3.perasaan yang asing (bag 1)

9.7K 185 8
                                    

Ngetik masih sering salah....
Hadeeeh...
Maaf kalau ada kata kata yang nggak nyambung...harap maklum ya... gue akan terus belajar dan berusaha agar bisa lebih baik..jangan lupa comment and vote..
Selamat membaca...

Malam harinya hujan yang dikhawatirkan seion benar benar turun.begitu derasnya dan disertai petir yang sesekali mengelegar.deff berbaring ditempat tidurnya menatap langit langit pondok matanya menerawang jauh mencoba mengingat asal usul dirinya.tapi ia tak bisa mengingatnya semuanya gelap bahkan sedikitpun tak terlintas dalam bayangannya siapa dirinya.seion pun tak bisa membantu karena pria itu tak mengenalnya dia hanya menyelamatkannya dari pinggir sungai.mendengar cerita seion yang menolong dirinya membuatnya takjub.bagaimana tidak dengan tubuh yang kurus seperti itu seion mampu membawanya dan memgurusnya seorang diri .kalau dilihat pria itu memang cekatan dia juga cerdas karena tahu banyak hal.padahal dihutan ini dia tinggal sendiri.

Suara petir yang mengelegar Membuat deff terkejut.tiba tiba air menetes dari atap tepat diatas tempat Ia tidur.deff segera bangkit dan mencari wadah untuk menampung tetesan itu.
Sekarang masalahnya dimana ia tidur...
Deff menatap keseliling ruangan.tak ada tempat yang memadai.lantai tampak kotor selain itu udara agak dingin.kalau sudah begini tak ada jalan lain...
Deff mendekati kamar tempat seion tidur mengetuk pintu agak kuat karena suara hujan dan petir ia khawatir seion tak dengar.beberapa kali diketuk tak ada tanggapan lalu dikedornya masih juga tak ada reaksi.deff akhirnya nekat membuka pintu yg ternyata tak begitu susah.ia masuk dan melihat kamar itu hanya ada cahaya remang dari lampu minyak.dia bisa melihat diatas tempat tidur yang kelihatannya lebih besar dari tempat tidur di luar seion tidur meringkuk dan menutupi seluruh tubuhnya dengan kain selimut.agak heran deff menghampirinya duduk di pinggir tempat tidur.tubuh seion bergoyang kaget saat suara petir mengelegar kemudian gemetaran.deff mengerutkan alisnya heran.

"Sei..."panggilnya pelan tangannya menyentuh Badan seion kemudian mengoyangkannya .seion membuka selimut yang menutupi wajahnya menatap deff.

"a ada a..apa"katanya gemetar
"Atap bocor diatas tempat tidurku,aku boleh tidur denganmu"
"iya"seion mengangguk tanpa ragu lalu bergeser menyuruh deff tidur disebelahnya.deff berbaring telentang menghela napas lega.tempat tidur seion terasa empuk dan hangat karena dialasi kasur tidak seperti di luar tadi.deff mencoba untuk memejamkan matanya.tiba tiba ia membuka matanya lagi karena suara petir membuat seion kembali terkejut dan gemetaran.

"Sei...kau takut dengan petir?"
Tak ada jawaban.dilihatnya tubuh seion yg gemetaran dalam selimutnya.suara petir yang kembali mengelegar membuat seion tersentak.

"tak apa apa sei..petir itu jauh tak akan sampai sini"deff mendekat merapakkan tubuhnya ia mengankat tangannya dan memeluk seion. Seion membuka selimut yang menutup wajahnya menatap deff.

"tak perlu takut ada aku di dekatmu"
Kata deff lembut.seion menghela napas seakan lega lalu membalikkan badannya memunggungi deff dan merapatkan dirinya pada deff.deff tersenyum dan memeluk pinggang seion.

"Tidurlah kau aman..petir itu tak akan menganggumu".deff kembali berkata lembut.
Seion merasa tenang berada dalam dekapan deff apalagi mendengar kata kata deff tadi.jantungnya mulai berdegup teratur dan tenang.perlahan ia yang mengantuk mulai tertidur.
Deff memeluk seion lebih erat ia merasa kasihan pada seion. Pria yang ia kagumi ini ternyata takut pada petir.ia bisa membayangkan saat sendirian dan cuaca begini seion pasti menyembunyikan tubuhnya dibawah selimut dengan tubuh gemetaran.ia tinggal sendirian dihutan jauh dari perkampungan kalau terjadi apa apa siapa yang akan menolongnya.Tanpa sadar deff kembali memeluk seion lebih erat.ada perasaan yg begitu mendalam pada deff terhadap seion dan ia tak tau perasaan apa itu.untuk saat ini ia hanya ingin menjaga seion agar pria itu merasa aman.

Seion bangun duluan dari deff pagi harinya.dan terkejut karena posisi mereka yang saling berpelukan.kaki mereka saling mengait dan saling memeluk pinggang .jantung seion berdegup mengingat bagaimana deff menenangkannya dan memeluknya saat ia ketakutan pada
petir tadi malam.ia merasa tenang dan aman saat deff mendekapnya dan tertidur kemudian .mungkin dalam tidurnya posisi mereka berubah hingga saling berpelukan atau juga karena cuaca yang dingin membuat mereka saling mencari kehangatan.perlahan ia melepaskan diri dari pelukan deff.hati hati agar tak membangunkan pria itu.sempat ia tersenyum lucu karena setengah wajah deff tertutup rambutnya.tangannya sudah gatal ingin menyibaknya tapi urung karena khawatir deff terbangun.seion akhirnya memutuskan untuk keluar dan menyiapkan sarapan pagi.

Fire of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang