Chapter 3

10.2K 771 48
                                    

Warning!!! Typo bertebaran guys~
.
.
.

*Gaeun pov*

Ini menyenangkan, untunglah ada mereka. Suasana hatiku sedikit baik mendengarkan hal lucu yang mereka sampaikan, dan wajah mereka saat sedang tertawa seperti tidak memiliki beban.

Tiba-tiba suara lonceng yang berada di pintu masuk cafe berbunyi, menandakan ada orang yang masuk. Dengan spontan kami memalingkan wajah ke arah suara.

"Sehun dan Nayeon/?" Chanyeol buka suara.

"Hah, mengapa mereka harus di sini? Jujur saja, aku tidak suka melihat mereka bersama" Ah Ran memalingkan wajahnya dari Sehun dan Nayeon, sedangkan aku..

"Gaeun.."
"Gaeun.." aku masih memperhatikan Sehun dan Nayeon yang terlihat sangat mesra sekarang. Entah sudah berapa kali Sehun merusak suasana hatiku.

"Park Gaeun!" Teriak Chanyeol. Ah tidak, suaranya sangat kencang. Aku yakin Sehun dan Nayeon mendengarnya.

"Ah yaa! Pelankan suaramu babo ya!" Aku memukul kepala Chanyeol dengan sendok yang ada ditanganku.

Sehun menoleh ke arah meja kami, dia melihatku dan melemparkan tatapan dinginnya. Aku segera menunduk.

"Ada apa denganmu?" Tanya Ah Ran.

"Ani, aku tidak papa"

"Kau memperhatikan Sehun lagi?" Eun Jae ikut bicara.

"Lagi?" Chanyeol menatapku degan tatapan curiga. Ah tidak, mereka benar-benar banyak tanya..

"Yak, aku tidak memperhatikannya. Aku harus segera kembali, eomma pasti sudah menunggu" aku lalu bangkit dan pergi dari sana.

Aku berjalan seorang diri menuju halte bus. Rasanya aku ingin kembali kerumah orang tuaku. Ini tidak pantas di sebut pernikahan.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuaku malam ini. Tidak untuk menginap, hanya sekedar berkunjung.

Dengan hati-hati aku mengetuk pintu dan tidak lama kemudian eomma membukakannya untukku.

"Eomma.." aku memeluknya dengan erat.

"Gaeun.. ada apa?" Tanyanya.

"Ani, aku hanya merindukan eomma" aku melepaskan pelukanku dan masuk ke dalam.

"Jadi, kau kesini hanya karna merindukan eomma?"

"Ani, aku ingin membawa pugy ke apartemen". Aku berjalan menuju kandang anjing kesayanganku itu. Dia terus menggonggong,
"Kau merindukanku eoh?" Aku menggendongnya menuju shofa.

Aku bermain bersamanya sambil menunggu eomma membuat makan malam. Setelah selesai, aku makan berdua dengan eomma. Appa masih banyak pekerjaan di kantor.

Jam sudah menunjukkan pukul 9, eomma menyuruhku untuk cepat kembali karna sekarang aku adalah seorang istri. Istri? Aku hanya Seorang yeoja yang tinggal bersama namja bernama Oh Sehun!

--

2 bulan kemudian..

2 bulan sudah aku menjadi istri dari namja bernama Oh Sehun. 2 bulan juga aku masih bertahan merasakan sakit karna hubungannya dan Nayeon yang belum juga mereka akhiri.

Nayeon telah mengetahui bahwa aku dan Sehun telah menikah, Sehun sendiri yang memberi tahunya. Tapi tidak ada perubahan, bahkan sekarang Nayeon sering kali datang ke apartemen kami untuk membuatkan Sehun sarapan pagi-pagi sekali.

Apa yang kulakukan? Memang apa yang bisa ku lakukan? Aku hanya bisa diam menerima semuanya. Dan menyalurkan emosiku pada Pugy, mungkin dia juga sudah bosan melihatku menangis hampir setiap hari.
.
.

He's my Husband?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang