Happy reading guys
CLOU/LEON POV
Aku melihat sekelilingku, aku bingung. "Argh! Kenapa sekolah ini luas sekali, dimana aku bisa menemukannya?" teriakku. Aku berjalan di koridor dengan kesal. Aku merasa sudah melewati jalan ini tapi bukankah aku lewat jalan lain tadi. Aku melihat ada jalan di arah kanan. Aku yakin mungkin itu jalannya. Aku berjalan dengan yakin, semakin cepat aku berjalan semakin aneh rasanya.
"Tunggu dulu, bukankah aku sudah melewati jalan ini. Argh! Sudahlah, aku capek sebaiknya aku kembali saja" belum lama aku berjalan aku mendengar namaku dipanggil.
"Leon!"
Aku menoleh tapi dengan cepat aku berbalik dan melanjutkan jalanku. Aku sedang tidak mood.
"Leon! Tunggu dulu, hey kau tidak mendenga. Tunggu!"
Aku menghentikan langkahku dan berbalik menatap orang yang memanggilku tadi.
"Apa!?"
"Kau marah? Ayolah Leon, aku tidak bermaksud mengacuhkanmu. Kau tau kan kalau aku ada urusan tadi" jelasnya. Huh!
"Tidak, aku tidak marah tapi aku benar benar marah dan kesal padamu. Aku hanya memintanu untuk menemaniku ke perpustakaan karna aku tidak tahu tempatnya tapi menolaknya hanya karna kau takut pada penjaganya"
"A-Aku tidak bilang kalau aku takut. Hanya saja dia itu sangat menyeramkan" tuturnya. Ya ampun!
"Aku tidak tau kalau kau selemah itu, Teru" ia tampak kaget.
"Siapa bilang aku lemah aku ini pemberani"
"Benarkah kalau begitu temani aku keperpustakaan sekarang"
"Huh! Tidak, maksudku umm oh iya, tadi Andre menyuruhku untuk ber-..Ehh.. Leonnn!"
Aku menarik paksa tangannya karna aku sudah bosan mendengar alasannya. Padahal waktu istirahat hampir habis. Aku memaksa ia menunjukkan letaknya. Sumpah, aku tahu kalau sekolah ini luas tapi aku tidak tahu kalau perpustakaannya luas seperti ino. Oke, Cleo stop berhayal. Waktunya mencari informasi.
"Leon, emang kamu cari apaan sih. Dari tadi kelihatannya serius amat" aku melirik Teru yang membolak balikkan halaman buku dengan malasnya.
"Tidak ada, aku hanya ingin membaca. Mungkin saja bermanfaat" jawabku santai sambil memilah buku. Akhirnya aku memukannya tentang laporan kejadian misterius di kota ini. Aku mengambil buku itu dan mulai membacanya.
"Sejak kapan kau suka berita?"
"Memangnya salah? Dari berita kita tahu tentang informasi yang ada diluar"
"Aku tahu, tapi untuk apa kau membaca buku itu"
"Cuma pengen tau aja"
"Heh, kutu buku"
"Cerewet"
Sejenak ada keheningan diantara kami. Aku sedang fokus dengan bukuku sedangkan Teru sepertinya ia hanya melihat keluar jendela. Aku tidak mempedulikannya. Aku harus mencari informasi itu walau itu sedikit. Aku membaca dan membaca, ternyata dugaanku benar. Dari semua kasus dibuku ini penyebanya sama semua bukti pembunuhan tidak ditemukan dan polisi yang menangani kasus itu terbunuh. Aku memang tidak salah lihat. Ternyata mereka juga ada disini.
Aku membalikan halaman buku itu. Disitu dikatakan kalau kasu itu hampir selesai. Petugas yang menangani kasus itu berhasil mengumpulkan barang tersebut. Dan ia bahkan sudah menemukan pelakunya dan berencana untuk menangkapnya. Tapi tak lama ia ditemukan terbunuh dengan anggota badan terpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
RandomKarna statusnya yang membahayakan, Clou terpaksa untuk menyembunyikan identitasnya. Ia sekarang sudah masuk dalam kategori "Orang dicari" dikelompoknya. Ia tidak ingin jati dirinya diketahui oleh siapapun, terutama mereka yang telah menyelamatkannya...