Minggu-minggu ini Kai sangat rajin datang ke Sekolah. Mungkin itu paksaan dari orangtua nya dan Tiffany. Tapi sifat Kai masih seperti biasanya, Sangat dingin dan kaku. Padahal Tiffany tahu Kai tidak seperti itu.
Dan sekarang Tiffany sudah bisa menerima Kai sebagai calon suaminya. Dan sedikit-sedikit melupakan masalah Luhan.
Mereka sudah menjalankan pekan ujian pertama tapi masih ada satu lagi pekan ujian disekolah ini. Jadi, Tiffany tetap saja mengajari Kai untuk pelajaran selanjutnya. Kadang mereka belajar di cafe, rumah Tiffany atau tempat lain nya. Tapi untuk hari ini mereka belajar dirumah Kai (lagi).
"Annyeonghaseyo!" Sapa Tiffany kepada pelayan yang ada dirumah Kai.
"Kau datang lebih pagi, ini masih jam 8. Silahkan masuk nona. Den Kai sepertinya masih tertidur." Ucap pelayan ramah kepada Tiffany.
"Hmmm ne. Ku dengar bunda sedang pergi. Jadi aku datang lebih pagi kesini. Aku juga membawa sarapan. Tolong disiapkan ne?" Kata Tiffany sambil memberikan paperbag yang ia bawa pada pelayan itu. Tiffany langsung menuju kekamar Kai berniat membangunkan Kai.
"Kai, bangun. Ini sudah pagi!" Tiffany memegang lengan Kai dan menepuk-nepuknya pelan.
"Tiff, bisakah kita belajar besok saja? Aku mengantuk." Jawab Kai tanpa membuka matanya sama sekali. Suaranya yang seksi itu membut Tiffany merinding.
"Shireo! Sekarang kau mandi. Kau tidak akan mengantuk lagi. Aku janji" Kata Tiffany sambil membuka kan selimut yang Kai gunakan.
"Kau janji?" Kai membuka satu matanya.
"Aaaaaku janji Kai." Tiffany tersenyum. itulah yang sebenarnya Kai sukai. Disaat Tiffany tersenyum untuk nya. Kai pun segera bangkit dan menuju kamar mandinya.
"Tiffany. Tolong bangunkan Luhan hyung aku ingin mandi dulu." Ucap Kai santai sambil membawa handuk dan pergi ke kamar mandinya.
TIFFANY POV
"Tiffany. Tolong bangunkan Luhan hyung aku ingin mandi dulu." Ucap Kai santai padaku.
Apa katanya?
Membangunkan.....
Luhan?!
YAYAYA!
Memang benar kata hwungie, kalau aku sudah melupakan masalah tentang Luhan sedikit-sedikit. Tapi... Kalau perasaan ku muncul kembali saat melihat wajah malaikatnya sedang tertidur pulas bagaimana? Sepertinya aku tidak bisa..
"Aish jinjja!" Aku langsung bangkit dari dudukku dan menuju kamar Luhan.
Didepan kamarnya aku mengetuk pintunya. Tapi tak ada jawaban. Sempat berfikir untuk kembali ke kamar Kai, tapi aku harus membangunkan Luhan. Kalau tidak, Kai pasti akan mengomel atau dia malah curiga? Akhirnya ku berani kan diri untuk memasuki kamar Luhan.
Cklek.
sepi
rapi
wangi
Beda tipis memang dengan kamar milik Kai. Jika kamar Kai bernuansa merah, beda dengan Luhan kamarnya bernuansa biru. Aku melihat seorang namja yang sedang tertidur pulas dikasurnya. Ia sangat imut dan....tampan. Aish!
"Kak... Luhan?" Aku mulai membuka suaraku. Berbeda dengan Kai, ternyata Luhan sangat peka terhadap lingkungannya (kaya hewan aja-_-) ia langsung membuka matanya perlahan sambil menetralisir sinar cahaya mataharu.
"Hngg.. Ti-tiffany?!" Awalnya mata Luhan menyipit hingga saat ia melihat Tiffany dihadapannya matanya langsung melotot kaget.
"Ya. Hmm maaf aku mengganggu, tapi aku disuruh Kai untuk membangunkanmu. Ah ya. Jangan lupa mandi.." Aku langsung berjalan ke arah keluar kamar namun tiba-tiba tanganku dipegang oleh Luhan dan ia langsung menarik tanganku.