17. Interaksi

247 33 5
                                    

JEKSA membiarkan Javian yang berdiri pada pintu kamarnya, mengamati sang Kakak yang sepertinya baru selesai mandi dan bersiap-siap untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JEKSA membiarkan Javian yang berdiri pada pintu kamarnya, mengamati sang Kakak yang sepertinya baru selesai mandi dan bersiap-siap untuk keluar. Anak bungsu Bapak Jaedeen itu sedang ingin memastikan sesuatu, maka dari itu dia tidak berpindah tempat dari tadi, hanya melihat gerak-gerik Kakaknya, dari mulai menyisir rambut hingga sekarang sedang memakai sepatu, ada Javian yang masih sibuk mengamati.

Yang ditatap tentu saja sejak tadi sadar jika sedang menjadi pusat perhatian, maka dari itu setelah selesai memakai sepatu, dia mengangkat pandangannya dan menatap Javian, "Apa? Daritadi diem disitu, mau apa Jav?" Tanyanya.

Javian tidak kunjung menjawab, laki-laki yang setahun lebih muda dari Jeksa itu menyilangkan kedua tangannya. Mendadak memikirkan kejadian aneh apa yang menyambangi hidup Mas-nya jelas membuat Javian keanehan sendiri. Seumur menjadi adik Jeksa, Javian tidak pernah melihat Jeksa terang-terangan berinteraksi dengan perempuan, paling mentok itu si Shanin yang satu klub anggar dengan Jeksa.

Terus tadi dia melihat Mas-nya ini menggombal di kantin, dengan Nistisha Gantari sebagai tujuannya?

"ANJAAYYYYY!!!!"

Jeksa menatap Javian aneh, melihat adiknya yang langsung berkata demikian alih-alih menjawab pertanyaannya dengan jawaban normal. Javian melangkah masuk, masih dengan senyum mengembang dia lantas merebahkan diri di kasur Jeksa, jelas membuat sang pemilik merasa semakin aneh.

"Apa sih Jav? Gak jelas tiba-tiba ngomong anjay, tiba-tiba senyum-senyum sendiri. Kejedot tiang mana lo?" Jeksa menatap Javian yang tidur telentang disampingnya.

"Hehhe heheh hehehe," Javian tertawa, kemudian dia menatap Jeksa, "Jadi gue bakal punya Kakak ipar nih? Kok gak dibawa ke Mama sih Mas?"

"Hadeh," Jeksa menghela nafas mendengar perkataan Javian barusan, menyadari bahwa Javian tengah membahas Nistisha. "Ngomong apa sih lo?" 

"NGOMONG FAKTA!" Javian menjawab lantang, lantas dia menoleh kerah Jeksa, "Beneran Mbak Nistisha ya Mas?"

Tangan Jeksa bergerak menoyor kepala Javian, "Gak usah Mbak-mbak, kayak akrab aja lu!"

"Ya kan gue harus membiasakan diri! Mau dapet calon kakak ipar nih gue," Javian terkekeh pelan, "Tapi Mas, gue gak nyangka."

Jeksa menghela nafas, "Kenapa gak nyangka?" 

"Lo naksir Nistisha," Javian melirik Jeksa, "Seorang Jeksa Alden Ellion, ketua Redmoon, atlet anggar, orang yang hidupnya cuma lurus dan fokus sama apa yang dia tuju, ternyata bisa jatuh cinta juga?"

"Lebay," Jeksa mencibir, laki-laki itu lantas menautkan tangannya. Mulai memahami jika hal ini mengejutkan bagi orang-orang disekitarnya- terutama Javian yang memang menjadi saksi bagaimana hidup Jeksa yang begitu-gitu saja, selain tawuran atau balapan tentunya.

"Terus lo udah ngomong?" Javian mendudukkan badannya, dia memutar badan kearah Jeksa, "Beneran gak pake lama ngomong ke Nistisha kalau lo suka dia Mas?"

Kaleidoscope: The Extraordinary JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang