Chapter 9

3K 99 8
                                    

Malam sudah sangat larut, kini sang putri sudah terbaring di tempat tidur milik tara. Ia sepertinya sedang sibuk memikirkan apa yang di lakukan sasuke. Sampai-sampai tak bisa tidur.

akhirnya ia bangun dari tidur nya lalu berjalan menghampiri sasuke.

Di posisi berdirinya sekarang, terlihat senyum indah milik sakura. Sepertinya ia sangat bahagia sekali atas apa yang ia lihat sekarang.

"Wajahnya begitu damai"

Sakura mendekati lagi sasuke yang tertidur pulas, lalu mengambil lipatan selimut yang tertata rapi di atas meja kecil tepat di samping sasuke tertidur.

Sakura mencoba untuk menyelimuti sasuke dengan selimut yang ia bawa. Sakura duduk di samping sasuke, masih dengan pandangan kearah wajah tampan itu.

*cup*
Tiba-tiba dengan refleksnya sakura mengecup pipi milik sasuke. Mungkin karna terkejut akan tingkahnya ia mencoba menutup bibir mungilnya dengan jari-jari kecilnya, lalu cepat cepat kembali ke kamar tara.

Sakura berbaring di tempat tidur tara dengan kedua tangan mengepal menutupi setengah wajahnya.

"A-apa yang baru saja ku lakukan??" Ucapnya pelan.

~o0o~

Pagipun datang, sakura mendudukkan dirinya ditempat tidur sambil merentangkan kedua tangannya.

Kemudian berjalan menuju pintu untuk menemui sasuke.

Sasuke yang sedari tadi sudah berada di depan pintu, hanya diam mematung memandangi pintu polos berwarna kecoklatan itu.

*huffftttt~*
Sasuke menghembuskan nafasnya dengan perlahan lalu mencoba mengetuk pintu itu.

Tiba tiba pintu terbuka, menampakkan sang putri. Putri sakura yang melihat sasuke di depannya langsung menyapa nya.

"Oh sasuke ya.. selamat pagi" ucap putri dengan tambahan senyum indah di akhir.

"Ehh~ ya, pagi putri" balas sasuke setelah asyik memandangi sang putri. Lalu berjalan mengekor pada putri sakura.

"Kita akan sarapan dengan apa?" Tanya putri sakura setelah berada di ruang tengah.

"Saya sudah menyiapkan makanan nya"

"Benarkah??" Tanya putri lagi dengan wajah terpukaunya. Dan itu membuat sasuke memerah lagi dan lagi..

"I-iyaaa putri" jawab sasuke dengan malu-malu.

"Kalau begitu ayo kita makan, aku ingin sekali mencoba masakan mu" sahut putri sakura kegirangan sambil menarik tangan sasuke, dan sasuke hanya bisa pasrah akan tingkah putri padanya..

Mereka berdua kini sedang sarapan bersama, dan putri selalu memuji muji masakan sasuke yang menurutnya sedap. Sasuke cukup senang, bahkan bisa dibilang sangat senang akan respon putri yang ia dapat.

~o0o~

Tara yang sudah bangun sedari tadi hanya bisa duduk termenung di atas tempat tidur itu. Ia terus saja memikirkan keadaan nya sekarang.

"A-apa ini nyata??" Batinnya lalu menampar pipinya dengan keras.

"Aawww~ embpp" teriaknya lalu cepat cepat menutup mulutnya.

"Ini nyata" ucapnya sedikit pelan dengan muka tak percayanya.

Tokk... Tokk... Tokkk...

"Putri apa anda sudah bangun? Karna putri sudah di tunggu ratu dan raja" Tanya salah satu pelayan di balik pintu kamar sakura.

"Yahh~ aku akan kesana" tara berdiri dari duduknya lalu membersihkan diri sejenak.

(Ruang makan)

"Pagi sayang" sapa sang ratu yang tidak lain adalah ibu putri sakura. Sedangkan sang raja hanya memberikan senyum.

"Pa-pagi ra- ah maksudku ibu" balas tara dengan senyumnya.

Kini mereka bertiga sedang sarapan bersama seperti biasa, tapi lain halnya dengan tara. Baginya ini adalah sarapan pagi bersama pertama nya.

(Beralih ke tempat itachi)

Itachi sibuk berjaga di luar istana, sesekali juga mencemaskan adik dan sang putri. Karna mereka tak kunjung pulang.

"Apa jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi. Aku harus menyusul mereka"

Lalu kembali tempat tinggalnya untuk bersiap-siap.

~o0o~

Putri dan sasuke sudah menyelesaikan sarapan dan membersihkan diri. Kini hanya menunggu respon dari putri.

"Kita akan pulang kan putri?" Tanya sasuke yang duduk di sebalah sakura. Mereka sekarang sedang duduk bersama didepan rumah tara.

"Tentu saja tidak sasuke, kita akan berpetualang di luar sana. Tara memberitahuku kalau di luar kawasan pemerintahan ayah ada sebuah musim dingin. Aku ingin tau apa itu musim dingin." Jelasnya sambil membayangkan apa saja yang akan ia lakukan.

"Ta-tapi putri, bukankah itu di daerah yang sangat jauh dari sini. Ini sangat berbahaya, kumohon kita kembali saja" pinta sasuke sambil menghadapkan dirinya kearah sakura.

Putri sakura juga memutar badannya kearah sasuke. Kini mereka berdua berhadapan.

"Tenang saja, aku bisa menjaga diri. Lagi pula kan ada dirimu di dekatku" ucap sakura meyakinkan sasuke. "Kalau begitu aku mau bersiap-siap dahulu."

Sakura mengganti pakaiannya dengan sedikit lebih santai. Berbeda dengan pakaian sehari-harinya yang ia kenakan saat berada di istana.

"Sasuke maukah kau mengepang rambutku seperti dulu?" Tawar sakura di belakang sasuke yang masih terduduk merenung.

"Eh~ ta-tapi kan, itu dulu. Sekarang saya tak berhak menyentuh putri. Mungkin hanya bisa dilakukan saat keadaan genting" sasuke menjelaskannya pada sakura, karna dirinya yang sekarang hanya lah seorang pengawal putri raja. Dulu sangat berbeda dengan sekarang.

"Jadi kau tak mau" raut wajah sakura berubah lesu. Sasuke jadi tak tega dengan putri.

"Baiklah putri" lalu berjalan kebelakang sang putri.

"Sangat lembut, aku benar-benar merindukan saat-saat ini putri"

"Kau tau sasuke, aku sangat merindukan mu mengepang rambutku. Kau pasti tau kan kalau aku sangat menyukai ini. hihi~" putri sakura kembali ceria, bahkan kata-katanya membuat sasuke tersipu malu.

Mereka berdua kini sudah siap untuk pergi memulai perjalanan.

~o0o~

Terlihat dari kejauhan sesesok pria tengah berkuda mendekati rumah milik tara.

Ia turun lalu melangkah menelusuri setiap jengkal rumah itu. Tapi hasilnya nihil. Ia tak mendapat apa-apa di sana.

"Kemana putri dan sasuke" tanya nya pada diri sendiri.

"Sial. Apa mereka baik baik saja" itachi kembali menunggangi kudanya lalu pergi mencari putri dan adik nya di sekitar sana.

~Bersambung~

Sakura Hime [Sasuke x Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang