Hai.. Hai.. ketemu lagi!! Thanks yang udah mau baca apalagi vote dan comment cerita ini, sekali lagi thanks^^ #abaikan.
...
Jeanne pov.
Setelah menelpon darren, Aku, grace dan dave pun pergi ke apotik terdekat yang kebetulan dave tau dimana tempatnya.
Sesampainya di apotik, aku dan grace langsung masuk menemui pegawai di sana. Sedangkan dave tetap menunggu di mobil.
"Bolehkah aku bertanya tentang obat apa ini?" Tanyaku pada pegawai yang ada disana sambil menyodorkan sebungkus bubuk obat yang terdapat di TKP tadi. "Apakah obat itu berbahaya?!"
"Setahu ku ini dari bentuk nya adalah obat yang dapat melumpuhkan syaraf syaraf organ tubuh seseorang dengan singkat, ini obat sebenarnya tidak di per jual belikan secara bebas karena cukup berbahaya." Ucap pegawai obat itu sambil memperhatikan bubuk obat yang tadi kuberikan pada nya. "Tapi untuk lebih jelas nya lebih baik kalian berikan obat ini kepada apoteker, karena iya mungkin akan lebih tau."
"Jadi kau bukan seorang apoteker?!" Tanya grace pada pegawai itu. "Terus dimana apoteker di apotik ini?"
"Grace berbicara lah dengan lebih sopan"
"Tidak apa, sebenarnya apoteker di apotik ini sedang mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan." Jelas pegawai apotik itu dan kemudian ia mengambil sebuah kartu nama. "Tapi jika kalian benar benar membutuhkan dia kalian dapat menghubunginya, ini kartu nama nya."
Aku pun mengambil kartu nama itu,"terima kasih." Ucap ku padanya dan di balas anggukan.
"Jeanne mending kita cari apotik lain aja." Ucap grace.
"Ya udah." Aku pun melihat isi kartu nama itu dan seketika itu aku tercengang. "Marry born?"
"Lo kenapa jeanne?"
"Marry born bekerja di sini" ucap ku pada grace,
"Kerja di sini?! Maksud lo apotik ini" Grace menutup mulut nya tak percaya yang hanya aku jawab dengan anggukan. "Kita harus kasih tau dave."
Grace dan aku pun berlari ke mobil tempat dimana Dave menunggu.
Dengan terengah engah Grace memberi tau dave bahwa marry born bekerja disini lewat kaca mobil. "Davv-e!!" Teriak Grace tak karuan. "Marry born bekerja disini!!"
"Apa kata lo? Dateng ke sini lari lari ngomong gak jelas lagi" balas dave.
"Marry born ternyata bekerja disini" jelas ku pada dave. "Berarti kita bisa mencari bukti baru untuk menjerat marry born"
"Benarkah?" Tanya dave. "Apakah disana ada cctv"
"Aku juga gak tau, kita tanya aja langsung pegawai disana"
Dave pun turun dari mobil, dan segera bergegas menuju apotik yang tak jauh dari mobil itu. Dan dave pun langsung menghampiri pegawai disana.
"Apakah diruang apoteker ada cctv? Kalau ada Boleh kah saya melihat?" Dave langsung menghujani banyak pertanyaan.
"Ya tentu saja ada." Jawab pegawai itu. "Tapi apakah kalian punya izin akan itu?"
"Tentu, kami adalah seorang detektif" dave mengeluarkan kartu izin geledah dan juga kartu detektif miliknya. "Jika kau berusaha menutupi sesuatu kau akan kena sanksi"
"Kalian dapat langsung ke ruang security karena monitor cctv nya ada disana." Ucap pegawai itu sambil menunjuk sebuah ruangan.
"Terima kasih" ucap ku. Dave, grace dan aku berjalan perlahan menuju ruang itu dan kami langsung memeriksa rekaman cctv beberapa hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Investigation
ActionUntuk mengungkap suatu kasus pembunuhan, berpikirlah seperti pembunuhnya. [REVISI SEBAGIAN]