Haii.. haii.. ketemu lagi, makasih ya bagi kalian yang udah ngikutin cerita ini, apalagi udah vomments, sekali lagi makasih banyak^^
...
Besok pagi aku akan berangkat ke puncak untuk memeriksa keberadaan marry born di sana untuk beberapa hari kedepan. Aku akan pergi kesana bersama grace, dave dan tentunya orang yang akan menggantikan darren nanti. Aku tak tau siapa dia, aku juga tak tau aku akan akur dengannya atau tidak.
Aku mulai membereskan pakaian yang akan kubawa kesana, agar tidak ada yang ketinggalan aku mencatat daftar apa saja yang perlu ku bawa karena jarak puncak dari rumah ku cukup jauh sekitar 3 - 5 jam jika naik mobil tanpa kena macet. Tidak mungkin kan aku kembali hanya karena ada barang ku yang ketinggalan.
Selesai membereskannya aku kembali memeriksa nya menggunakan daftar yang ku tulis dan setelah ku periksa semua nya sudah masuk kedalam koper ku. Kata grace ini seperti liburan, semoga saja seperti itu.
Setelah melakukan persiapan, ku berbaring di atas tempat tidurku. Kulihat diatas meja perkakas terdengar suara telpon.
Drtt.. drtt..
Aku mengambil nya dan melihat siapa yang menelpon, itu ternyata telpon dari grace. Dengan segera aku mengangkat nya dan mulai terdengar suara grace di seberang telpon.
"Halo... Jeanne," ucap grace dari seberang telpon
"Halo.. ada apa grace?" Tanyaku
"Gak ada apa apa kok-" Grace memberi jeda pada ucapannya. "Cuma mau nanya sesuatu?"
"Tentang apa?"
"Pengganti darren"
"Aku juga belum sempet ketemu sama dia."
"Kalo lo udah tau kasih tau gua ya, gua penasaran sama dia"
"Penasaran?"
"Ya gua penasaran kayak mana dia, apa jangan jangan dia cuma orang yang nyusahin atau orang culun yang berkacamata"
"Semoga aja jangan deh"
"Ya udah jeanne gua putusin ya"
Tanpa menunggu jawaban dari ku grace memutuskan telpon nya. Kuletakkan handphone ku di perkakas yang ada di samping tempat tidur ku dan kembali berbaring di atas tempat tidur ku sambil sesekali memejamkan mataku, aku masih kepikiran petugas yang bakal gantiin darren, kira kira seperti apa dia?
Lama kelamaan rasa kantuk menguasaiku dan akhirnya aku pun tertidur.
...
Perlahan ku mencoba membuka mata ku untuk menyesuaikan yang masuk melalui celah jendela, kedipkan mata ku beberapa kali dan akhir nya aku terbangun sepenuhnya. ku ambil handphone di atas perkakas ku dan melihat jam berapa ini.
Jam menunjukkan pukul 07.45.
"Astaga bagaimana bisa aku kesiangan, 15 menit lagi mereka akan sampai menjemput ku untuk ke puncak dan aku belum siap sama sekali"
Aku langsung berlari ke kamar mandi, tak lama aku pun selesai mandi dan memakai baju. Kurasa tidak perlu pakai seragam, baju biasa juga tak masalah kan?
Dan terdengar suara klakson mobil di depan rumah ku, Kurasa dave dan grace sudah datang. Aku pun keluar dan ternyata itu memang benar grace dan dave tapi dengan seeorang yang asing bagi ku, mungkinkah itu pengganti darren?
Ia tak seperti perkiraan grace, yang bilang hanya orang yang menyusahkan atau orang culun yang berkacamata. Dia bisa dibilang tampan dan terlihat pintar. Dia tidak sama sekali tidak berkacamata dan juga tak terlihat menyusahkan. Kurasa ia setingkat darren.
Ia menghampiri ku dan mengulurkan tangannya. "Matthew, kau bisa memanggil saya matt." Dia terlihat sangat profesional dari cara bicaranya. "Senang bisa berkerja sama dengan mu
Aku menjabat tangannya. "Nama ku jeanne" ucapku memperkenalkan diri. "Senang bisa bekerja sama dengan mu"
"Ya" jawabnya singkat
"Jeanne ayo jangan lama lama, nanti gua sama dave duluan loh" ucap grace mengancam. "Gua tinggalin ya.. ayo dave"
"Eh..hh tunggu dulu" aku pun langsung menghampiri grace begitu juga petugas baru itu, matt. "Gak sabaran banget sih.."
"Ya lo lama banget."
Dave masuk ke dalam mobil dan duduk dikursi depan . "Matt lo yang nyetir ya" pinta dave dan di balas anggukan oleh matt. "Jeanne, grace buruan."
"Iya.." Aku pun mengangkat koper bawaanku ke dalam bagasi mobil di bantu matt, sedangkan grace sudah masuk ke dalam mobil. "Makasih ya." Ucapku.
"Sama sama" balas nya ramah
Aku pun masuk ke dalam mobil, begitu juga matt. Dia duduk di kursi supir karena memang dia yang akan menyetir.
"Kurasa ini akan memakan perjalanan yang cukup panjang." Ucap ku pada semuanya. "Lebih baik aku tidur"
...
Aku perlahan membuka mata ku dan melihat ke luar jendela, sepertinya sudah tengah hari terlihat dari matahari yang sudah memancarkan cahayanya begitu terang. Aku melihat ke arah jam yang ada di pergelangan tangan ku dan ternyata ini pukul 11.36 siang, ternyata waktu berlalu cepat sekali atau karena aku tertidur?
Aku pun membangunkan grace yang tertidur bersandarkan bahuku. "Grace bangun, kau harus tau tangan ku terasa kram karena kau menidurinya."
Grace mengucek mata nya. "Ahh.. udah siang, gak kerasa ya" ucap grace dengan meregangkan tubuhnya. "Gua tidur ternyata lama juga, 3 jam"
Kulirik dave yang ada di kursi depan, ternyata ia juga tertidur, bagaimana dengan matt. Ku lihat dia sedang fokus menyetir. "Matt, apa kau mengantuk?" Tanyaku padanya. "Kalau kau sudah lelah, aku akan meminta dave untuk menggantikan mu?"
"Tidak, aku belum mengantuk" jawab nya singkat lalu kembali fokus menyetir.
"Ya tapi lo capek kan?" Tanya grace. "Dave, gantian nyetir lo sama matt, kasian dia"
Dave pun terbangun, "bentar lagi juga nyampe" ucap nya santai sambil melirik ke arah jam tangan miliknya. "Paling 1 jam lagi"
"Dave lo ini gak mikir sih"
"Iya.. Iya" ucap dave pasrah. "Matt, pinggirin mobil nya, biar gua gantian yang nyetir."
Matt pun meminggirkan mobilnya dan mereka berdua segera bertukar tempat duduk. Sekarang dave yang akan menyetir.
Matt sepertinya kelelahan, ia terlihat sesekali memejamkan matanya, mungkin untuk menghilangkan rasa kantuk.
Sudah hampir satu jam perjalanan, kami mulai memasuki daerah yang memiliki banyak sekali pohon dan sepertinya mobil mulai berjalan menanjak. Aku melihat ke sekeliling lewat jendela mobil, untuk memeriksa keadaan disana.
Tak lama kami pun sampai di sebuah villa yang cukup besar untuk kami berempat. aku pun turun begitu juga grace, dave dan matt. Kami di sambut oleh seorang gadis, dari cara berpakaian nya yang agak berantakan dan sedikit mirip laki laki, ia adalah gadis yang tomboy.
"Silahkan masuk, perkenalkan nama saya alice" ucap nya ramah, dia tak seperti yang ku pikirkan. "Mari ku antarkan kalian ke kamar masing masing".
"Terima kasih," ucap ku padanya. Dia pun mengantarkan kami ke kamar kami masing masing. Dave dan matt akan tidur di kamar lantai bawah sedangkan aku dan grace akan tidur dikamar lantai atas.
"Aku sudah menyiapkan beberapa makanan untuk makan siang kalian, jadi kalian dapat langsung ke meja makan setelah membereskan baju baju kalian." Ucap nya sebelum berlalu.
Aku pun mulai memasukkan baju baju ku kedalam lemari begitu juga grace. "Grace, alice orangnya ramah ya" ucap ku pada grace
"Iya, tapi aneh" jawab grace
"Aneh?"
Grace menghela nafasnya. "Masa lo gak nyadar sih, dari cara pakaiannya sama cara bicara nya itu beda" ucapnya. "Dia itu kayak maksain sesuatu gitu."
"Maksain apaan?" Tanyaku
"Entahlah" jawab grace. "Gua gak tau."
...
Next? Jangan lupa vote and comments, thanks^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Investigation
ActionUntuk mengungkap suatu kasus pembunuhan, berpikirlah seperti pembunuhnya. [REVISI SEBAGIAN]