kemenangan

289 31 0
                                    

Di rumah Oniel, geng CCS sedang menyusun rencana. Freya membuka laptopnya dan mulai mencari berita tentang pelarian seorang narapidana.

"Gue nemu ini" Kata Freya sambil menunjuk layar laptop. "Ada saksi mata yang ngelihat mereka di dekat gudang tua pinggir kota"

"Itu pasti tempat mereka sembunyi" Timpal Zee

"Kita butuh strategi, kita ga bisa asal masuk tanpa tahu situasinya" Kata Marsha sambil melipat kedua tangannya di dadanya

"Gue setuju, tapi kita gapunya waktu banyak, kita harus bertindak malam ini juga" Ujar Oniel

"Kalau gitu kita bagi tugas. Gue, Zee, Freya, Flora, Oniel, ke lokasi. Indah sama Christy jaga jaga buat telpon polisi kalau situasi sudah genting. Dan Olla sama Kathrin disini aja, jaga jaga aja" Jelas Marsha













-🏢












Saat Reva sadar, dia terbangun di sebuah ruangan gelap yang hanya di terangi lampu yang berkedip kedip. Di depannya Fiony duduk sambil tersenyum licik

"Welcome back nona Reva. You still remember me, right?" gumam Fiony

"Lo mau apalagi dari gue? Ga capek apa?" Reva menatap Fiony dengan penuh kebencian

"Semua yang lo sayang" jawab Fiony dengan dingin. "Tapi gue mau tunjukin pertunjukan spesial untuk lo"





Skip




Geng CCS pun sampai di tempat persembunyian Fiony, tepatnya di depan pintu gudang tua yang hanya diterangi beberapa lampu yang remang remang.

"Akh, kegelapan. Gue gasuka ini" ucap Christy

"Kita harus tetap maju" timpal Zee

Suara pintu yang dibanting mengejutkan orang orang yang didalam. Dari kegelapan, Fiony memunculkan dirinya dengan Riko yang berada di sisinya.

"Wow, datang juga kalian. Gue udah nunggu lama loh" ujar Fiony dengan nada mengejek

"Di mana Reva?!" tanya Zee

"Tenang aja, dia aman" balas Fiony sambil menunjuk ke arah sudut ruangan. Di sana, tubuh Reva terikat di kursi, wajahnya pucat akibat ketakutan

"Lepasin dia!" teriak Flora dengan penuh kekesalan

"Tidak semudah itu nona kecil" Fiony tersenyum remeh, ia menatap gadis yang lebih pendek darinya itu dengan tatapan yang terlihat mengejek
"Kalau mau dia bebas, kalian harus menang dulu" ujar Fiony dengan penuh penekanan disetiap katanya

Pertarungan pun dimulai. Zee mencoba melawan Riko, sedangkan Marsha melawan Fiony, dan sisanya mencoba melepaskan Reva. Tapi sepertinya ini adalah hari sial bagi mereka semua

Zee sempat membuat Riko jatuh, tapi dia lengah, ia tak melihat Fiony yang datang dari belakang dengan pipa besi.

"ZEELA!!" teriak Marsha ketika Zee terjatuh setelah pukulan keras di kepalanya.

Marsha yang marah mencoba menyerang Fiony, namun dia kalah cepat. Fiony menancapkan pisau kecil ke perut Marsha yang membuatnya tumbang di tempat.

"I like this"

Sementara itu Riko bangkit dan menyerang yang lain. Mereka mencoba melawan, tapi kekuatan mereka tak mampu menandingi kekuatan Riko. Satu per satu tumbang


Reva hanya bisa menangis tak berdaya. Ia melihat satu persatu temannya di yang tumbang di hadapannya

Setelah semua selesai, Fiony mendekati Reva. Ia membuat ikatan di mulut Reva, membiarkan nya berbicara.


"Kenapa lo ga bunuh gue aja?! Kenapa harus mereka?" tanya Reva dengan suara bergetar

"Karna gue mau lo hidup. Gue mau lo ngerasain rasanya kehilangan. Lo bakal hidup dengan rasa bersalah karna gabisa nyelamatin mereka" Jawab Fiony dengan wajah datarnya


Fiony membuka ikatan yang di tubuh Reva, setelah itu dia dan Riko beranjak dari gudang tua itu dan meninggalkan Reva yang terdiam dengan air mata di pipinya.


"Lets go Riko"
















-🏢

















Hidup Reva terasa sangat hancur, dia kehilangan semuanya. Ia kehilangan pacarnya dan teman temannya, Syukurlah masih ada Olla dan Kathrin yang saat itu tak ikut ke gudang tua


Reva trauma, ia sudah tak sekolah beberapa minggu ini. Ia juga kehilangan nafsu makan, mungkin dia makan hanya 1 kali sehari. Olla dan Kathrin selalu menghibur nya, tapi itu sia sia, Tak ada senyuman yang muncul dari wajah Reva


"Rev, ayolah. Mereka juga udah tenang disana, masa lu selalu berlarut larut dalam kesedihan? Itu ga akan membuat suasana jadi lebih baik" Jelas Olla

"Iya Rev, kasian ayah bunda lu. Mereka khawatir tau sama kesehatan lu" Timpal Kathrin


Ini sudah kesekian kalinya Olla dan Kathrin membujuk Reva. Semenjak kejadian itu, Reva menjadi lebih keras kepala. Ia tak mau mendengarkan penjelasan atau saran dari siapapun, ia seakan tuli


"Gue bosen, mau kepantai. Tapi gue mau sendiri disana" ucap Reva

"Lu yak-" Sebelum Kathrin melanjutkan perkataannya, Olla menutup mulutnya dan menggeleng. Mungkin Reva ingin sendiri


Olla dan Kathrin pun mengantarkan Reva ke pantai, setelah itu mereka meninggalkan Reva.

















-🏢

















Hai guys👋. Tenang aja, di epilog nanti ceritanya panjang kok (kayaknya). Jangan lupa vote

Stranger To Lover [End]✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang