tiga

41 3 0
                                    

POV Evan

Aku menatap jendela kamarku melihat seorang gadis cantik nan anggun keluar rumahnya duduk di teras rumahnya dan sesekali melihat langit yang sangat terik disiang hari ini,

Cinta my enemy kata itu selalu terucap dari mulut indahnya, entah kenapa dia selalu menganggap aku ini musuh beratnya musuh hidup matinya, bahkan kami sudah mengenal sejak kecil tapi anehnya selalu keusilan,lelucon dan pertengkaran yang tidak pernah akur yang selalu kami lakukan.

Ku ambil jaket kesayanganku, kulangkahkan kakiku keluar kamar, dan dengan langkah terburu-buru ku keluar rumah. Mendapati Cinta yang tengah jalan santai, entah dia mau kemana yang jelas aku ingin sekali menjahilinya. Yap mungkin aku sudah jatuh cinta kepada dia sejak kami masih pake pampers, entah kenapa setiap aku dekat dengannya selalu saja getaran didadaku tak karuan, yang jelas sekarang aku ingin menjahili Cinta.

Ku berlari kecil untuk mengejar cinta, dan menarik rambut panjangnya yang terikat itu.

"Ngapain lo narik-narik rambut gua, mau punya rambut panjang juga kaya gua???" Katanya sambil mengibaskan rambut panjangnya kewajahku

Seketika aku terdiam, saat Cinta mengibaskan rambut panjangnya itu kewajahku, Aroma shampo permen karet yang dipakai olehnya mengelitik hidungku, aku suka dengan aroma itu terlihat dia masih seperti anak kecil
"Heh,ngapain bengong terpesona ngeliat rambut gua" katanya sambil mengikat rambutnya kembali. "Ya cinta, aku terpesona sama kamu sejak dulu" kataku dalam hati

"Hah,siapa yang bengong, lagian ngapain juga gua terpesona sama rambut lu, rambut lu itu bau pake digibasin segala lagi, punya rambut panjang kaya lu tuh ribet"kataku panjang lebar
Terlihat rahang cinta mengerang menahan amarah, tapi dia terlihat lucu kalo seperti
Cinta tidak membalas perkataanku, dan memilih pergi meninggalkanku, ku percepat langkahku untuk mensejajarkan langkangku dengannya

"Lu mau kemana"tanyaku penasaran, seketika cinta menghentikan langkahnya dan menatapku tajam, aku pun ikut menghentikan langkahku dan membalas tatapannya
"Mau kemana kek, bukan urusan lu, lagian lu ngapain siang bolong gini keluyuran, awas ntar kebakar teru gosong lagi" katanya mengejekku, ya memang sih aku suka membaca dan menonton seperti itu,bahkan aku juga punya beberapa komik dan novel tentang vampire
"Ye hak gua dong, gak bakal gosong juga kali, emang gua vampire" kataku sambil menjitak kepalanya, sedikit kesel sih karna dia mengejek ku dengan hobbyku tapi tetep saja aku lebih unggul darinya
"Lah yang bilang lu vampire siapa tuan, mangkanya jangan kebanyakn baca cerita kaya gitu" katanya sambil menjulurkan lidahku

"Ya kan lu bilang bakal gosong,yang bisa gosong kan cuma vampire kalo dia gak pake cincin ajaib" kataku sambil memasang wajah polosku.
"Kebanyakan nonton ggs lu ye, seterah lu deh gua ke taman komplek aja, rese ngeladenin orang kaya lu, dasar enemy" kata Cinta seraya pergi meninggalkanku yang masih diam di tempat
Masih terdiam dalam lamunanku memikirkan perkataan cinta
"Apa taman komplek???bukannya dia paling males kesana" kataku bingung

Seketika aku teringat abangku yang baru saja pulang dari moscow,
"Ah iya bang revan sama bang karel kan lagi main basket di taman komplek, gua harus kesana" kataku sambil berlari
Yap cinta memang kagum dengan kakakku yang satu itu tapi entah kenapa aku males liat dia dekat dengan cowo selain abangnya dan juga aku, ya walaupun dengan abangku sendiri, semua keluargaku sangat menyukai Cinta, bahkan adik bungsuku yang masih umur 3 tahun saja suka dengannya

Ketika aku sampai, benar saja cinta sedang berdekatan dengan bang revan, panas terik matahari tidak sepanas pemandangan Cinta yang sedang duduk di samping bang revan. Memandangi lapangan sambil berbincang-bincang dengan bang revan.

"Tidak bisa dibiarkan" tukasku dalam hati

Tbc

Hey hey hey ^_^
Gambar yang di atas itu evan loh, ganteng yah tapi sayang sukanya ggs*ups*

Hahha makin absurd yah ceritanya

Memcoba untuk menulis cerita mangkanya ceritanya menye-menye kaya gini.
Hihihi maaf yah :v

My enemy is my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang