" Hey bagaimana kuliahmu hari ini ?" Priaku ini selalu saja ingin tahu." Nothing special..." Jawabku. Tidak ada yang spesial di kampusku sejauh ini sih.... belum ada.
Terkecuali tentang pria curly itu. He makes my heartbeat so fast. Apa yang kau pikirkan Kendall Jenner, jangan bilang kau naksir pria itu. Kau sudah punya Justin.
" Mungkin karena tidak ada yang membuat hariku menarik di kelas." Pembohong kau kendall !!
" Tidak ada yang membuatmu menarik hmm...." Justin mulai memainkan kancing kemejaku dan membuatnya terlepas "....Apa karena tidak ada aku disampingmu kan Shawty." Aku menganggukkan kepalaku, sedikit menyetujui.
Kini hidung kami saling bersentuhan. Aku tahu kelanjutan seperti apa yang akan terjadi setelahnya, aku hanya membiarkan Justin.
Hari ini Justin tidak mengantarkanku ke kampus. Dia harus mengantar Hannah kembali ke rumah sakit. Kalau sudah bawa-bawa nama Hannah aku sudah tidak dapat berkutik lagi. Selena juga absen hadir hari ini because today is her birthday, kenapa dia tidak mau merayakannya bersamaku dibanding dengan keluarganya. Dan badmoodku benar-benar tidak bisa kukendalikan.
Kelas sudah dimulai namun aku sangat tidak bergairah hari ini. Untuk menghilangkan bosan sesekali aku berbalas pesan dengan Cara. Aku tidak peduli tentang apa yang dosen tua itu jelaskan, yang ingin kudengar hanya ucapan berakhirnya kelas sialan ini. Titik.
Penggerakan kursi disampingku membuat aku terkejut sampai handphone yang kupegang terjatuh.What the fuck is going on!!
Ketika aku akan memaki orang brengsek ini tiba-tiba lidahku terasa kelu.
Tatatapannya...
Tatapan itu membuatku membeku. Pria curly itu telah duduk tepat disampingku.
" Apa.." Tanyanya
Wajahnya tidak mengambarkan ekspresi apapun dan itu membuatku kaget dengan fakta bahwa pria ini memandangku dengan cara yang sangat berbeda. Dingin. Aku benci dengan tatapannya.
Hey apa dia berpikir bahwa akulah yang bersalah dalam posisi saat ini. Jelas-jelas ini salahnya. Handphoneku terjatuh dan ini semua salahnya, untung saja tidak rusak.
Mengetahui bahwa kami menjadi objek utama semua orang, aku sebisa mungkin tidak meneriakinya sekarang. Aku masih punya rasa malu yang harus kuselamatkan terlebih dahulu. Be a good girl Kendall.
" Kau berhutang maaf padaku, ingat itu." Ucapku setenang mungkin.
Dia melirik sekilas kearahku memastikan bahwa dia orang yang sedang kuajak bicara barusan. Dia memutar bola matanya dan itu benar-benar sangat membuatku bertambah jengkel.
Persetan dengan wajah dan pesonanya itu dia tidak lebih dari seorang pria bajingan.
Kelas telah selesai dan sekarang aku harus menyelesaikan permasalahanku dengan pria curly ini. Okay Kendall yang kau harus lakukan hanyalah membuat ia meminta maaf padamu dan permasalahan selesai, batinku.
" Kau mau kemana ?" Tiba-tiba dia berjalan pergi meninggalkanku disaat aku sedari tadi menunggunya keluar kelas.
" Tunggu kita harus bicara " Aku berusaha mengejarnya but Hell dia sama sekali mencampakan kehadiranku.