bab 1

63.4K 2.3K 15
                                    

"Aku hamil" ucap Jean panik pada Sam yang tengah duduk di hadapannya sambil menyesap cappucinonya. Seketika cangkir yang dipegangnya hampir jatuh saat mendengar perkataan Jean.

Hari minggu ini tidak seperti hari minggu sebelumnya. Biasanya cafe O'neil tidak akan se sepi ini di hari libur. Bahkan hari biasa cafe ini selalu ramai. Mungkin karena hujan yang terus menguyur kota dari pagi membuat suasana di cafe kian sepi. Yang ada di dalam cafe hanya tiga orang wanita yang duduk di meja ujung dan mereka berdua di dekat jendela.

"Apa yang kamu katakan?" tanya Sam berusaha memastikan bahwa pendengarannya yang salah.

"Aku hamil, Sam" katanya lagi.

"Jadi? Apa hubungannya denganku?" Sam mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Ini anakmu Sam" jawab Jean dengan wajah serius.

"Kamu yakin?" tanya Sam memastikan.

"Iya, ini anakmu"

"Tapi apa benar itu anakku?" tanyanya lagi tidak percaya.

"Kamu lupa waktu itu kita pernah melakukannya"

Sam berusaha mengingat apakah memang ada kejadian seperti itu. "Tapi itu kan hanya sekali. Lagian itu sebulan yang lalu kan?"

"Iya.. Aku sudah testpack dan hasilnya positif"

"Tidak mungkin itu anakku. Kita baru melakukannya sekali mana mungkin bisa langsung hamil"

"Waktu itu memang lagi masa suburku" ucap Jean dengan nada yakin.

"Kamu yakin kamu tidak ada tidur dengan lelaki lain?"

"Kamu kira aku wanita murahan. Bisa tidur dengan siapa saja" kata Jean geram.

"Bukan itu maksudku. Tapi kamu tau kan kita tidak mungkin bersama. Aku sudah bertunangan dengan Meggy dan sebentar lagi kita akan menikah. Antara kita hanyalah ketidaksengajaan"

"Bukankah kamu bilang kamu sudah putus dengannya?"

"Kami hanya putus sebentar. Setelah itu kami berbaikan. Tolong mengertilah" mohon Sam.

"Ini tidak adil. Kamu menipuku. Kamu yang mengatakan kamu ingin bersamaku. Makanya aku rela tidur denganmu" Jean menutup wajahnya yang memerah karena menahan tangis.

"Aku tidak ingat pernah mengatakan akan bersamamu. Kalaupun ada aku sedang mabuk saat itu. Apa yang orang mabuk katakan itu semua tidak benar"

"Aku tidak mau tau. Aku mau kamu bertanggungjawab" desak Jean.

Suasana hening sebentar. Kemudian Sam berkata "Gugurkan saja"

Mendengar ucapan Sam membuat hati Jean seperti tertusuk beribu-ribu pisau. Seketika Jean menampar Sam telak di pipinya.

"Aku tidak menyangka kamu sungguh kejam. Dasar lelaki tidak bertanggungjawab!!" Jean bangkit dari kursinya dan hendak beranjak dari sana kemudian gerakannya harus terhenti ketika tangannya tiba-tiba ditarik Sam membuatnya duduk kembali.

"Aku ingatkan. Aku tidak pernah memaksamu dan aku juga tidak memperkosamu. Kamu sendiri yang merelakan dirimu tidur bersamaku"

"Kalau bukan kamu mengatakan akan bersamaku, aku juga tidak akan mau tidur begitu saja denganmu. Sekarang aku hamil kamu malah melepaskan tanggungjawabmu. Aku tau aku hanya orang biasa. Dan Meggy anak orang kaya. Tentu saja kamu akan memilih dia" Jean mengepalkan tangannya menahan amarahnya berhamburan keluar.

"Aku menyukainya bukan karena dia kaya" bela Sam.

Jean tersenyum kecut "Benarkah? Seingatku kamu pernah mengatakan kamu tidak bahagia bersamanya"

"Aku tidak pernah mengatakan itu. Kamu jangan asal bicara. Kalau tidak aku tidak akan segan padamu" Sam tersinggung dan dia mengangkat tangannya tinggi tidak terima dengan apa yang dikatakan Jean karena hati kecilnya mengakui perkataan Jean.

Jean menutup matanya pasrah jika Sam memukul dirinya.

Melihat wajah Jean yang ketakutan membuat Sam tidak sampai hati, dia menurunkan tangannya dan mencoba berbicara dengan lembut "Maaf.. Tapi aku benar-benar tidak bisa bersamamu. Gugurkanlah janinmu. Kamu tau pernikahan ini sangat penting bagiku. Dan aku tidak ingin kamu merusak segalanya"

Jean meringis "Persetan dengan pernikahanmu. Semua lelaki sama saja. Selalu lari dari tanggungjawab. Dasar brengsek!!" amarahnya memuncak, Jean memukul meja dengan kasar dan langsung pergi meninggalkan Sam.

**
Haloo".. Salam kenal..
Ini novel pertamaku. Jika ada yg kurang, Mohon berikan vote dan comment y.. Tqiu ^^

A Piece of Cake [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang