tenang?

473 43 3
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Masuk"

"Hai teman lama, udah lama ga ketemu" Ucap seorang gadis yang baru masuk kesitu

"Oh Nabila. Gimana kabar lu?" Tanya seorang pria

"Baik baik aja, btw gue butuh bantuan lu" Ujar gadis yang bernama Nabila itu

"Bilang aja"

"Lu ada bawahan yang mirip dia ga?" Tanya Nabila sambil menunjukkan foto seorang wanita yang berada di handphonenya

"Oh, of course ada" Jawab pria itu

Lalu pria itu keluar sebentar dari ruangan itu kemudian kembali lagi dengan membawa seorang gadis yang diminta oleh Nabila

"Nih, ada bayaran ga?" Tanya pria itu

"Tentu ada, nih" Jawab Nabila kemudian ia mengeluarkan uang sebanyak 10 juta dan menaruhnya dimeja

"Senang berbisnis dengan anda"





-🏥







Malam ini adalah malam yang tenang. Tapi tanpa sepengetahuan mereka semua, ini adalah malam sial untuk mereka.

Sudah terhitung 1 minggu lebih Marsha dirumah sakit, namun dia tak kunjung sembuh. Walau begitu Marsha tetap bercanda tawa dengan teman temannya.

"Guys, gue ke toilet bentar ya" Ucap Indah. Tanpa menunggu jawaban teman temannya dia langsung pergi ke toilet.

Beberapa menit setelah Indah pergi ke toilet, terdengar sebuah teriakan dari ruangan ICU.
(FYI Marsha cuma sendiri diruangan nya ya, yang lain lagi diluar)

Mereka semua langsung bergegas masuk keruangan Marsha. Alangkah kagetnya mereka, mereka melihat bahwa Marsha sudah tak bergerak dengan pisau yang tertancap di dadanya.

"Shel? Itu bukan Marsha kan" Tanya Zee sambil menahan tangisnya

"Zee... Itu Marsha" Jawab Ashel sendu

Zee mendekati Marsha yang sudah tak bernyawa dan menggoyang goyangkan badan Marsha.

"Sha! Marsha, bangun Sha. Stop ngeprank, mana kamera nya? Kasih tau kita!" Ujar Zee sambil menggoyangkan badan Marsha

Kemudian Zee mengambil pisau yang tertancap pada dada Zee lalu membanting pisau itu kelantai

"Kalian. Kenapa kalian ga ngejagain Marsha?! Kenapa kalian cuma diluar?! Siapa yang jadwal ngejaga Marsha hari ini? Kenapa kalian ga ngejagain dia?!" Tanya Zee

"Azeela, kendaliin emosi lu! Ini dirumah sakit, masih ada pasien lain" Ujar Christy sambil menenangkan saudari nya itu

"Tapi Chris, ini temen gue. Marsha temen gue Chris!" Bantah nya

"Kita juga temennya Zee! Kita juga sedih, Gaada yang salah disini. Kita juga gabakal tau kalau ini bakal terjadi" Jelas Freya

"Argh... Bacot" Balas Zee

Saat keluar dari ruangan ICU, Zee bertabrakan dengan Indah yang baru saja kembali dari toilet.

"Loh, lu kenapa Zee?" Tanya Indah.
Namun Zee tak menjawab dan meninggalkan Indah begitu saja
































"Ketipu"




-🏥



Sudah terhitung 2 minggu semenjak kematian Marsha(?). Dan ini waktunya mereka semua kembali ke asrama

Saat masuk kekamar asramanya, Reva melihat kedua pacarnya yang sedang berbaring di kasur Masing-masing. Tetapi ia merasa ada yang kurang, oh ya! Dimana Marsha?

"Marsha dimana? Belum nyampe?" Tanya Reva

"Dia lagi diluar kota, paling seminggu lagi pulang" Jawab Ashel

Argh, mengapa mereka harus berbohong. Tapi jika mereka jujur, pasti Reva akan shock, marah, dan sedih

"Kok dia ga kasih tau aku?" Tanya Reva lagi

"Hp nya lagi rusak, jadi dia gabisa ngabarin kamu" Jawab Ashel

"Kalian ga bohong kan sama aku?" Tanya Reva sekali lagi

"Engga sayang, ngapain kita bohong soal keberadaan Marsha? Kan gamungkin" Kini Zee menjawab.
Tapi raut wajah Zee terlihat seperti orang yang sedang marah. Mungkin mood nya sedang tak bagus

"Terus ken-" Ucapan Reva terpotong oleh Zee yang langsung membentak nya

"Ga usah banyak nanya! Kebanyakan nanya deh, lu bisa kan ga nanya sekarang?!" Bentak Zee

"M-maaf"

Zee pun tersadar, dia tak berniat untuk membentak Reva. Ia hanya sedang badmood saja, ia juga tak suka pada orang yang terlalu banyak bertanya

"Maaf, aku ga niat buat ngebentak kamu. Aku cuma lagi badmood" Ucap Zee sembari mendekati Reva yang sedang berbaring dikasur nya

Saat Zee mendekati Reva dikasur nya, ia mendengar suara tangisan Reva yang memang tak terdengar

Kemudian Zee ikut berbaring disamping Reva, lalu ia memeluk Reva dari belakang.

"Aku minta maaf ya, aku ga berniat ngebentak kamu kayak tadi. Kamu denger kan yang aku bilang tadi? Aku cuma lagi badmood aja. Gak sengaja, maafin zizi ya?" Jelas Zee

Reva hanya diam, dan tetap tak mau menghadap pada Zee

"Reva? Jangan diemin zizi dong" Ucap Zee

Reva tetap diam dan tak menjawab Zee. Ashel yang melihat itu hanya menahan tawa, bukannya Zee yang marah malah Reva yang marah. Kini ia hanya menonton mereka

"Revaaa, jangan diemin ziziii. Sayang? Kamu denger zizi kann? Reva sayangku, maafin zizi" Rengek Zee

Walau begitu, Reva tetap mendiami Zee.
Oleh karna itu, Zee mulai meneteskan air matanya karna ucapannya tak direspon oleh sang pacar

Mendengar tangisan Zee, Reva mulai tertawa karna sang pacar yang menangis hanya karna tak direspon

"Dih dih, dom kok nangis. Kalau gini aku aja deh yang jadi dom" Ujar Reva sambil mencubit pipi Zee yang sedang menangis

"Kamunya sih, kok zizi di diemin sih. Kan zizi gasuka di diemin" Ucap Zee dengan air mata yang masih menetes

Ashel pun mendekati mereka berdua sambil tertawa

"Bener yang Reva bilang, mending dia sama gue aja yang dom kalau lu nya gini" Ucap Ashel

"Eh kutu kupret, lu ga usah ikut ikutan ya" Balas Zee

"Dih, gini ya Zee. Harusnya yang manja itu Reva, bukan lu nya" Ucap Ashel

"Heh Daniel, lu diem aja deh" Ujar Zee

"Dih, ayah gue itu. ngajak ribut nih anak" Balas Ashel

Reva hanya tertawa melihat kedua pacarnya yang bertengkar itu



-🏥




Hai guys👋. Seru ga nih? Jangan sedih dulu ya karna Marsha nya mati, Ngilang bentar aja kok. Btw seru ga? A. Z. A lagi di fase bucin bucinnya nih. Btw sorry kalau dikit gue nya lagi habis ide. Jangan lupa komen sama vote😼😼

Stranger To Lover [End]✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang