John Untuk AJ #1
"Aku ingin tanya padamu. Jika kau melakukan suatu pekerjaan yang dianggap salah, dan kau lantas mendapatkan kelebihan materi dan pilihannya adalah menikmatinya dan merutukinya, maka mana yang kau pilih?"
Lelaki itu mengangguk, terdiam saja.
"Di negeri kita yang kaya ini banyak orang brutal yang bekerja di jalan haram. Mereka itu pejabat kita yang terhormat. Bermuka manis, katanya amanah, beragama, tapi mereka mencuri, bukan satu dua rupiah, tapi miliaran hingga triliunan. Aku? Aku mencari uang dengan keras dan jerih payahku sendiri. Karena pekerjaan ini, nyaris seluruh tubuhku pernah sakit, cedera, demam, dan luka berkali-kali. Tapi aku tidak korup. Aku tidak munafik seperti mereka. Pekerjaanku jelas. Pemuas nafsu! Mereka apa? Katanya wakil rakyat tapi malah merampok uang kita! Brengsek mereka!" Aku berdiri, bergegas ke toilet menenangkan diri.
Ketika aku keluar, ia menyodorkan segelas air mineral padaku.
"Jadi bisa dibilang kau sudah menjalani ini bertahun-tahun. Apakah kau merasa baik-baik saja? Maksudku..."
Aku tertawa, "Kau tidak usah sungkan, aku sudah sangat terbuka padamu. Kau boleh menanyakan apapun, kalau kau ingin tahu posisi-posisi apa saja yang biasanya pelanggan inginkan, akan kuberitahu."
Ia menggeleng cepat dan segera bertanya lagi, "Kau tidak takut terkena penyakit kelamin?"
"Aku punya standard untuk seluruh pelanggan. Tanpa mereka sadari aku melakukan seleksi, jadi tidak semua pertemuan seperti ini berakhir kencan. Aku tidak akan katakan bagaimana caranya. Orang-orang di dunia kami melakukan standard yang kurang lebih sama. Ada yang lebih ketat, ada yang longgar. Tapi risiko akan tetap selalu ada. Aku memang terlihat sehat malam ini, walau mungkin sebenarnya sudah terjangkit virus HIV. Kau tahu kan, butuh waktu bertahun-tahun untuk melihat gejalanya, merasakan dampaknya, dan mungkin tak lama setelahnya tubuhku yang keren ini, mengurus, layu, lalu gugur seperti mawar. Mati. Harusnya tamuku juga menyadarinya."
Ia mengangguk lagi, lebih perlahan dan lama, "Itu bisa dibilang sebagai tindakan profesional." Ia menyimpulkan.
"Kau bisa menulis begitu," kataku.
"Hhmm, mereka dari kalangan mana saja?"
"Aku melayani lelaki dan perempuan. Mereka harus 25 tahun ke atas, lebih baik jika berpenghasilan tetap, berpendidikan, dan berpenampilan rapi dan wangi. Intinya mereka harus ada apanya, bukan apa adanya. Sebab ini soal nafsu, pekerjaan, uang, bukan cinta."
"Ada kasus mereka jatuh cinta padamu?"
"Hampir selalu, kebanyakan hanya pada kencan pertama dan kedua. Tetapi ada juga yang mengatakannya terus menerus, dan sambil memintaku bercinta dengannya. Namun aku tahu mereka hanya menafsui tubuhku. Kendati ada satu dua yang benar-benar jatuh cinta."
"Pernah terjadi sebaliknya?"
"Pernah sekali dengan pria, dan dua kali dengan wanita. Itu perasaan yang berbeda. Maksudku, jika kau berada di dunia ini, kau akan tahu mana orang yang mencintaimu dan mana yang menafsuimu, mana yang melihat dirimu sebagai manusia, mana yang memelototimu seperti seonggok makanan siap saji."
KAMU SEDANG MEMBACA
JOHN untuk AJ [Slow Update]
RomanceNamaku John, ya panggil saja aku John tidak ada nama belakang maupun awalan untuk namaku. Aku terlahir dari seorang ibu, tanpa bapak. Kisahku seperti kisah yessus yang terlahir tanpa seorang bapak, aku punya bapak tapi aku tak pernah menganggap ia b...