55.

24 4 0
                                        

Halo halo semua....

Yang belom follow ayo follow
Yang belom vote ayo vote
Jangan lupa komen juga ya...

Selamat membaca 🤍

🌸🌸🌸

Beberapa menit kemudian.

Kini Rungan Sofia pun sudah terbuka dan menampilkan Sofia yang terus meringis mengelus perut nya.

Keluarga pun langsung mendekati blankar Sofia.

"Kuat ya sayang , ada bunda disini."ucap bunda Linda yang mengecup kening sang putri

Sofia pun mengangguk.

"Yang kuat ya menantu mama."ucap mama Jinan mencium kening menantu nya.

Sofia pun kembali menggangguk.

"Maaf permisi ibu Sofia harus cepat dibawa ke ruang persalinan."ucap suster.

Yang lain pun langsung mengangguk.

Dan setelah itu sofia pun langsung dibawa untuk keruang persalinan.

"Apakah bapak suaminya?, Jika iya ,mari ikut kami."ucap suster tersebut.

"Iya saya suaminya ,apa boleh?."tanya juna.

"Tentu boleh pak mari ikut saya."ucap dokter tersebut.

Sebelum masuk keruangan persalinan Juna memeluk keluarga nya.

Dan setelah itu Juna pun lanjut masuk kedalam ruang persalinan.

Ruang persalinan.

Juna pun sudah masuk ,dan sebelum mendekati Sofia dia membuang nafas nya perlahan ,dan setelah itu dia menghampiri Sofia.

Juna pun menggenggam tangan Sofia ,serta mencium kening Sofia,dan setelah itu Juna berkata.

"Berdoa terus ya."ucap Juna.

Sofia pun menggangguk lemah.

"Sudah siap Bu?."tanya dokter Irene.

Sofia pun hanya mengganguk.

"Kalo begitu mari kita mulai , dan kamu ikuti aba aba dari saya ya."ucap dokter Irene

Sofia pun hanya bisa mengganguk kembali.

"Oke Sofia tarik nafas hembuskan lalu dorong ya."ucap dokter Irene

Sofia pun hanya mengganguk.

"Oke hitungan ketiga dorong, 1,2,3 ayo dorong."ucap dokter Irene.

Sofia pun mulai mengejan,sambil menggenggam tangan Juna sangat erat.

"Arghhhhh... Sa-kit."

"Ayo Sayang semangat kamu pasti bisa,Demi anak pertama kita."ucap Juna memberi semangat.

"Ayo Sofia lebih kuat lagi dorongnya."Ucap dokter Irene.

Sofia pun menggeleng dan mengejan kembali.

"Arghhhhh...aku gk bisa dok."

"Gk kamu pasti bisa Sayang ayo terus semangat."ucap Juna yang tak melepas genggaman tangan nya dan Sofia.

"Ibu pasti bisa tarik nafas kembali terus buang dan setelah itu dorong."ucap dokter Irene

Sofia pun mengikuti aba aba dokter kembali, dan mulai mengejan lagi.

"Arghhhhhh... sakit."

"Nah bagus seperti itu, ayo terus Sofia , kepala nya sudah keliatan,sekali lagi Tarik napas buang dan dorong."ucap dokter Irene

Cinta Datang [Junkyu-Sowon] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang