nada setengah memerintah, Yucchan langsung melepaskan rangkulannya dari lengan kiriku dan buru-buru duduk di kursi kelasnya yang tidak jauh dari tempat kami berbicara sekarang, menurut bagai anak buah yang mendengarkan perintah dari komandannya. "Baik, Ecchan! Aku sudah duduk disini."
Maka tambah sakitlah kepala Honchan setelah melihat perilaku yang sedikit tidak lazim dari teman kelasnya itu. Jenius, tapi aneh. "Bagaimana dia bisa menurutimu!?" ucapnya setengah kesal.
"Mana aku tahu." ucapku sambil mengangkat kedua bahuku. Tidak mengerti juga bagaimana seorang jenius seperti Yuucha Mitsumine bisa memiliki perilaku seperti ini setelah setahun berteman dengannya. Sementara si tersangka yakni Yucchan sendiri hanya senyum-senyum menatapku.
"Tapi beruntung sekali kau bisa merekrutnya."
"Hm?"
Sambil berucap demikian, Honchan terlihat menyalakan komputer di meja elektronik nya bak layar sentuh di ponsel pintar. Jarinya bergerak kesana kemari, menekan beberapa ikon sebelum jari telunjuknya berhenti bergerak. "Lihat ini."
Aku dan Yucchan lalu menatap layar meja elektrik milik Honchan yang sedang menampilkan daftar nama siswi kelas dua yang telah terdaftar di server sekolah. Jarinya bergerak menekan ikon << FILTER >> lalu bergerak ke ikon drop down menu bertuliskan << CLUB >>. Dari menu itu muncul nama-nama klub yang sudah terdaftar di server tetapi jarinya baru berhenti bergerak di pilihan << "NOT AFFILIATED" >> atau yang berarti daftar nama siswi kelas dua yang belum bergabung dengan klub manapun. Begitu Honchan selesai melakukan filter setting, hanya memunculkan tiga nama dari sekian banyak nama siswi kelas dua tadi, yaitu "Yuucha Mitsumine", "Erina Takashima" dan "Honoka Sakizaka" yang semuanya dicetak dengan huruf alfabet.
Dan itu cukup membuatku dan Yucchan melongo. Antusiasme murid kelas dua untuk mengikuti atau bahkan membuat klub bisa dibilang sangat tinggi.
"Jadi hanya kita bertiga yang tersisa, ya."
"Wajar." Honchan kembali mematikan komputer di meja elektrik nya usai menunjukkan kepadaku dan Yucchan daftar nama siswi tadi. "Kita harus menunggu setahun untuk bergabung atau bahkan membuat klub, sekarang anak kelas satu pun bisa melakukannya begitu selesai hari pertama belajar. Aku akan terkejut sekali kalau tidak ada yang merasa iri gara-gara itu."
Memang benar. Tahun ini ada sedikit perubahan aturan di SMA Hanabata dimana "bergabung dengan klub" sudah menjadi salah satu syarat untuk naik kelas atau lulus selain dari keikutsertaan dalam ujian akhir tahun. Tidak mengherankan jika murid kelas dua langsung berbondong-bondong untuk mengikuti atau membuat klub yang diinginkan setelah dipaksa menunggu setahun. Anehnya adalah hal senada tidak terjadi kepada anak kelas tiga padahal sebentar lagi mereka akan lulus dari sekolah tapi lebih dari separuh siswi kelas tiga masih ada yang belum mengikuti klub jika melihat dari basis data di server yang baru saja kami lihat dari meja Honchan.

YOU ARE READING
Kisah Klasik Keseharian Koikatsu
General FictionMencoba menjauh dari belenggu waktu yang telah berlalu dan mimpi yang terus berulang tanpa akhir, seorang perempuan bersama teman kecilnya membuat klub untuk membantu siswi lain yang mengalami masalah percintaan hingga kehidupan pribadi mereka. Inil...