Hellow guys, maaf nih author masih tahap pemulihan, pasca-komen habis habisan mengenai P.O.V yang berantakan.
*****************************************************************
Cerita part 6 ini u persembahkan khusus untuk para Fans John. Semoga selalu bisa berbagi.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
~POV John~
Sekiranya pagi ini dering jam membangunkan separuh ragaku. Setengah sisanya tengah berkelana menunggang kuda di Masepotania. Beberapa saat hingga mata sempurna menatap dinding langit kamarku. Beberapa bagian pinggangku sedikit memar, karena kerjaan yang terlalu menguras tenaga dan psikisku. Namun ketika, ku lihat jendela pagi ini, ku merasa sedikit ada yang berbeda. Ada sebuah kebimbangan, tetapi bingung, dilema macam apa? untuk apa? Mungkin ini hanyalah sisa-sisa kenangan semalam yang terus merujuk untuk segara dilampiaskan dengan sebuah sapaan manis untuk manusia itu.
To: John
Langit tengah bergemuruh ria,
Ia berkata, mengapa burung menyanyi,
Padahal waktu masih menunjukkan detik pertama fajar menyongsong,
Lalu suara asing membelah percakapan itu,
Ialah para sentuhan yang tengah merajut sebuah harapan,
Isilah titik-titik kebimbangan
Biarlah ia menggaung seiring iramanya.
*Good Morning*
Sebuah pesan singkat yang masih terasa sangat menguras kepercayaandiri ini, hingga lamanya setengah jam ku terus memandangi layar ponsel. Menghintung pointer yang terus mengdip, hingga akhirnya sedikit keberanian jemari jempolku menekan tombol sent, maka terjadilah.
***
Pov Mark
06:50 WIB
"Aku akan kembali agak terlambat lagi, Karin. Ada wawancara ke perusahaan yang tempo hari ku ceritakan."
Ku bergegas dengan penuh sumringah. Entah apapun yang membuat mood hari ini begitu baik. Beberapa kali ku tengok henpon yang sudah dalam mode aktif internet, jaringan telepon, dan SMS. Tetapi satupun tiada yang mengagetkanku selain pesan-pesan dari operator yang menawarkan beberapa promo bulanan.
Kulajukan mobil keluaran bebrapa tahun lalu yang sempat jadi primadona. Warna kesukaanku masih sama, silver. Beberapa pemandangan yang tak asing ku lalui dengan kenyamanan. Kendaraan-kendaraan yang lalu lalang dan bersimpangan serta suara-suara bel yang saling ingin mengotoritaskan diri sebagai penguasa jalanan pagi ini.
Ibu kota tidak pernah sepi, kemacetan bukanlah satu-satunya masalah. Jika dalam hidup kita sudah banyak masalah, kemacetan harusnya menjadi sebuah pendamping semangat pagi. Biarkan mata ini terus memanjakan diri melihat kerumunan, desakan, dan cek cok para simpatisan berego selangit. Udara lumayan bersahabat, sedikit mendung dan beberapa rintik masih berbekas di kaca mobil.
Sudah sekitar sejam berlalu, tempat parkir kantor yang berada di lantai dasar masih sangat sepi. Hanya hitungan jari kendaraan yang terpampang anteng. Beberapa pekerja juga masih sibuk dengan urusannya di lobbi kantor. Lift tidak seperti biasa yang harus menunggu beberapa saat, karena muatan yang bergantian. Pagi yang 'aman'.
Tiba di ruang kerja ku lirik benda persegi pendamping penting harianku. Ada 2 pesan misterius. Namun setelah selidik, namanya muncul.
From: John
KAMU SEDANG MEMBACA
JOHN untuk AJ [Slow Update]
RomanceNamaku John, ya panggil saja aku John tidak ada nama belakang maupun awalan untuk namaku. Aku terlahir dari seorang ibu, tanpa bapak. Kisahku seperti kisah yessus yang terlahir tanpa seorang bapak, aku punya bapak tapi aku tak pernah menganggap ia b...