Hai hai 👋
Jangan lupa vote dan komen ya gays 🥳
Gak nyangka udah part 45 aja🎉
-------------------
HAPPY READING 🥳
--------------------
-
-
Keesokan harinya Reyna sudah di izinkan untuk pulang, namun ia tak mau pulang sebelum ia melihat kakaknya yang sudah selesai operasi sesar.
"Sayang bajumu sudah aku bawa ke mobil, sekarang yok kita pulang." ajak Satya.
"Ah gak mau, aku pengen banget liat baby L." rengek Reyna.
"Tapi kan kamu harus istirahat." kata Satya.
"1 jam aja kok gak akan lama-lama, aku kangen sama kak Vivi dan aku juga pengen liat baby L." Kata Reyna sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hadeuh 1 jam tuh lama sayang, tapi yaudahlah ayok, aku gak bisa liat kamu cemberut begitu, yok sayang kita ke ruangan Vivi." kata Satya sambil menggandeng tangan Reyna.
Mereka pun kemudian berjalan menelusuri lorong rumah sakit dan akhirnya sampai di depan ruangan Vivi dan baby-nya.
"Huaaaa kakak akhirnya brojol juga ya baby L nya." ucap Reyna dengan excited.
"Sttt buset dah berisik amat Lo." ucap Vivi sedikit protes tetapi badannya masih terasa lemas dan tidak bisa duduk dengan tegak.
"Ya maaf abisnya gemes amat sih baby L nya." kata Reyna dengan mengunyel-uncel pipi Baby milik Vivi.
"Heh anak gue baru lahir, lu kata anak 1 tahun apa hah main unyel-unyel aja tu pipinya."protes Vivi lagi.
"Huaaaaaa tega amat sih, padahal kan cuma pengen liat baby L aja." Reyna menangis dan memeluk tubuh Satya yang sedari tadi berdiri tegak disampingnya.
"Lah buset baru kali ini lu di bentak begitu aja nangis." ucap vivi keheranan.
"Biasalah Vi, ade lu lagi sensitif banget sekarang." kata Satya sambil menepuk-nepuk punggung Reyna seperti anak kecil.
"Kenapa dia? Haid kah? Biasanya ngamuk gak jelas kaya orang gila." ejek Vivi.
"Huaaaaa abaaaaaang aku di katain orang gilaaaa." tangis Reyna semakin menjadi.
"Cup cup cup jangan sedih sayang, kamu gak boleh nangis ya, nanti baby L nya nangis juga." kata Satya, nada bicaranya begitu lembut dan penuh perhatian.
Reyna yang di perlakukan seperti itu langsung berhenti menangis, Vivi melihat kejadian itu justru merasa ada hal yang aneh dengan sikap adik satu-satunya itu.
"Dia kenapa sih?" tanya Vivi keheranan.
"Dia lagi he'em." kata Satya lalu kedua tangannya meragakan seolah-olah membentuk bulat di bagian perutnya.
Vivi yang melihat gerakan Satya seketika sadar dan membungkam mulutnya.
"Whaaat? Hamil maksudnya?" kata Vivi yang begitu syok.
"Hehe Iyah, topcer kan." kata Satya sambil cengengesan.
"Hahaha gila sih bocil punya bocil." ejek Vivi lagi.
"Abaaaang liaaat." rengek Reyna.
"Yeeeuh menye-menye amat sih lu." Cibir Vivi.
"Yok lah bang balik aja, malas aku malah di ejekin Vivi mulu." ucap Reyna kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher my husband (TAMAT)
Teen FictionKisah cinta Reyna Ananta Wijaya dan Satya Nadella yang terjebak dalam perjodohan yang dipaksakan oleh masing-masing orang tua mereka, dua jiwa yang terjebak dalam pernikahan tanpa cinta. "Aku tidak bisa menolak perjodohan ini, ayahku sudah memutuska...