ZZ

382 43 9
                                    

"Lo masih inget kan?"

"Inget yang mana?"

"Dulu"

"Oh"

"Masih?"

"Masih"

Tadi adalah percakapan singkat ku bersama Zayn. Setelah itu keadaan menjadi hening lagi. Gue bahkan masih inget semuanya Zayn.

"Lo udah sembuh total?"

"Udah. Kali"

"Singkat banget"

"Siapa?"

"Lo"

"Siapa yang nanya."

"Ouch"

"Udah deh gak usah pake basa-basi. Kalo ada yang mau lo omongin buruan. Kalo gak ada gue mau pulang sekarang." Aku bangun dari duduk ku tadi. Aku membalikan badan untuk pergi meninggalkannya tetapi tanganku di ditahan.

"Tunggu dulu. Duduk lagi gih" Zayn menyuruhku duduk lagi. Aku melihat jam di pergelangan tanganku dan disana tertara pukul 18.30. Udah sore banget gila. Ya memang waktu aku keluar rumah sakit itu juga sudah sore.

Handphone ku berbunyi dan tertera pesan dari Harry disana

Heri Stiles:
Lo dimana? Gue sama Shyfa nyariin lo dirumah sakit gak ada. Tapi kata suster disana lo pergi sama cowok.

Me:
Gue sama Zayn.

Heri Stiles:
Ngapain? Udah sore tau. Buruan pulang. Gue sama Shyfa nunggu di rumah lo.

Me:
Iya heri.

Setelah membalas pesannya aku langsung mematikan ponsel ku lalu menyimpannya di saku celanaku.

"Buruan Zayn. Udah mau malem ini" aku mendengus sebal. Coba saja kalian bayangkan, sudah lebih dari satu jam kami berdua hanya diam. Maksudku tadi kita berbicara tapi hanya seperti itu saja.

"Itu tujuanku. Dan lo gak pernah berubah ya. Tetep aja gak sabaran"

"Aduh buruan deh to the po--" tiba tiba lampu yang aku tidak tau berasal dari mana mulai menyala satu persatu. Lalu lampu lampu yang di lilitkan di pohon juga mulai menyala. Lampu taman yang tadi tadi nya menyala langsung padam. Dan hanya menyisakan lampu lampu yang tadi aku sebutkan.

Aku melirik Zayn sekilas dan melihatnya tersenyum tipis kearahku. Tetapi aku hanya diam dan menunggunya untuk menjelaskan tentang ini semua.

"Lo suka?"

"Biasa aja."

"Ouch. Padahal gue sama yang lain udah susah susah bikin ini semua"

"gue gak nanya"

"Ya gue kan cuma mau ngasih tau"

"Gue gak mau tau."

"Zah, gue tau gue salah. Bahkan gue salah banget dan pasti salah gue juga banyak sama lo. But please forgive me, gue gak tahan begini terus sama lo" aku hanya diam dan terus memandang kosong kedepan. Lalu aku merasakan tanganku ditarik dan digenggam oleh Zayn.

Harus ku akui ini sangat romantis dan juga indah. Aku sangat senang dengan kejutan ini. Tetapi tiba tiba dia berbisik di telingaku, amat jelas. Setelah mendengar ucapannya yang sangat jelas itu membuatku menarik tanganku dari Zayn dan tubuh ku menegang seketika.

"Balikan ya sama gue?"

-------

CHIE DIAJAK BALIKAN CHIE CHIE

10+votes for next chap? Thankies

5boys and 5girlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang