four

30 1 0
                                    


Pantas saja selama ini jeny tiba-tiba saja menghilang begitu saja ternyata jeny mengalami kecelakaan dan iya saat ini lupa ingatan.

Mickel terdiam sejenak (suasana ruangan kamar itu menjadi sepi), "sejak di pesawat aku sudah menduga bahwa kau adalah mickel laki-laki yang sangat iya sayangi dulu" mickel menundukan kepalanya "foto itu.." vico beranjak dari tempat duduknya menuju lemari mickel.

Mengambil foto dari dalam lipatan baju mickel, "melihat foto ini masih kau simpan berarti kau masih menyayangi jeny" mickel mengangkat kepalanya dan tersenyum kearah vico "sejak dua tahun lamanya aku mengira iya pergi meninggalkan ku dengan laki-laki lain walaupun selama itu aku tidak mendapat kabarnya aku tetap mencintainya".

(Mengambil foto diatas meja) mickel memandangin foto itu kembali iya teringat kenangan itu (meletakan kembali foto itu) "lalu.." mickel menatap vico "lalu siapa laki-laki itu?" Vico diam sejenak dan kemudian menjelaskan siapa laki-laki yang bersama jeny.

Iya adalah kekasih jeny, mickel tak terkejut mendengar itu "mungkin itu takdir kami kini iya sudah bahagia" mickel pergi meninggalkan vico dan pergi keluar, saat ini iya tidak dapat berpikir jernih lagi serasa itu semua tak terjadi mickel berjalan dalam pikiran kosong.

Pintu lift terbuka didalamnya jeny terlihat sedang bersama kekasihnya tidak ada yang dapat mickel lakulan ingin iya berteriak memohon agar jeny mengingatnya kembali ahh.. hal bodoh apa yang akan iya lakukan seperti itu.

Hanya dapat menatap wajah jeny yang melintas disampingnya. mickel meneruskana langkahnya masuk kedalam lift.

Menyandarkan tubuhnya ke dinding lift mickel tak percaya ini apakah iya sedang bermimpi saat ini, iya menampar wajahnya sendiri terus menerus berharap ini hanya mimpi belaka tetapi ini adalah sebuah kenyataan.

Pintu lift terbuka mickel melangkah keluar, langkah kaki yang tak tau ingin kemana tujuannya saat ini pikiran mickel sangat kacau.

Terus berjalan hingga ia berhenti di sebuah bar. Masuk kedalam bar suasana yang tak biasa hanya ada beberapa lampu yang menerangi ruangan itu hanya terlihat wajah samar samar dari para pengunjung bar itu.

Mickel memesan bir kepada pelayan bar itu, sangat banyak mickel minum hingga iya mabuk dan tidak sadar apa-apa lagi. Sempat iya merasakan bahwa ada yang menggotongnya tapi iya kemudian tertidur lagi.

Dering nada ponsel berbunyi mickel terbangun rasa kepalanya masih sangat berat sekali, 15 kali panggilan tak terjawab di ponselnya dan itu semua panggilan vico.

Astaga.. sudah pukul 9 pagi hari ini iya harus pergi ke kampusnya, semua teman-temannya sudah berada disana. Tinggal 1 jam lagi acara penyambutan mereka dimulai.

Mickel bergegas mandi, bergegas iya menggunakan kemeja dan jasnya. Dering ponselnya berbunyi lagi "halo vico maaf aku ketiduran" vico menggerutu menjawab perkataan mickel "cepat 45 menit lagi acara penyambutan kita dimulai, dan jemputanmu sudah menunggu sejak tadi" mickel bergegas mematikan ponselnya, menggunakan sepatu dan pergi secepat mungkin.

Menekan tombol lift, lama sekali pintu lift itu terbuka mickel terus memandang jam tangannya "cepat..cepat.. ayolah" akhirnya pintu lift itu terbuka mickel bergegas masuk dan langsung menekan tombol untuk menuju lantai 1.

Akhirnya lantai 1 mickel bergegas keluar dan langsung menuju ke depan halaman parkiran hotel disana sudah ada mobil yang menunggu dirinya, iya langsung masuk. melihat jam tangannya " ohh tidak..oh tidak.. apakah sempat" mickel mulai cemas. Di hari pertamanya iya sudah membuat kesalahan yang seperti ini bagai mana kedepannya nanti.

Sejenak mickel teringat kembali kejadian malam kemarin, kini iya sudah bertemu dengan jeny dan itu adalah impiannya sejak lama ingin bertemu jeny dan saat ini iya sudah bertemu tetapi bukan sebagai jeny yang dulu iya cintai.

TOGETHER LOVE FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang