Day 6

509 42 2
                                    

entah kenapa aku tidak bisa tidur,walaupun lega menangis dipelukkan Niall,tapi tetap. masih ada yang mengganjal dihatiku,rasa jealous dan iri. aku masih terduduk dan diam.

yang lain sudah tidur,lampu kelas ini dimatikan. hanya tinggal 3 anak yang masih bangun. dan aku tidak begitu dekat dengan mereka,so,aku hanya diam dan memandangi handphoneku. aku pun memberanikan diri untuk meng-line Niall. ya,hasilnya nihil,mungkin dia sudah tidur.

aku perlahan berjalan mendekati pintu,membuka pintu secara perlahan agar semua nya tidak bangun. lalu duduk di kursi yang dingin karena angin dari jendela yang terbuka.

menengok kesana kemari tapi tetap saja,koridor ini kosong. aku melihat jam dinding,sudah jam 1 pagi. masih memikirkan apa yang terjadi tadi.

tiba-tiba ponselku berbunyi.

Niall horan: ya? aku masih bangun,ada apa?

itu yang terlihat di layar ponselku,tapi aku tidak membukanya. aku takut menganggu,siapa tau dia lagi bermain dengan teman-temannya.

Niall horan: kau kenapa? eh sudah tidur ya?

Ponselku menunjukkan tulisan itu lagi,ya Niall meng-line ku lagi. aku tidak tega menganggunya,aku pun kembali ke kelasku lagi. melihat sudah tinggal aku yang masih bangun. ugh,dingin sekali kelas ini,dua ac dalam satu ruangan?

aku mengambil jaketku,dan melihat ponselku lagi.

Niall horan: hey,still awake?

Aku pun membalasnya. ya karena tidak tega.

Chloe moretz: Ya still awake,and i'm alone in this class,everyone is asleep

Tak beberapa menit kemudian,Niall meng-lineku lagi.

Niall horan: yeah,me too. meet me outside

aku langsung membuka pintu dan bertemu dengan seseorang yang menggunakan jaket putih. dia tersenyum,dan terlihat mata biru yang sayu itu. "hey Chloe!" katanya dengan suara pelan.

aku menghampirinya dan duduk di depan kamar laki-laki. "kok kamu pake jaket juga sih?" kata nya. "lah aku kedinginan" kataku.

"wooo,sini dong,aku peluk lagi biar gak dingin" kata Niall dengan percaya diri. aku memutar bola mataku dan tertawa kecil. "aku seneng ngeliat kamu ketawa Chloe" katanya.

aku tersenyum. "hahah thanks" kataku. entah rasa canggung ku hilang saat kita mengobrol berdua saja. jika didepan teman-temanku,pasti gaya bicaraku aneh.

"semangat ya nanti belajar nya,hehe,jangan males-malesan" katanya. "iyaiyaiya aku kan emang udah pinter Ni" kataku lalu menjulurkan lidahku. lalu tangannya bergerak ke pundakku.

"aku mau kamu peluk aku lagi Chloe" katanya. aku langsung berlari ke pelukannya yang hangat. dia membalas pelukanku. "maafkan aku membuatmu melihat ku dicium melissa seperti tadi" kata Niall.

"wait,sebenernya ada apa di antara kita?" tanyaku. dia diam. aku melepas pelukanku. "aku tidak tau kenapa aku menangis melihat mu dicium Melissa,aku bahkan bukan siapa-siapa kamu Ni,kita baru saja kenal" kataku lagi.

"aku tau,entahlah aku begitu sakit melihat mu menangis Chloe,semua berjalan begitu saja,senyummanmu itu seakan mengundangku untuk jatuh cinta sama kamu" kata Niall.

"aku pikir kamu adalah milik Melissa Ni,aku hanya adik kelasmu yang bawel,jelek,bahkan gak famous" kataku. dia mengelus rambutku. "i don't even need that,i love the way you are" kata Niall.

aku tersenyum. dialah yang aku cari,seseorang yang bisa menyayangiku apa adanya.

O.S.I.S [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang