KEDELAPAN

203 34 11
                                    

Hai hai I'm Back 🥳🥳

Terima kasih banyak atas dukungan kalian terhadap cerita ini..

Jangan pernah bosan ya tinggalin jejak kalian disini.. Karena itu salah satu bentuk dukungan kalian terhadap cerita ini agar tetap lanjut...

.

.

Selamat membaca

.

.

.

.

 

Bibi Han menyerahkan teh hangat kepada Pak Han suaminya yang sedang menikmati tontonan malamnya. “Terima kasih” ucap Pak Han setelah menerima teh hangatnya. Bibi Han ikut duduk disampingnya, mencoba menikmati tayangan televisi yang menayangkan acara komedi.

“Ada apa dengan wajah murung mu?” tanya Pak Han setelah memperhatikan wajah sang istri yang terlihat sendu. “Bagaimana dengan keadaan tuan Taehyung? Apa dia sudah sadar?”.

Bibi Han menatap sekilas kearah sang suami, dan kembali menatap kosong kearah televisi, “Tuan Taehyung masih belum sadar, ini sudah hari ketiga dari kejadian waktu itu. Dan sampai sekarang dia masih enggan bangun” Bibi Han menjeda ucapannya dengan meremas kuat genggaman tangannya yang saling terpaut.

“Aku takut tuan Taehyung tidak ingin bangun dan memilih tidur untuk waktu yang lama” lagi-lagi air matanya keluar tanpa bisa dicegah olehnya.

Pak Han merengkuh tubuh sang istri dalam pelukannya, “Apa yang kau katakan, kau tidak boleh berpikiran seperti itu. Tuan Taehyung pasti akan bangun, karena dia harus ingat masih ada calon bayinya yang menunggunya. Hamil saat dalam keadaan koma sungguh beresiko tinggi dia akan kehilangan bayinya. Jadi tuan Taehyung pasti akan bangun. Kita hanya harus berdoa tanpa henti untuk kesadarannya dan kebahagiannya”.

“Aku selalu berdoa, tapi aku juga takut jika tuan Taehyung sadar, tuan Jungkook pasti akan melakukan hal yang diluar dugaan untuk membunuh calon bayi tuan Taehyung, mengingat bayi itu bukanlah anak kandungnya, melainkan anak dari suami yang telah membunuh Nayeon-ssi”.

“Aku sangat kasihan dengan kemalangan yang menimpa tuan Taehyung. Sudah cukup dia dipaksa bercerai dengan suaminya yang masih dalam keadaan koma, menikah dengan keadaan yang memaksanya, dilecehkan dengan orang yang tidak dikenalnya, dan disiksa karena kehamilannya hikss” lanjut Bibi Han semakin menangis di dalam pelukan sang suami.

“Aku ingin sekali membawanya pergi bersama ku dan merawatnya seperti anak kandung ku sendiri, membuatnya bahagia dengan calon bayinya” ucapan rancau Bibi Han yang membuat Pak Han tersenyum mendengarnya.

Pak Han mengelus lembut punggung sang istri, “Bagaimana dengan ku? Kau tidak ingin membawa pria tua ini bersama kalian?”.

Bibi Han melepas pelukannya, menghapus air matanya dengan berkata “Tentu Pria tua ini akan ikut bersama kami” dengan balas tersenyum kesang suami.

Pak Han ikut membantu menghapus air mata sang istri dengan lembut, “Jangan menangis. Kita hanya bisa berdoa, berdoa dan berdoa yang terbaik untuk tuan Taehyung. Dan jangan membuat mata mu semakin bengkak, karena besok putra mu sudah kembali dari wajib militernya. Aku tidak ingin menjadi target tatapan tajam darinya saat melihat mata bengkak mu, karena dia pasti mengira aku yang membuat mu menangis”.

SET ME FREE (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang