Kau...

12.1K 549 31
                                    

POV Lando.....

       Tak tak tak.... Bunyi gaduh apa itu? Sepertinya bunyi itu berasal dari dapur. Aku mengerjapkan mataku mencoba menyesuaikan penglihatanku dengan cahaya sinar matahari yang masuk melalui celah jendela yang telah tersingkap gordennya. Hey,,, siapa yang berani membuka gorden itu? Aku sangat membenci cahaya terang itu seakan ada yang memperhatikanku. Aku beranjak dari sofa tempatku tidur karena tempat tidurku di tempati gadisku. Yah, walaupun aku sangat ingin tidur seranjang dengannya tapi aku gak mau dia akan berpikir yang tidak-tidak tentangku, itu akan merusak semua rencanaku. Praaanggg.... Kepalaku langsung menoleh ke arah asal suara, sepertinya memang dari dapur suaranya. Untuk menghilangkan rasa penasaranku segera kulangkahkan kakiku dan betapa kagetnya aku mendapatkan peralatan masakku berserakan di mana-mana. Tepat di depan mataku seorang gadis terlihat berantakan dengan berbagai bahan masak yang tercecer di meja dan bajunya. Sepertinya gadisku ini sedang kelaparan dan alhasil inilah hasilnya dari prakarya yang dia lakukan di dapurku. Semuanya terlihat seperti kapal pecah. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalaku sambil tersenyum. Kusandarkan badanku pada lemari piring sambil melihatnya menghancurkan dapurku. Wait....apa yang akan dilakukannya pada telur itu? Krak..... "Yah....kok pecah gini sih, gimana cara ngumpulnya kalo kayak gini? Susah banget sih cuma pengen makan telur goreng aja? Oh God... kenapa mau makan aja ribet gini sih? Coba aja HP ku gak diambil sama pria aneh itu kan gue tinggal telpon pizza delivery order aja, gak perlu susah-susah masak kayak gini. Atau,,,,gue cari aja hp itu ya, kan dia lagi tidur tuh".

       Ahaa,,,aku punya rencana brilian, segera aku kembali ke sofa tempat tidur semulaku, dan memposisikan tubuhku seperti semula waktu tidur, tentu saja dengan memasang tampang yang mempesona. Wait...kenapa aku jadi alay gini sih, well its show time, just for you babe. Sepertinya dia mulai mendekat ke arahku dan mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku, aku dapat merasakan angin yang berlalu lalang depan wajahku dan aroma tubuhnya yang selalu memabukkanku. Langkah kakinya berangsur-angsur menjauh. Kubuka perlahan mataku dan benar saja aku melihatnya membungkukkan badannya sambil membuka laci-laci meja dekat tempat tidur. Setelah tak menemukan yang dia cari dalam laci meja, dia melangkahkan kakinya menuju almari pakaian yang berada di sudur ruangan dan mengacak-ngacak isi almari itu. Aku hanya tersenyum melihatnya, dia terlihat sangat lucu dengan tingkah konyolnya itu. Mana mungkin aku menyimpan HP nya di tempat-tempat seperti itu. Aku pun berjalan perlahan menuju tempatnya berada, sambil melipat tanganku di depan dada.

"Ekhmm....." Seketika dia terlonjak kaget dan langsung membalikkan badan ke arahku. Jarak tubuh kami sangat dekat sehingga aku dapat melihat mata coklatnya yang teduh itu.

"Eh....kamu udah bangun ya,,,, M..mmaaf,,,aku ngebangunin kamu ya. Itu, tadi aku lagi liat-liat baju yang bisa aku pakai nanti setelah mandi." Ucapnya sambil salah tingkah gelagapan seperti kucing yang kedapatan mencuri ikan. Show must go on, so here my act now. Aku menyipitkan mata dan memberikan tatapan tajam padanya, seakan tak percaya dengan apa yang dilakukannya. Dan benar saja tingkahnya makin menggemaskan dengan salah tingkahnya yang sebenarnya membuatku ingin tertawa terpingkal-pingkal.

"Gak percaya ya,,,,,bener kok, orang aku lagi nyari baju buat ganti nanti. Liat nih baju aku sampe kotor gini. Aku bukan maling kok, jadi jangan ngeliatin aku kayak aku pencuri aja. Lagian di sini mana ada yang bisa dicuri, gak bakal laku dijual juga. Aku masih punya uang untuk beli apapun yang aku mau. Ya...ya.. aku hanya gerah aja jadi agak berisik waktu nyari baju. Kalo gak percaya kamu bisa meriksa aku deh apa ada yang aku ambil dalam lemari kamu, sekalian kamu cek juga isi lemari kamu apa ada yang ilang."

Ucapnya panjang lebar sambil memanyunkan bibirnya. Ingin rasanya aku melumat bibirnya yang sangat menggemaskan itu. Walaupun penampilannya berantakan tapi tetap saja di mataku gadisku adalah wanita yang paling mempesona dan cantik, dan hanya dia yang bisa membuatku seperti orang psikopat seperti ini.

Psico Love, Strange Love and Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang