Lesson 9 : Follow Me, and Run!

83 10 0
                                    

Hari ini, mungkin adalah hari yang sangat menegangkan bagi Liu Jin. Pasalnya, sedari dia sampai di sekolah wajahnya terlihat kaku dan terlihat tegang. Kurasa dia begitu memikirkan soal marathon ini. Aku pun memutuskan untuk menghampirinya.

"Liu Jin," aku memanggil namanya. Begitu dia menoleh, kulihat wajahnya tampak begitu lesu. Dan baru kali ini aku melihatnya seperti itu. "Kau baik-baik saja? Apa kau sakit?"

Gadis berambut sepunggung itu menggeleng pelan. "Tidak. Aku hanya memikirkan sesuatu," sahutnya dengan suara yang sangat pelan dan hampir tak terdengar olehku.

"Memikirkan apa?"

"Bagaimana kalau di pertengahan jalan nanti aku tidak kuat lagi berlari? Atau bahkan baru di awal start? Bagaimana kalau aku pingsan?" tanyanya bertubi-tubi. "Walau sudah berlatih, tetap saja fisikku masih lemah, Lu Han,"

Aku memeluk Liu Jin dengan tiba-tiba sehingga kupikir dia menjadi sedikit terkejut. Kurang dari 1 menit, aku melepaskannya. "Hehe, aku baru saja mentransfer semangatku untukmu. Sekarang kau tidsk gelisah lagi, kan?"

Liu Jin yang sepertinya mulai mengerti mengangguk sambil tersenyum manis. "Aku mengerti. Xiexie Lu Han!"

"PERHATIAN! PERLOMBAAN MARATHON AKAN SEGERA DIMULAI. DIHARAPKAN KEPADA SELURUH SISWA DAN SISWI UNTUK SEGERA MENUJU GARIS START YANG BERADA DI GERBANG UTAMA SEKOLAH!"

Chen menghampiri kami. "Hoi! Lombanya sudah mau mulai, ayo cepat kesana!" ajaknya. Kami pun segera menuju ke gerbang utama sekolah.

Semua murid peserta marathon termasuk kami, Grimmers, telah bersiap di garis start. Dan begitu pistol ditembakkan, DOR! Kami semua langsung berlari dengan semangat.

Kami berlari dengan semangat sambil sesekali sambil mengobrol. Liu Jin dan Chen seperti biasa membuat segar suasana sehingga kami semakin semangat. Tidak hanya dengan sesama Grimmers, kami juga mengobrol bersama dengan teman sekelas kami, senior dan junior kami. Tak hanya menjadi lebih baik, semenjak aku menjadi bagian dari mereka, kurasa sudah Grimmers menjadi lebih ramah dan sopan ke setiap orang di sekitar mereka. Walaupun mereka masih sering bertingkah bandel, dan sekali mendapat julukan Grimmers geng paling bandel di sekolah, tetap mereka menjadi murid yang bandel.

Sudah hampir 20 menit kami berlari dan tinggal 2.5 kilometer lagi kami sampai di garis finish di sekolah. Terlihat beberapa murid yang mulai berjalan karena kelelahan, dan ada juga yang masih bertahan untuk tetap berlari. Berbeda dengan Grimmers yang memang terbiasa berolahraga, begitu juga dengan Liu Jin yang mulai terbiasa dia masih sanggup berlari walau kecepatannya diperlambat.

Tapi, aku rasa aku sudah tidak sanggup lagi. BRUK!!

"LU HAN!!" Dengan penglihatan dan pendengaranku yang sudah mulai samar dan berdengung ini, masih dapat kudengar Grimmers memanggilku dan kulihat mereka berlari ke arahku. Setelah itu, aku tidak sadarkan diri.

"Hei, sepertinya itu berhasil. Dekatkan lagi, Xiumin!" "Jangan dekat-dekat, nanti dia kepanasan," "Itu! Jari tangannya mulai bergerak!"

Aku membuka kedua mataku. Dan kulihat Grimmers yang menatapku tidak percaya. "Kita berhasil!! Untung kau segera mengeluarkan minyak anginmu, Xiumin!"

Segera kuposisikan tubuhku untuk duduk. "Kita ada dimana?"

Tao menepuk pundak Kris. "Ge, dia nanya kita dimana? Enaknya diapain yah, bocah ini?" tanya Tao dengan polosnya.

"Dia nanya begitu? Samurai dimana samurai?" Kris balas bertanya tak kalah polosnya.

"Kita masih berada di depan toko roti tempat kau pingsan tadi, Lu Han," jawab Lay. "dan kau sudah pingsan selama 10 menit,"

Love and Bestfriends (Super Class Leader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang