5 : Pindah

5.4K 454 0
                                    

Author

"Alan, makan dulu sayang." Ucap Vina -mama tirinya-.

Fefe -mama kandungnya Alan- telah meninggal dunia karena penyakit kanker paru paru. Dua tahun setelah Fefe meninggal, Adam -papanya Alan- baru bisa move on dan akhirnya menikah sama Vina. Sebelum itu Alan sudah memperingati mereka, agar mereka tidak mempunyai anak lagi karena Alan tidak ingin mempunyai adik sehingga mereka menurutinya.

"Alan, makan malam dulu." Ucap Cina lagi.

"Iya ma bentar lagi. Alan mandi dulu ya." Balas Alan.

"Cepetan, kasihan papamu tuh udah lapar." Ucap Vina lagi.

"Iya." Balas Alan lalu berjalan menuju kamar mandi.

**

Sebulan berlalu, hubungan Kenia dengan Kansa dan Ella semakin dekat mengingat Kenia yang selalu menyempatkan waktu mengunjungi sekolahnya untuk mengobrol dengan Ella dan Kansa.

Begitu pula Dion, Alan dan Mario. Mereka juga semakin dekat dengan Ella dan Kansa karena menemani Kenia mengobrol sehingga mereka ikut dekat dengan Ella dan Kansa.

Kedua orang tua Kenia dan Dion juga sudah tahu bahwa akan ada yang tinggal di rumah mereka nanti. Tapi mereka tidak tahu bahwa salah satu dari dua orang yang akan tinggal sangat mirip dengan almahrum anaknya itu.

Sekarang Ella dan Kansa benar benar merasa seperti mempunyai seorang kakak begitu pula Kenia yang merasa mempunyai kembali adik ditambah dengan salah satu adik angkatnya yang mirip dengan almahrum adiknya, Graciella Davies.

KRING!

Bel pulang sekolah berbunyi. Ella dan Kansa segera memasukkan bukunya ke tas. Seperti biasa, mereka akan bekerja di cafe lagi.

"Ella! Kansa!" Panggil Kenia lalu berlari ke arah meja Ella dan Kansa dan memeluknya. Walaupun Kenia sudah umur 27 tapi tingkahnya masih seperti anak kecil di depan orang yang dekat dengannya.

"Hai kak!" Sapa mereka berdua.

"Kakak mau ngapain ke sini?" Tanya Kansa penasaran.

Kenia nyengir, "mau ketemu kalian juga mau ngajak itu dua bocah makan sore. Kalian mau ikut?" Tanya Kenia.

"Kita bukan bocah!" Protes Alan dan Mario.

Kenia menjulurkan lidahnya, "tapi bagi gue lo berdua itu bocah!"

"Jadi mau ikut ga?" Tanya Kenia kepada Ella dan Kansa.

"Kayaknya ga bisa deh kak. Mungkin lain kali aja." Jawab Kansa.

Kenia mengerucutkan bibirnya, "yah, yauda deh. Tapi lain kali harus ya!" Ucap Kenia.

Kansa dan Ella mengangguk lalu berpamitan kepada Kenia, Dion, Alan dan Mario untuk duluan.

"Ayo makan. Hari ini Dion yang traktir." Ucap Kenia.

"Kok gue yang traktir sih Kak?" Protes Dion.

"Pelit lo, apa kata dunia kalo seorang CEO Davies Group pelit sama orang yang disayangnya?" Sindir Kenia.

Dion hanya mendengus, "apa kata dunia kalau pemilik Davies Hospital menguras uang adik tersayangnya?" Sindir Dion balik.

Kenia melotot, "pokoknya lo yang bayar! Titik!" Ucap Kenia lalu meninggalkan Dion, Alan dan Mario yang memutar bola matanya.

"Udah deh makan di Davies Cafe aja, biar sekalian gausa bayar." Ucap Kenia karena Davies Cafe memang punya keluarganya.

"Ck, najis yauda." Balas Dion lalu memutar balikkan stirnya.

TBFS (2) Alan'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang