4. When you love someone

14 2 0
                                    

Zeefana's POV

Braak!

Aku tersontak ketika mendapati setumpuk buku di banting di depanku "ngaco lo ra, ini apaan ?"

"Ini semua bahan buat makan malam kita"

"Jangan lagi dong ra, gue udah nggak kuat" keluh neta yang sudah menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"Kita uda dikejar deadline ta" ara langsung membuka buku yang dibawanya tadi.

"Kalo lo cepek, pulang aja duluan ta" kataku sambil mendorong kepala neta dari atas buku yang sempat dia baca tadi.

"Cari suasana baru aja yuk" ajak neta "gue buntu disini"

Sebenernya juga aku kurang suka disini tapi kan kita butuh semua buku ini buat bahan makalah kita, tapi kita nggak bisa bawa keluar semua buku ini dari tempatnya. Ya, memang perarturan di perpustakaan kami hanya memperbolehkan satu orang meminjam maksimal dua buku, alhasil kita stuck disini.

"Ternyata kalian juga belum pada pulang" aku menoleh kesumber suara ternyata tomi sedang berdiri disebelah neta, kemudian alvin menyusul di belakangnya, mereka adalah teman sekelas kami.

"Iya nih tom, nanggung" jawab ara.

"Kita mau lanjut ngerjain di cafe depan, kalian nggak mau ikut sekalian ?" tawar alvin "bosen kali di perpus mulu"

"Pengen sebenernya" jawabku "tapi kita butuh ini" aku menunjuk tumpukan buku yang memenuhi meja.

"Yaudah sih pilih yang penting aja trus di pinjem" sahut tomi "nanti gue sama alvin bantuin pinjem sekalian".

Setelah memilih buku yang paling penting dan meminjamnya dari perpus, kamipun keluar dari perpustakaan menuju parkiran tapi ternyata diluar sedang hujan deras. yah apes banget nih.

"Gimana nih ?" tanyaku pada mereka.

"Gue bawa mobil" jawab tomi.

Bukan gitu maksud gue, aku memang suka sama hujan tapi aku nggak bisa ngelewatin hujan gini.

"Nggak ada yang bawa payung ?" tanyaku lagi pada mereka.

"Ada di mobil" jawab alvin lagi

"Trus ke parkirannya ?"

"Lari aja kali zee" sahut tomi

"Wah, basah semua dong" sahut neta.

"Nggak usah lebay deh ta" omel ara. "udah ayok cepetan nggak usah buang-buang waktu" ara langsung berlari menerobos hujan dan diikuti oleh yang lain, kecuali aku yang masi ragu untuk mengikuti mereka.

Lari yang cepat zee, pasti nggak basah. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri, dengan ragu aku mengikuti mereka dan dengan cepat berlari kearah parkiran menyusul mereka.

Sesampainya di tempat tujuan aku langsung mencopot sepatuku yang basah dan melipat kakiku disofa yang sedang aku duduki.

"Sumpah dingin banget" keluhku

"Lebay lo zee, kehujanan dikit aja uda kayak habis kecebur kolam pancing" ejek tomi

"Terserah lo dah mau ngomong apa" sahutku.

"Eh zee gimana lo sama kak rey ? udah jadian ?"

Nah loh ? kenapa si tompel - tomi - ini tiba-tiba nanya gitu.

"Jadian ?" tanya ara kaget "sejak kapan lo pedekate sama kak rey ?"

"Iya" sahut neta

"Lah siapa sih emang yang lagi pedekate, apalagi jadian, ngaco nih kalian semua" tukasku

PreciousWhere stories live. Discover now