10 : Ada Apa?

4.3K 390 0
                                        

Author

"Pak Alan yang menyuruh Nona Ella untuk ke ruangannya. Tidak usah ikut campur." Desis Kezya.

"Tetap tidak boleh! Sekarang kalian pergi sebelum saya telfon security!" Bentak Bulan.

"Telfon saja kalau berani." Tantang Ella.

"Kau tahu dia siapa?" Tanya Kezya ke Bulan.

"Untuk apa aku tahu dia siapa!" Jawab Bulan.

"Perkenalkan saya Graciella Davies." Ucap Ella memperkenalkan dirinya.

Bulan membeku lalu tertawa sinis, "kau mengaku menjadi Graciella Davies? Haha tidak mungkin banget kau adalah seorang Davies." Ucap Bulan.

"Keluar sekarang!" Teriak Bulan. "Ok aku akan telfon petugas keamanan." Ucap Bulan lalu menelfon petugas keamanan.

Tidak lama kemudian, security langsung datang. "Bawa mereka pergi dari perusahaan ini!" Perintah Bulan.

Security itu membeku saat melihat siapa yang diusir. "Ibu beneran mau mengusir mereka?" Tanya salah satu security.

"Iya lah! Gembel ini--"

"Siapa yang gembel, Bulan?" Tanya Alan tiba tiba sudah berada di belakang mereka dengan Dion di sampingnya.

"E-eh Sir Alan. Ga ada--"

"Kau bilang Graciella gembel?" Tanya Dion tidak terima.

"Iya Pak, tadi Bu Bulan bilang bahwa Nona Graciella adalah gembel." Jawab seorang security.

"Apa pantas sekretaris seperti itu?" Tanya Dion kepada Alan.

"Kau tahu tidak kalau perempuan yang ada di depanmu itu siapa?" Tanya Alan kepada Bulan secara dingin.

"Ma-maaf Pak, sa-saya ti--"

"Tadi bukannya Nona Graciella sudah memperkenalkan dirinya?" Potong Kezya dengan senyum kemenangan yang terukir di wajahnya.

Bulan menelan ludahnya, "ma-maaf sa-saya--"

"Sudah, mulai sekarang kau keluar dari perusahaan ini. Sekarang berekan barang barangmu!" Perintah Alan.

"Maafkan saya Sir. Saya tidak tahu, maafkan saya. Saya tidak tahu--"

"Pergi sekarang!" Potong Alan.

Security langsung mengambil tas Bulan dan membawanya turun untuk pergi dari perusahaan Alan.

Ella hanya menghela nafas berat, tidak mau ikut campur.

"Kalian ngapain balik?" Tanya Ella.

"Ada berkas yang ketinggalan." Jawab Alan lalu masuk ke ruangannya dan mengambil berkas. Setelah itu Alan, Dion dan Kezya pun pamit untuk rapat.

Ella duduk di kursi kerja milik Alan. Ella harus menyelesaikan tiga rancangannya karena besok di kumpul. Rasanya idenya hilang semua karena kejadian tadi.

Ella mengacak rambutnya frutasi, sudah lima belas menit dia mencoba berfikir apa yang harus ditambahkan untuk mempercantik rancangannya. Tapi hasilnya nihil, dia tidak mendapatkan apa apa. Otaknya seperti buntu.

TBFS (2) Alan'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang