Food

3.4K 324 18
                                    

Sehari setelah peristiwa pembunuhan itu, gue dan rekan rekan gue dave, darren Dan grace. Pergi ke rumah sakit tempat korban di periksa, di sana gue dan mereka jalan nyari ruang forensik untuk nanya apakah hasil otopsi korban udah keluar apa belum.

"Gue ke toilet bentar." ucap darren yang sedari terlihat menahan something dan gue jawab dengan anggukan sebelum dia berlalu.

"Ruang otopsi dimana?" Mata gue mengelilingi rumah sakit itu untuk mencari perawat. "apa tanya aja perawat yang lagi jaga".

Grace menunjuk seseorang. "itu tuh jeanne." grace menarik tangan gue dengan cepet, sampai kita berada tepat di depan perawat itu dan dave cuma mengikuti dari belakang. "Ehmm.. teman jeanne pengen nanya sus."

Dasar grace anjir kenapa jadi gue yang disuruh nanya padahal kan dia yang menarik gue kesini.

Dan sekarang gue gugup. "Ehm ruang forensik, eh bukan, ruang otopsi dimana?"

"kalian penyelidik unit 6?" Tanya perawat tersebut dan kami hanya menganggukkan kepala. "Bisa tunjukkin kartu identitas kalian?"

"tunggu." Gue mulai merogoh tas kecil yang gue tenteng sedari tadi, untuk nyari kartu identitas penyelidik gue. dan tiba tiba saja darren udah balil dari toilet.

"Mereka rekan saya," ucap darren pada perawat itu.

"Detektif darren?" Ternyata perawat itu mengenal darren, berarti ia sudah sering kesini. "Ruang otopsi ada di sebelah kanan paling pojok, di samping ruang mayat."

"Makasih". Aku segera berjalan menuju tempat yang ditunjukkan perawat tadi.

"Kenapa ga nanya ke gua langsung aja?" Tanya darren pada kami. "gue udah sering kesini, jadi gue tau pasti tempat-tempat penting di rumah sakit ini."

"Lagian lo ke toilet nya lama banget sih, nyampe-nyampe gua harus nanya sama tuh perawat sipe."

"Yang nanya sama perawat itu kan jeanne anjir." balas dave menanggapi grace.

"Gue juga nanya kok, ya kan jeanne?" tanya grace yang seperti menuntut sebuah persetujuan.

"Iye serah lo grace."

Dan sesampainya di ruang otopsi, kami masuk ke dalamnya dan langsung menemui dokter forensik yang ada disana.

"Apakah hasil otopsi kasus pembunuhan mr. Jhony born, sudah keluar?" Tanya dave kali ini kepada dokter forensik di sana. "Kami detektif"

"Hasil otopsi menyatakan bahwa kemungkinan pelaku nya seorang wanita, karena di temukan bekas cengkeraman keras di kaki korban dan menurut kami tim forensik sang pelaku berusaha menarik kaki korban untuk menyembunyikan jasad nya, namun sepertinya ia tak kuat menarik nya karena terlalu berat sehingga tergeletak begitu saja setelah ia membunuhnya namun ketika kami telusuri lagi jika seorang laki laki yang membunuhnya dia pasti akan bisa menarik bahkan mengangkat nya. Maka kami simpulkan sementara pembunuhan adalah seorang wanita. Dan sekarang kami sedang memeriksa sidik jari yang di tinggalkan pelaku di kakinya" ucap dokter itu pada kami semua. "Sepertinya hanya itu yang dapat saya sampaikan, Kalau begitu saya permisi dulu."

Dokter itu pun berlalu. Setelah mendengarnya gue kembali inget sama satu-satunya tersangka wanita di kertas laporan polisi yang gue baca sama grace kemarin, apa mungkin dia pelaku nya? Tapi apa ada hubungan nya sama kode yang di temukan polisi kemarin?

gue terus bertanya-tanya tanpa suara sampe darren membuyarkan lamunan gue untuk ngajak kami kembali ke kantor.

"Ya udah, kita balik ke kantor sekarang" Tegas darren. "Gua pengen ngebahas tentang pelaku dan kode yang kita dapat kemarin."

The InvestigationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang