Terror

1.6K 156 13
                                    

Haii.. haii^^ kita ketemu lagi. Aku cuma mau bilang makasih buat yang udah baca apalagi vomments thanks banget ya, dan juga mau minta maaf karena baru update soalnya lagi banyak tugas yang numpuk.

happy reading readers^^

...

Sudah tiga hari sejak aku, dave, grace dan matt disini. Kami sudah melakukan pencarian di daerah sekitar sini, namun tak ada tanda tanda marry born sedikit pun. Aku heran apakah laporan yang di ajukan ke inspektur itu benar?

Kasus ini tak mengalami kemajuan sejak kami disini. Lelah, itu lah kata yang pantas aku ucapkan saat ini. Aku tak menyangka begitu sulit untuk memecahkan kasus ini.

"Jeanne, gua rasa kita perlu meriksa ulang daerah sekitar ini." Ucap dave, astaga tidak tau kah dia begitu lelah nya aku berkeliling selama beberapa hari ini, dan lebih parah nya tak ada satu pun petunjuk yang kami dapatkan. "Kita berangkat setengah jam lagi ya."

Aku menghela nafas jengah."aku gak mau ikut," ucap ku, mungkin aku sedikit egois. Tapi aku sudah benar benar lelah dengan kasus ini. "Aku udah capek."

"Kita kan bisa istirahat setengah jam dulu, jeanne." ucap grace, apa dia tak merasa lelah. Selalu saja berusaha mencari walaupun tak mendapatkan apapun, menurutku itu pekerjaan yang sia sia. "Baru nanti kita berangkat."

"Ini sia sia." Ucap ku, Kurasa aku harus memberi tau mereka bahwa ini tidak ada guna nya. "Kita udah coba nyari, dari pagi sampe sore dan kita gak dapetin petunjuk apa apa. Asal kalian tau aku udah capek kayak gini, gak ada yang kita dapet."

"Jeanne kok lo ngomong nya gitu sih?! Dan bukan lo aja yang nyari kita juga!" Tanya dave, terdengar suara kekecewaan dari perkataannya. "Ini kan udah termasuk tugas kita jeanne."

"..." Aku diam, tak membalas ucapan dave.

"Jeanne lo egois." Ucap dave, Kurasa ia marah terhadapku walau memang seharusnya begitu, mereka harus tau bahwa ini sia sia. "Gua kecewa sama lo."

Dave pun pergi meninggalkan ku diikuti grace.

Matt tiba tiba menghampiriku. "Awalnya gua kira lo orang yang pantang menyerah, ternyata gua salah." Ucap matt, aku tak percaya dia bisa bicara seperti itu padaku. "Lo bahkan Udah nyerah sebelum berusaha."

"Tapi ini sia sia!" Bentak ku pada matt. "Kita udah berhari hari nyari, tapi gak dapet apa apa!?"

"Gak ada pekerjaan yang sia sia." Ucap matt sebelum ia berlalu menyusul dave dan grace.

Apa aku salah, kalau bilang pencarian ini sia sia. Apa aku egois?

Tak lama alice pun datang dari arah dapur dan menghampiriku. "Apa kah ada masalah?" Tanyanya sepertinya ia mendengar suara ku tadi. "Katakan saja pada ku, mungkin aku bisa bantu."

"Tidak, tidak ada masalah." Balas ku padanya.

"Apa ingin ku buatkan secangkir teh?" Tawar nya padaku diiringi senyuman. "Mungkin itu dapat membuat mu lebih baik."

"Tidak, terima kasih alice. Kau baik sekali."

"Itu sudah tugasku." Ucapnya. "Kalau begitu aku permisi dulu."

Alice pun berlalu, Kurasa akan memakan waktu yang lama menunggu dave, grace dan matt kembali. Lebih baik aku istirahat di kamarku.

Aku berjalan menaiki tangga untuk ke kamar ku yang ada di lantai atas, satu persatu anak tangga ku naiki dan sampai lah aku di sebuah ruangan yang merupakan kamar ku.

Aku pun masuk dan mengunci pintu kamarku. "Kurasa aku perlu sendiri saat ini," aku menghela nafas panjang. "Mereka akan tau kalau ini sia sia."

Aku mengambil handphone yang ada di perkakas dan memainkannya untuk menghilangkan rasa bosan selama beberapa menit. Tapi tetap saja aku masih merasa bosan apa yang harus aku lakukan? Padahal baru lima belas menit yang lalu mereka meninggalkanku.

The InvestigationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang