Chapter VIII : Niall And The Boys

58 7 4
                                    

Author POV

"Hi guys!", sapa lelaki keriting itu pada kawan-kawannya.

"Hi brother!", balas Louis memeluk sahabatnya.

"Hi Harry!", balas Liam

"Hi Hazza! Who's that girl?", tanya pria blonde yang baru saja keluar dari dapur.

"Ahm.. let me introduce her. Her name is Chloe Adler. I met her in my sister's graduation.", tutur Harry.

Yang diperkenalkan hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya.

"Hi boys. Aku Chloe.", kata Chloe kikuk.

"Hi Chloe. You're so beautiful.", puji Liam pada Chloe.

Harry yang sedari tadi merangkulnya hanya memberikan tatapan sinis pada Liam.

"Thank you Liam. Uhm.. You know, I'm a directioner. Aku sangat senang bisa bertemu kalian. Terkadang aku berpikir bahwa bertemu kalian adalah sebuah fairytale. Ternyata tidak. Sekarang kalian ada di hadapanku." ujar Chloe diiringi tawa hambar.

"Tapi nyatanya tidak kan? Kami jelas manusia, Chloe", ujar si blonde-Niall.

"Ya, aku tahu. Uhm.. boleh aku berfoto dengan kalian?", tanya Chloe sambil menunjukkan gigi-giginya pada para lelaki itu.

"Oh, sure.", jawab Niall dengan cepat lalu langsung merangkul Chloe dengan semangat.

Harry yang melihat dari dapur mengepalkan tangannya tanpa sadar.

"Boys!!", teriak Paul yang baru saja membuka pintu ruangan pribadi One Direction. "Show tinggal 10 menit la-gi.,"ujarnya menatap Chloe dengan aneh.

"Hey, nona. Anda tidak diperbolehkan masuk kesini. Ini ruangan pribadi milik One Direction.", ujar Paul tenang.

"Dia teman kami, Paul.", ucap Liam.

"Aku yang membawanya kesini. Dia teman baikku. Namanya Chloe.", sahut Harry yang tiba-tiba datang dari dapur dan merangkul bahu Chloe.

"Oh-hai Chloe. Maaf Harry, tapi ruangan ini hanya khusus untuk kalian ber-"

"Paul! Bahkan kami tidak keberatan menerimanya. Benarkan, Lou? Li?"bela Niall. Liam dan Louis mengangguk-mengiyakan hipotesa Niall.

"Baiklah kalau begitu. Show dimulai 5 menit lagi. Bersiaplah." ucap Paul. Paul pun meninggalkan ruangan dan membiarkan pintu terbuka. Para personil keluar satu per satu.

"Chloe." panggil Harry pada Chloe yang sedang berjalan di sebelahnya. Keduanya pun menghentikan langkah mereka.

"Ya?", jawab Chloe.

"Kalau konser sudah selesai, segera menuju backstage lagi ya."

"Memang boleh? Bukankah hanya boleh sekali?"tanya Chloe heran.

"Tidak denganmu. Kau bisa ke sini kapan pun kau mau."

"Tetapi, security pasti tak mengizinkanku, Harry."

"Katakan pada merka bahwa kau teman dekatku."

"Memang akan membuat mereka percaya?"

"Argh! Kau terlalu ragu, Chloe. Ya sudah, aku akan menghampirimu di depan pintu backstage setelah show selesai. Okay? Take care." ujar Harry mengelus puncak kepala Chloe.

"Baiklah. Give us the best!", pekik Chloe.

Harry langsung memeluk gadis itu. Chloe kaget dan membeku. Namun, membalas pelukan hangat dari Harry.

* * *

Chloe POV

"That's what makes you beautiful!" Bait terakhir lagu yang menetup konser tersebut telah dilantunkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dangerous Choice -new edit-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang