7200

778 86 1
                                    

Selama masa retaknya hubungan mereka, Chanyeol terlalu sibuk untuk memperhatikan rencana dan pekerjaan Baekhyun. Ia tahu apa yang Baekhyun senangi secara umum, namun pekerjaan selalu membuatnya terlalu letih untuk peduli. Satu sore, untuk pertama kalinya, Chanyeol duduk dan mendengarkan rencana Baekhyun.

Baekhyun bergerak lambat, Chanyeol mulai terbiasa dengan gerakan lambat tersebut. Ia juga mulai terbiasa dengan kebiasaan Baekhyun yang sering melupakan sesuatu atau mungkin responnya yang lambat pada suatu hal tertentu. Tak jarang Baekhyun juga mengusap matanya dan menutupnya selama beberapa saat. Chanyeol mencoba untuk melakukan apa yang ia bisa, contohnya saja memberikan air minum kapanpun ia bisa.

Kertas-kertas berserakan di lantai. Baekhyun menyebarkannya dan Chanyeol memperhatikan bagaimana Baekhyun menyusun kertas-kertas tersebut sesuai keinginannya-Jika memang hal inilah yang membuat Baekhyun frustasi dan bingung.

"jadi" Baekhyun memulai pembicaraan, "inilah semua rencana dan ideku"

"banyak sekali" komentar Chanyeol, memperhatikan kertas yang berserakan tersebut. "inikah semua idemu yang kau simpan selama beberapa tahun ini?"

"tidak. Aku membuang semua yang aku punya dulu"

Chanyeol menaikkan salah satu alisnya, "semuanya?"

Sembari mengangguk, Baekhyun menjawab, "ya, aku membuang semuanya di akhir musim semi:

"kenapa?"

"aku baru sadar aku harus menulis dari awal karena apa yang kutulis selama itu tidak masuk akal"

"well, tidak masuk akal adalah bagian dari dirimu, kan?" ujar Chanyeol, tersenyum.

"ya benar. Tapi aku ingin mengerjakan sesuatu yang berbeda"

Kembali menatap ke arah kertas-kertas tersebut, Chanyeol berkata. "well, aku rasa kau akan melakukannya dengan baik. Seperti karyamu sebelumnya"

Sembari menatap Chanyeol, mata Baekhyun berbinar dan bibirnya menyunggingkan senyum, "terima kasih, yeol"

"sama sama"

Setelah beberapa saat, Baekhyun bertanya, "kau akan membacanya?"

Chanyeol mengerdipkan matanya,"bukumu?"

Sembari mengangguk, Baekhyun menjawab, "yeah, segera setalah buku ini dirilis" kemudian ia menambahkan, "aku tak akan membuatmu berjanji untuk membacanya. Aku sudah bilang minggu ini adalah terakhir kalinya aku memohon kepadamu"

Merasa berat, Chanyeol mengangkat tangannya dan menolehkan kepala Baekhyun supaya ia dapat menatap wajahnya, "aku akan membacanya"

Baekhyun terlihat semakin sedih dan senang, yang mana berbeda jauh dengan apa yang Chanyeol harapkan. Menggigit bibirnya selama beberapa menit, Baekhyun mengangguk. "terima kasih"

"tidak masalah"

Ketika Baekhyun terdiam beberapa saat untuk menutup matanya, Chanyeol bertanya, "pusing lagi?"

"ya" jawab Baekhyun lemah, "pusing lagi"

10080 indo versTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang