Haiiii,,, Yoshi kembali..
Rindukah kalian sama aku? Wkwkwk *plak digampar readerSorry lama update, soalnya lagi sibuk.. :(. Tapi sekarang Yoshi kembali dengan kelanjutan ceritanya.
Enjoy reading, Readers...
NORMAL POV
"Baiklah anak anak, sekarang kita punya murid baru. Leon, perkenalkan dirimu" kata pak Guru.
"Baik pak"jawab Leon sopan "perkenalkan namaku Leon, pindahan dari Sma Kago. Jadi mohon bantuannya" sambungnya tak lupa dengan senyumnya. Leon melihat semua murid, mereka semua menatapnya. Leon merasa risih.
"Emm, pak boleh saya duduk sekarang?" tanya Leon, ia tidak nyaman karna di perhatikan terus menerua. Pak guru mengangguk.
"Ya, kau duduk di barisan paling belakang". Leon segera berjalan menuju bangku yang dimaksud. Tempat ia duduk barisan paling kanan dan paling belakang dekat jendela karna disanalah kursi kosong. Semua murid masih menatapnya seakan ada pertanyaan yang ingin keluar dari mulut mereka.
"Baiklah kita mulai pelajarannya. Buka buku kalian halaman 52" perintah pak guru membuyarkan pandangan murid. Dan Leon lega akan hal itu. Leon membuka bukunya. Ia tidak percaya kalau ia harus bersekolah. Ia tidak ingin merepotkan ibu Diah. Ia hanya ingin membalas budi dengan membantunya bekerja di cafenya.
Flasback
"Minggu depan kau akan sekolah Leon" kata ibu Diah yang sambut keterkejutan dari dua orang didepannya.
"Apa!!"
"Apa aku tidak salah dengar bu? Leon sekolah? Tapi dia kan..." protes Teru.
"Memangnya kenapa kalau dia sekolah. Tidak apa apakan, malah itu akan membantunya mengingat ingatannya. Dan juga ibu tidak ingin dianggap menyembunyikan seorang teroris"
"Teroris? Kenapa ibu berpikir seperti itu?" Teru tidak percaya ibunya menganggap Leon seorang teroris. Lagian bagaimana mungkin cewek semanis dia jadi teroris.
"Bukan begitu ibu tidak ingin tetangga atau yang lainnya curiga. Karna tiba tiba melihat seorang cewek yang tidak dikenal keluar dari sini"
"Apa urusan mereka bu!? Lagian kita tidak melakukan hal jahat"
"Ibu tahu, karna itulah ibu bilang kalau dia keponakan ibu yang pindah dari kota jauh. Bukan itu saja alasan ibu ingin Leon sekolah" ibu diah menatap Leon yang sedari tadi diam.
"Diusia mu sekarang, sayang sekali kalau tidak dimanfaat untuk hal baik seperti belajar. Kamu mau kan kalau sekolah?"
"Aku pikir tidak perlu bi, soalnya itu akan merepotkan bibi dan itu perlu biaya. Akan lebih baik jika aku tetap membantu bibi di cafe saja" kata Leon dengan hati hati. Ia tidak ingin menyinggung ibu Diah.
"Kau masih bisa membantu saat pulang sekolah. Bibi tidak merasa kerepotan malah bibi senang bisa membantu. Leon, ini semua untuk kebaikanmu dan kesembuhanmu. Kau juga butuh hal lain untuk mengingat masalalumu kan" bujuk bu Diah. Leon berpikir, ia menggigit bibirnya. Apakah ia harus menolaknya? Tapi jika ia menolak ia merasa tidak enak dengan ibu Diah karna beliau sudah baik padanya. Tapi jika ia menerimanya maka itu akan berbahaya.
"Kalau kau tidak mau bilang saja, gampang kan" kata Teru sinis. Leon menatapnya tajam. "Apa?"
"Kurasa bibi benar, sebaiknya aku melakukan hal lain yang dapat membantuku" kata Leon sambil melirik Teru, tak lupa dengan senyum jahilnya. Sedangkan memasang muka tanda tanya
End flasback, back to normal
Dan disinilah Leon sekarang bersekolah di SMA Yoru, sekolah yang sama dengan Teru. Salah satu sekolah favorit dikota ini. Leon berpikir kalau ia akan menjadi topik yang hot disekolah ini karna kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
RandomKarna statusnya yang membahayakan, Clou terpaksa untuk menyembunyikan identitasnya. Ia sekarang sudah masuk dalam kategori "Orang dicari" dikelompoknya. Ia tidak ingin jati dirinya diketahui oleh siapapun, terutama mereka yang telah menyelamatkannya...